LIFE 21

224 25 0
                                    

●○●

Kenapa... Kenapa hal seperti ini bisa terjadi???

Ada apa dengan diriku saat ini? Kenapa di saat-saat seperti ini diriku akan menghilang. Apakah ini yang di namakan momen perpisahan?

Aku tidak habis pikir... Aku tidak ingin hal ini terjadi, khususnya untuk sekarang. Bagaimanapun aku harus selalu tetap bersamanya, dan untuk itu aku harus mencari jalan keluarnya.

Apa yang harus kulakukan?

Apakah tuan Izu tahu soal permasalahan seperti ini? Sepertinya aku harus menanyakan padanya langsung secepatnya. Karena tidak ada yang bisa kulakukan lagi selain bertanya atas persoalan ini.

"Sevilia, kita akan ke tempat tuan Izu. Mungkin dia mengetahui penyebab terjadinya hal seperti ini."

"He'em... Baiklah."

"White Zone Teleportation!"

Aku langsung berpindah ke tempat kediaman tuan Izu, dengan skill ini aku bisa berpindah dengan cepat ke tempat yang pernah kukunjungi.

Aku harus cepat menanyakan soal ini kepadanya, kuharap dia ada di rumah saat ini.

Dan aku pun langsung membuka pintunya dan mencari tuan Izu segera. "Tuan Izu... Tuan Izu..."

Dan kabar baiknya dia sedang berada di rumahnya lalu langsung menghampiriku.
"Ouh Lein dan nona Sevilia... Ada apa? Sepertinya kalian sedang dalam masalah."

"Aku ingin berbicara padamu."

(Ruangan Tuan Izu)
At 07.40 AM.

Dan aku pun menceritakan semua detail kejadian yang aku dan Sevilia alami saat ini.

"Hmm... Jadi begitu ya."
Kata tuan Izu sambil memikirkannya.

"Apakah tuan Izu mengetahui persoalan ini?" Tanyaku padanya.

"Baiklah, pertama-tama tenangkan diri kalian masing-masing. Karena aku akan menjelaskan secara langsung pada kalian."

"B-baiklah."

"Pertama, kalian secara logika sedang berada di dunia yang bisa di bilang memiliki tempramen, aura serta atmosphere yang jauh berbeda dari dunia asal kalian. Maka dari itu kemungkinan besar permasalahan yang kalian alami sekarang adalah batasan waktu..."

"Batasan waktu? Apa maksudnya?"

"Kalian tidaklah lahir atau bermula dari dunia ini. Melainkan kalian sebagai pendatang yang terpanggil ke dalam dunia ini. Dan sebab akibat kalian datang ke dalam dunia ini adalah memiliki tujuan pastinya, kemungkinan besar juga karena tujuan kalian sudah tercapai lalu semua keinginan yang di harap-harapkan dunia ini sudah terpenuhi, maka dari itu kalian mengalami hal seperti ini karena tugas kalian sudah selesai."

"Benarkah... Benarkah begitu??"
Ujar Sevilia dengan kekhawatiran.

"Tapi dari semua kemungkinan itulah yang masuk logika. Kupikir hal ini hanya berefek pada diriku saja ternyata kalian juga terkena dampak yang sama." Kata tuan Izu.

"Apa maksudnya tuan Izu?"
Tanyaku.

"Dulu, saatku memasuki dunia kalian dan tepatnya aku bersama kakekmu hal seperti ini juga terjadi pada diriku."

Hah!? Tuan Izu juga pernah mengalami hal yang serupa...

"Lalu aku tidak tahu mengapa bisa seperti ini dan itu benar-benar membuatku terkejut dan tidak bisa berpikir apa-apa. Namun kakekmu, Shima Akira mencoba membuatku tenang, dia bertindak seolah-olah mengetahui kejadian seperti ini. Dan dia memberiku penjelasan padaku, dari saat itulah aku mulai memahaminya... Karena kita berada di dunia yang berbeda, wajar saja tubuh kita tidak bisa bertahan selamanya di tempat yang jauh berbeda dengan dunia sebelumnya. Dari itulah aku petik makna dari penjelasannya yang dapat di analisa secara logika... Dan ternyata itu memang benar ya..."

Benar, saat ini aku dan Sevilia tidak bisa berlama-lama berada di dunia ini. Karena dunia ini bukanlah dunia yang menjadi tempat kita untuk tinggal selamanya.

