LIFE 04

449 45 10
                                    

●○●

At 08.00 AM.

"Lein, ini alamat dan kunci rumah baru untukmu, jaraknya tidak terlalu jauh dari sini." Kata tuan Izu sambil memberikan kunci rumah padaku.

"Cepat sekali, apa kau punya banyak rumah ya..." Ujarku.

"Ya setidaknya ada 28 rumah saat ini."

Heh!?
Apa katanya? 28 rumah??
Buat apa sebanyak itu memiliki rumah sampai 28 buah, ya mungkin buat kontrakkan.

Kalau begitu aku salah meminta permintaannya, kurang tinggi permintaanku kalau tahu begini.

"Baiklah aku tinggal dulu, kau bisa mencarinya sendiri kan." Ujarnya.

"Apa kau tidak mau mengantarku?"

"Aku harus membenarkan atap yang jebol kemarin karena ulah api besarmu itu."

"Ahh... begitu ya hehehe... baiklah aku pergi dulu."

Tidak berlama-lama aku langsung meninggalkan rumah tuan Izu dan menuju alamat yang tertera.

Dalam perjalanan aku cukup menikmati suasana di daerah ini. Kehidupan yang baru serta dunia yang baru benar-benar hal yang tak terduga olehku selama ini.

Pantas saja kakekku tidak bisa melupakan dunia ini, tempat ini sungguh luar biasa...

At 08.15 AM.

Saatku dalam perjalanan menuju rumah yang disediakan tuan Izu untukku, aku melihat dua orang lelaki seperti sedang mengancam seorang gadis dan bersama adiknya yang masih kecil.

"Oii! Cepatlah beri kami kantung uang itu!" Ujar salah satu laki-laki itu dengan keras.

"Tidak! Ini hasil..." Belum gadis itu selesai bicara salah satu lelaki itu mengeluarkan sebuah pisau.

"Cepat! Kalau tidak kau serahkan akan..."

Tanpa berlama-lama aku langsung menghampiri mereka dan berkata.
"Akan kau apakan mereka?"

Dengan serontak mereka semua terkejut dan melihat kearahku.

"S-siapa kau? Kalau tidak ada urusan lebih baik tidak usah ikut campur."
Sahut lelaki itu.

Aku merasa kasihan pada kedua gadis ini, mau bagaimana lagi aku harus memberi pelajaran pada penjahat amatir seperti mereka ini.

"Kalian hanya seorang amatiran yang hanya berani kepada seorang gadis."
Sahutku.

"Omong kosong apa kau ini. Kalau dilihat-lihat kau sepertinya baru di tempat ini. Kalau begitu serahkan juga apa yang kau punya..." ujar mereka.

Dasar...

"Kalau mau kau ambil sendiri."
Sahutku.

Dan tidak lama kemudian seorang dari laki-laki itu mencoba melangkah dan menjarah bawaanku. Tapi sebelum dia mendekat...

"Tekhnik tenaga dalam, sentuhan tapak dewa!" Aku menyerangnya dalam satu sentuhan saja namun orang itu terpental cukup jauh.

"Aahhh!!!"

Heh??? Tidak kusangka akan sejauh itu dia terpental, padahalkan ini tekhnik dasar level rendah.

"Hah!? A-apa... apa-apaan kau ini!" Sahut satu temannya dengan tatapan terkejut dan lari meninggalkan kami.

Yah dia malah kabur... yasudahlah.

Namun ketika aku melihat gadis ini dan bersama adiknya mereka juga terlihat terkejut dan ketakutan.

"Heh!? Kenapa kalian juga ikut-ikutan..." Sahutku.

"Ka...ka-kakak ini menakutkan tapi... hebat..." Ujar adik kecilnya padaku.

Ehh... aku harus jawab apa ya...

"Yak, kalau begitu aku pergi dulu ya sampai jumpa." Ujarku pada mereka.

"Tunggu dulu... siapa namamu." Tanya gadis itu.

"Aku Lein."

"Terimakasih Lein..."

"Ya baiklah jaga diri kalian ya."

Dan aku langsung meninggalkan mereka lalu kembali menuju alamat rumah baruku.

At 08.45 AM.

Hmm... kurasa ini rumahnya, yak tidak salah lagi.

Rumah yang cukup besar ternyata, oke kita lihat isinya kalau begitu.

Lalu aku pun membuka pintu dan melihat seisi rumah ini sudah terisi penuh di setiap ruangannya.

Wah... wah... rumah yang siap di tinggali saja ya, aku suka seperti ini jadi tidak usah membereskan barang-barang lagi.

Dan aku pun langsung mencari kamarku.

Rumah ini ada dua lantai, sepertinya kamarku ada di lantai atas ya.

Ketika aku mencari kamar di lantai atas, aku melihat sebuah pintu yang ditandai dengan tulisan papan yang di gantung di depannya "Kamar cantik".

Apa-apaan gantungan papan ini, kamar cantik?

Namun ketika aku mencoba membuka pintunya, pintu itu terkunci.

Heh? Terkunci? Tidak seperti ruangan lainnya yang tidak terkunci. Di tambah lagi aku tidak memiliki kunci ruangan ini, jadi penasaran seperti apa ruangan "Kamar cantik" ini.

Aku pun meninggalkan ruangan itu dan menuju kamarku.

Hmm... luas juga kamarku ini. Dan pemandangan dari sini benar-benar menakjubkan. Indah sekali...

Aku belum pernah menemukan tempat yang sama seperti ini di dalam game Re: Immortal Online. Rasanya benar-benar luar biasa haha...

At 07.00 PM.

Karena aku kelelahan dan merasa senang sampai-sampai aku tertidur pulas, namun saatku membuka mataku aku melihat seorang gadis yang berdiri di depanku dan menatapku serius.

Ehh... apa ini halusinasiku saja ya.

Kenapa ada seorang gadis di depanku, kalau dilihat-lihat cantik juga. Kenapa mimpi pertamaku langsung indah ya.

Tidak lama kemudian gadis itu berkata...
"Kamu siapa?"

Heh? Dia bertanya aku siapa?
Tunggu dulu, sepertinya ada yang aneh.

Dan aku mencoba sadarkan diri dan bangun dari tempat tidurku.

"Ehh... kamu siapa?" Tanya gadis itu lagi.

Aku menatap gadis itu dengan cukup serius dan berkata.
"Ini mimpikan..."

"Ha? Mimpi?" Jawabnya dengan wajah bingung.

"Iya mimpi, apa kau bukan dari bagian sebuah mimpi?"

"Sepertinya kamu perlu pembuktian."

Tanpa lama-lama gadis itu menghampiriku dan memelukku.

"Hah!? A-apa yang kau lakukan!"
Teriakku spontan.

●○●

Gamers: New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang