Namjin side story
;
“TEGA TAHU!”
“Hei, kenapa kamu terus aja marah soal ini? Bukannya kita sama-sama sudah yakin?”
“Tetap aja yang kamu lakuin itu jahat Namjoon!”
Seperti biasa, pria yang memiliki lesung pipit di kedua pipi hanya bisa pasrah dan tak berani menjawab. Sebab urusannya pasti akan bertambah panjang dan lama. Paling parah ia bisa puasa satu minggu full sampai bisa memberikan suatu barang berwarna pink sesuai keinginan sang kekasih hati.
“Ish, kebiasaan! Kalau bahas ini kamu selalu diam ya?!”
Salah lagi.
“Ya aku harus bagaimana, chagiya?” tanya Namjoon.
“Minta maaf sambil cium aku gitu 'kan bisa,” pintanya sambil memajukan bibir penuh kesukaan Namjoon yang dengan senang hati menyambutnya.
Namjoon dan Seokjin kini sedang menikmati sore pada balkon rumah mereka. Ditemani teh manis dan beberapa makanan ringan, bicara santai di penghujung hari saat weekend menjadi ritual yang wajib dijalani.
“Kamu tau tidak? Saat kamu pergi aku sangat lemas tau, sampai Jungkook dan Jimin gopoh saat jalan ke mobilnya.”
“Pasti tau, aku menyewa mata-mata untuk merhatiin kamu selama aku wajib militer.”
Setelah bertahun-tahun masa itu terlewati Seokjin baru tahu jika sang suami sampai menyewa mata-mata untuk menjaganya, “Iya kah? Siapa? Aku tak pernah tuh merasa diikuti. Walaupun dia pandai mengawasi dari jauh pasti terasa lho gerak-geriknya.”
“Menempel terus denganmu, kok.”
“Ha?”
“Jungkook. Dibayar dengan Taehyung yang libur satu bulan full setelah kami selesai.”
Seokjin hanya memberi respon dengan gelengan kepala, pantas saja anak itu selalu menyempatkan diri dari segala kesibukan untuk menanyakan kabarnya. Baik itu mengunjunginya tiap jadwal selesai atau sekedar mengirim pesan singkat bertanya apakah Seokjin sudah makan atau sedang melakukan apa sekarang. Ternyata yang ia anggap sebagai adik pengertian ada maksud dibaliknya.
Namjoon mengecup pucuk kepala pria yang kini sedang dalam pangkuan, “Aku sangat berterima kasih waktu itu pada Jungkook.”
“Lagian siapa suruh meninggalkan aku yang sedang mengandung anakmu? Malah dengan heroik memutuskan untuk mengabdi pada negara? Tau tidak, saat itu aku benar-benar cemburu dengan Korea Selatan.”
Namjoon tertawa mendengarnya, “Jinseok, kalau aku tidak pergi bersama yang lain kala itu, memangnya kamu mau nanti akan iri saat Yoongi dan Taehyung sudah kembali. Sebab cuma kamu yang sendiri jadi obat nyamuk.”
“Tapi rasanya takut sekali membayangkan untuk melahirkan Jisoo sendiri. Juga waktu itu adalah pertama kalinya, orang tua kita berjarak jauh dan punya urusan masing-masing. Aku tidak tega untuk meminta mereka untuk menungguiku terus.”
“Untungnya kita punya Jungkook dan Jimin benar?”
“Beruntungnya lagi kau datang, Namjoon daddy,” ujar Seokjin sambil memeluk tubuh Namjoon dengan hangat.
Teringat bagaimana saat hari kelahiran tiba. Seokjin yang saat itu sudah berada dalam ruang operasi hanya sendiri tidak ada yang menemani, janji sang suami yang akan hadir belum juga ditepati. Air mata terus mengalir sebab rasa sakit yang dirasa sekaligus meratap harus melewati ini tanpa orang yang dicinta. Suster yang membantu proses kelahiran terus saja menenangkan Seokjin, sesekali menanyakan hal yang mungkin bisa mengalihkan pikirannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/177108932-288-k820599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LICKED -yoonmin ✔
FanfictionRasamu manis, sungguh. Yoongi !top Jimin !bottom ©Jan 2019