Dunia yang sudah menjadi dasarnya itulah tempat yang disebut dengan kampung halaman. Jadi, kita tidak bisa pindah atau memutus hubungan dengan kampung halaman kita ya...

"Baiklah, tuan Izu aku sudah mengerti sekarang. Dan rasa gelisahku mulai sedikit terobati... Tapi tetap saja aku juga tidak ingin meninggalkan tempat ini." Kataku padanya.

"Hmm... Aku mengerti, tapi kalian masih bisa datang kemari dengan keinginan kalian sendiri."

"Heh? Apa maksudnya tuan Izu?"

"Ya, kalian tidak selamanya meninggalkan tempat ini, sewaktu-waktu kalian masih bisa mengunjungi dunia ini. Karena batas waktu untuk masing-masing dari kalian sudah mencapainya. Maka dari itu, untuk sementara kalian pulanglah ke dunia kalian dan bila ingin kembali kesini datanglah... Tapi ada satu hal yang harus kalian lewati terlebih dahulu untuk bisa menemui jalan menuju dunia ini."

"Hah? Apa yang harus kami lakukan?"

"Lebih tepatnya kalian akan diuji untuk bisa menemukan jalan menuju dunia ini. Mengapa begitu? Karena setelah kalian meninggalkan dunia ini maka seluruh ingatan dari kalian masing-masing akan menghilang. Dan pada saat itulah ujian baru akan dimulai untuk menemukan jalan serta ingatan kalian yang telah hilang untuk dapat kembali."

"Tidak mungkin... Semua kenangan ini... Akan hilang begitu saja???" Ujar Sevilia dengan air mata yang mengalir cukup deras.

"Mustahil... Rasanya... Ini mustahil..." Ujarku dengan putus asa.

Seluruh ingatanku, kenangan semua momen indah dan duka akan segera hilang begitu saja...
Dunia ini sama tidak adilnya dengan duniaku sebelumnya...

"Tuan Izu, bagaimana caranya kami  bisa mengembalikan ingatan sedangkan semua ingatan kami akan terhapus..." Tanya Sevilia.

"Kalian harus bisa memicunya, itulah satu-satunya cara. Dan kurasa inilah sudah saatnya kita untuk berpisah..."

"Tidak... Tidak... Tidak... Ini masih terlalu cepat tuan Izu." Sahutku berusaha menolak kenyataan ini.

"Maaf Lein, kalian sudah pada batas waktunya... Aku juga tidak ingin kalian pergi dari dunia ini... Tapi, tidak ada yang bisa kulakukan." Ujar tuan Izu sambil menangis.

Dan pada akhirnya aku meyerah  menerima kenyataan ini...
"Percayalah tuan Izu, kami akan kembali..."

"Aku yakin akan hal itu. Kalian pasti akan mengingat semua yang terjadi di dunia ini."

Hmm...
Inilah rasanya ketika kita hanya bisa menerima kenyataan yang sebenarnya sangat-sangat kutolak.

Tapi, apa dayaku untuk menolak semua kenyataan ini...

"Sevilia... Aku berjanji... Aku akan menemukanmu di dunia kita... Aku pastikan itu." Kataku sambil memeluk Sevilia.

"He'em... Aku juga akan menemukanmu, aku akan mencari dirimu Lein. Karena aku akan sangat-sangat merindukanmu..." Jawab Sevilia dengan tangis yang begitu mendalam.

"Iya... Aku percaya kita akan bertemu kembali. Percayalah, karena aku sangat mencintaimu..."

"Aku juga... Sangat-sangat mencintaimu."

"Terimakasih... Sevilia..."

Dan seketika sebuah cahaya yang sangat terang menyinari seluruh ruagan itu membuat kami tak sadarkan diri dan berujung pada kembalinya kami ke dunia nyata.

(Apartment)
At 02.00 AM.

Kenapa... Kepalaku rasanya sakit sekali.

Hmm, masih jam 2 pagi ternyata...

Sepertinya aku asik bermain sampai-sampai ketiduran.
Dan sepertinya tadi aku mengalami mimpi yang begitu indah, tapi...

Lalu tanpa kusadari air mataku menetes dengan sendirinya.

Heh? K-kenapa aku menangis ya...

Rasanya tidak ada sesuatu yang terjadi, tapi kenapa aku menangis? Dan kenapa aku seperti merasa ada yang hilang.

Ada apa dengan diriku...

P-perasaan ini...

●○●

Gamers: New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang