Guntur saling bersautan diluar sana, badai tanpa disangka datang membuat Hoseok terjebak didalam apartemen milik sahabatnya; Min Yoongi.
Saat ia hendak pulang badai sudah mendahuluinya padahal tadi pagi saat ia menonton pra kiraan cuaca hari ini akan sangat cerah. Apa daya Tuhan berkehendak lain hingga ia kini duduk manis dengan satu mangkuk besar popcorn dalam pelukan, menyetel dengan keras-keras drama yang sudah lama ia tunggu-tunggu karena ini diangkat dari webtoon kesukaanya.
"Berisik!"
Sebuah lemparan bantal datang ke arah Hoseok yang cepat menghindar. Hoseok mengusap-ngusap dadanya karena terkejut. Lebih-lebih merasa lega karena serangan bantal dari Yoongi tidak membuat popcorn nya terjatuh.
"Kau tahu, hyung. Susah aku membuat popcorn ini!"
Yoongi hanya menghela napas kemudian ikut duduk di sofa yang sama dengan Hoseok. Karena ia bingung harus melakukan apa sebab pekerjaan telah ia rampungkan, ingin tidur juga entah mengapa ia sedang tidak mengantuk sekarang. Akhirnya memilih untuk ikut menyimak tayangan yang ada di hadapannya.
"Ini apa?" tanya Yoongi pada Hoseok yang tengah serius menonton.
"Drama."
Sebuah sepakan menghantam kaki Hoseok yang terjuntai ke lantai membuatnya mengaduh kesakitan. Bukan main, kencang sekali.
"Aku tahu bodoh, maksudnya tentang apa?"
"Yak, hyung! Bisa tidak tanya baik-baik?! Dan jika ingin tahu tentang apa, perhatikan sendiri!"
Malas berdebat Yoongi memilih untuk menuruti perkataan Hoseok. Setelah beberapa menit terlewati sampai pada adegan dimana ada anak perempuan yang mengajak teman lelakinya untuk menonton sebuah pertunjukan. Walau sudah ditolak anak perempuan tersebut tetap meyakinkan temannya agar mereka pergi bersama.
"Ck. Aku tak suka wanita seperti itu, lebih baik wanita dingin yang menjujung tinggi harga dirinya," Yoongi berceloteh mengomentari.
"Yang jadi pertanyaan disini, memangnya Min Yoongi menyukai wanita?"
Hoseok menatap Yoongi dengan tatapan mengejek, Hoseok tau benar bahwa sahabatnya itu bukan penyuka wanita. Atau mungkin orang menyebutnya gay.
"Ya, ya kau paling tahu, Jung Hoseok."
Mereka kembali fokus pada tontonannya. Teman lelaki yang tadi diajak menonton pertunjukan sekarang tengah mengejar seorang gadis yang menggunakan seragam sama dengan dirinya. Sampai tiba mereka di stasiun sang lelaki menemukan gadis tersebut di peron, tengah mendengarkan earphone. Yoongi berdecak karena alurnya sungguh biasa saja, si lelaki pasti akan ikut dengan kereta yang sama lalu duduk berdampingan, diam-diam memperhatikan sang gadis.
Yoongi yang merasa sangat tahu bagaimana kedepannya, beranjak untuk kembali ke kamarnya meninggalkan Hoseok yang sangat serius menyimak. Tepat dua langkah ia pergi teriakan Hoseok yang sangat menggelegar membuat Yoongi terperanjat kaget.
Sudah siap untuk marah karena merasa dirugikan oleh Hoseok; sebab ia hampir saja terjatuh saking kagetnya, tak jadi dilakukan melihat kelakuan yang sedang melompat-lompat tidak jelas di atas sofa. Yoongi hampir mengira kalau Hoseok kerasukan saat ini, tapi sebelum ia menempati apartemen sudah dipastikan ia mencari tahu kalau ini bukan bekas pembantaian atau yang lainnya sehingga apartemennya berhantu.
"Kau ini kenapa?!"
Jawaban yang Hoseok berikan jari telunjuk yang di arahkan pada televisi, masih dengan jerit-jerit sesekali menutup mulutnya seperti anak perawan yang melihat pujaan hatinya kebetulan lewat dikoridor. Dalam hati Yoongi berkata kalau Hoseok bukan sahabatnya, temannya atau siapapun yang berhubungan dengannya mulai sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
LICKED -yoonmin ✔
FanfictionRasamu manis, sungguh. Yoongi !top Jimin !bottom ©Jan 2019