●○●
Area Lapangan Latihan Kerajaan.
At 09.00 AM."Kau bisa sampai menggunakan skill dimensi seperti itu benar-benar hebat. Apa kau setara dengan nona Sevilia?" Ujar kapten Yumire.
"Heh? Ahh... aku tidak yakin soal itu."
Jawabku merendah.Namun Sevilia langsung berkata...
"He'em... Lein lebih kuat dari siapapun. Dan selama aku bersamanya aku merasa nyaman dan terlindungi..."Heh!?
Apa-apaan jawabannya itu... bisa-bisa membuat salah paham mereka semua."Heh?? Tekhnik percintaan seperti apa yang sudah kau ajarkan padanya Lein? Hehe..." Sahut tuan Izu dengan wajah anehnya.
"Hah!? B-bukan seperti itu oii..."
Tuh kan salah paham huft...
"Ayo Lein, kita latihan satu kali lagi... Kali ini aku tidak akan menahan diri."
Ujar kapten Yumire dengan serius."Hmm... baiklah kalau begitu, aku terima."
Namun, tiba-tiba terdengar sebuah bunyi lonceng yang begitu keras sampai terdengar ke kerajaan.
Sebenarnya ada apa? Aku baru dengar bunyi lonceng seperti ini.
"Gawat, maaf Lein sepertinya latihan kita di tunda dulu. Aku harus mengurus masalah baru ini..." Sahut kapten Yumire.
"Sebenarnya ada apa kapten?"
Tanyaku."Ini adalah lonceng peringatan, jika negri ini sedang dalam ancaman atau bahaya lainnya maka kau akan mendengar suara peringatan ini."
"Lalu bahaya apa yang akan datang kesini?"
"Masih belum di ketahui, tapi aku bersama pasukanku harus segera menuju tempat yang akan di amankan."
"Kalau begitu aku ikut, bukankah ini salah satu tugasku juga..."
"Hmm... semangat mudamu begitu membara ya."
"Aku juga akan ikut!"
Sahut Sevilia langsung."Heh!? Lebih baik kamu disini saja Sevilia..."
"Tidak, aku tidak mau menunggu diam disini. Aku mau ikut bersamamu kemanapun itu..."
Jawabnya sambil menarik-narik bajuku.Oii... oii... nanti mereka bisa salah paham lagi loh...
Kenapa perkataannya itu selalu manis di dengar ya, hmm... aku tidak paham.
"Hoho... asmara kalian ini benar-benar meledak ya. Sudah pasti nona Sevilia mau ikut dia tidak mau di tinggalkan lelakinya... hoho..." Ujar kapten Yumire berbisik padaku.
"Berisikkk!!"
Jawabku padanya.(Arahem Village, East)
At 09.15 AM.Dan kami pun pergi ke sebuah desa paling timur di negri ini. Menurut informasi bahaya akan datang pada daerah ini.
"Sial! Tidak kusangka masalahnya akan berada di tempat ini..."
Ujar kapten Yumire dengan sangat kesal."Ada apa kapten?"
Tanyaku."Desa ini... adalah kampung halamanku. Sejak lahir sampai aku menjadi seorang pejuang disinilah aku di didik dan di besarkan. Tapi tidak kusangka akan terjadi hal seperti ini pada kampung halamanku sendiri..."
"Kalau begitu biar aku membantu menjaga kampung halamanmu ini kapten..."
"Lein... dengan senang hati aku menerima. Kalau begitu mohon bantuannya..."
"Serahkan padaku."
Dan kami pun bersiaga di depan pintu gerbang penjagaan bagian timur. Aku bersama Sevilia, tuan Izu dan kapten Yumire beserta pasukannya sudah siap bersiaga.
Tinggal hanya menunggu musuh yang akan datang kemari. Aku cukup penasaran seperti apa bahaya atau ancaman yang mau menyerang kerajaan ini.
Apakah mereka para pemuja kegelapan?
Dan tidak lama kemudian sebuah serangan bola api terlihat dari kejauhan dan akan menghujani gerbang pertahanan timur ini.
Heh!?
B-banyak sekali bola apinya!Ini baru pertama kalinya aku melihat sebuah serangan yang dilancarkan bersamaan. Sebelumnya di dalam game hanya kemungkinan paling banyak saja 10 sampai 15 orang. Kali ini kurasa lebih dari 50 orang yang menyerang kesini...
Dan tiba-tiba tuan Izu membuat sebuah pelindung yang begitu besar dengan kekuatan elemenya.
"Ice Crystal, Mega Wall Crystal!"Woah!!!
Hebat... tidak kusangka tuan Izu memiliki kekuatan sehebat ini.
Hahaha... keren... keren... tekhnik perlindungan yang begitu besarnya dia mampu mengendalikannya dengan tenang.
Tapi serangan musuh tidak hanya berhenti begitu saja.
"Awas serangan selanjutnya!"
Teriak beberapa prajurit kerajaan.Hmm... kurasa musuhnya adalah mereka para pemuja kegelapan. Aku ingin memastikannya.
"Teleport...""Heh? Kemana Lein?"
Kata tuan Izu kebingungan."Itu, disana."
Tunjuk Sevilia."Hah!? Apa yang dia lakukan di atas tembok es-ku?? Oii... Lein! Turunlah!"
Sahut tuan Izu.Hmm...?
"Sebentar saja tuan Izu aku hanya memastikanya apakah itu mereka pemuja kegelapan atau bukan.""Hah!? Dasar... jangan lengah!"
"Tenang saja..."
Kalau dari sini kan kelihatan semua musuhnya jadi mudah menebak arah serangannya.
Tapi, apa-apaan dengan jubah mereka semua ini. Mengenakan jubah hitam semuanya persis seperti penyihir... cukup menyeramkan.
Lalu tiba-tiba sebuah serangan berupa elemen petir telah menyambarku tanpa kusadari hal itu.
Heh???
"Lein??? Dia... terkena serangan petir!?" Sahut kapten Yumire dengan sangat terkejut.
"Hah!? Tidak... Lein!!!"
Teriak Sevilia dengan mata tergenang air.●○●

KAMU SEDANG MEMBACA
Gamers: New World
Fantasy15+ [Fantasy~Romance~Comedy] Para gamers di berikan satu kunci menuju jalan dunia fantasy. Tapi hanya orang tertentu saja yang mendapatkan kunci menuju dunia baru tersebut, dan yang sanggup melampauinya. Jika sudah memasuki dunia baru maka tidak ada...