14

5.1K 474 70
                                    

"Maaf?"

Menelengkan kepala bingung adalah hal yang Jimin lakukan setelah mengatakan itu.

Terlebih mimik wajah yang tadinya sangat datar itu kembali pada Yoongi yang biasa. Terlihat menyebalkan. Bibir tersungging ke atas sebelah dengan tatapan mata yang agak nyeleneh pada pandangan sang lebih muda. Bisa-bisanya ia rindu pada orang ini.

"Kau. Dirimu. Park Jimin. Bukan aku, paham."

"Hah, gimana?"

Pergerakan kecil dilakukan Yoongi guna menurunkan posisi sandaran agar lebih nyaman. Begitu pula untuk manusia disebelahnya yang terlihat pasrah saja tanpa melepas pandangan ke arahnya. Terlihat lucu dengan wajah penasaran itu. Apa memang sungguh dia tidak mengerti?

Mari kita kembali ke awal. Dimana Yoongi yang berhasil menemukan Jimin setelah beberapa hari pencarian penuh usaha, ternyata dia adalah seorang trainee yang akan mengisi salah satu track list dalam mixtape rekannya; Kim Namjoon alias RM. Dan Yoongi memproduseri lagu tersebut.

Coba saja jika Namjoon lebih cepat memberikan data serta kaset demo lagu itu, pasti Yoongi hanya akan berperan sebagai predator yang diam menunggu mangsanya datang tanpa harus buang tenaga. Tapi tak apa, hal itu bisa ia jadikan bahan dongeng untuk anak-anaknya bersama Jimin kelak.

Yoongi rasa ia telak jatuh cinta pada Jimin di pandangan pertama walau sedikit telat untuk mengetahuinya. Hidupnya itu flat. Kegiatan yang dilakukan juga monoton. Bergairah hanya pada musik dan profesinya sebagai produser sekaligus idol terkenal pada sebuah grup. Sampai saat kejadian itu datang.

Musik itu dunianya, berkat musik yang membuat Yoongi kehilangan waktu tidur beberapa hari hingga harus pulang dengan subway, ia bisa menemukan dunia baru. Lebih hidup. Tidak flat lagi karena menggoda si manis jadi tambahan rutin sehari-hari. Dan lebih bergairah karena pipi, bibir, dan bokong yang berisi itu.

"Jadi, masih ingat apa yang terjadi di ruang studio Namjoon atau toilet pulau Jeju?" tanya Yoongi pada Jimin.

Jimin mengangguk.

Itu adalah hal yang membuat Yoongi merasa diterima. Selama ini manisnya itu tidak ada memberikan penolakan tegas terhadapnya. Flirting dan membuat hickey pada saat kedua kali bertemu tidak biasanya dilakukan oleh orang yang tidak suka bukan. Apalagi menarikmu ke dalam toilet lalu mengunci pintunya dari dalam, bukankah itu terlalu hot untuk melakukan sebuah balas dendam? Setidaknya itu yang ada didalam pikiran seorang Min Yoongi.

Baginya yang seperti itu malah bagaikan melempar umpan berharap yang dilempar datang dan akan menjeratnya kencang supaya tak berpikir untuk kabur kemana-mana. Tipe-tipe penggoda yang tsundere. Belum lagi kejadian-kejadian kecil yang tidak penulis fanfiction ini sebutkan; Jimin memang tidak ada menolak.

Mendengar penjelasan tersebut Jimin memerah, "Benar juga," lirihnya. "Eh! Tapi bukan begitu lho maksudku. Itu tuh gertakan! Gertakan! Aku sering melihatnya dalam drama-drama!"

"Gertakan yang sexy, ya?"

"Aku menolak lho, hyung! Menghindar, lari, membentakmu, memukul, memarahimu juga bukankah jelas karena aku menolak semua kelakuanmu?"

Yoongi membuat gestur berpikir sampai alisnya menukik tajam, membuat sang lawan bicara berharap ia juga setujua dengan argumen yang diberikan.

"Bukankah itu yang disebut tarik ulur?"

Jimin bergegas turun dari mobil karena menyadari tidak ada gunanya juga ia berusaha untuk menjelaskan kepada pria pucat yang telah mengambil kesimpulan seenak jidat. Bisa didengar lelaki itu pun ikut turun; mengejar. Dan kini terasa tepat dibelakangnya, ikut melangkah ke arah lift berada.

LICKED -yoonmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang