10

6.4K 597 108
                                        

"Dengar kan, Minie?"

Jimin bergidik ketika mendengar suara yang sangat dekat dengan telinganya, bahkan hembusan nafas pria dibelakangnya ini menerpa belakang lehernya.

Ia beringsut menjauh membuat kekehan terlontar dari pria pucat yang kini kembali berbaring lalu menaikan selimutnya hingga ke dada, menutup punggung putih pucat yang sebetulnya menarik perhatian Jimin sedari awal.

Jimin menahan diri agar tidak terus-terusan menatap punggung milik orang mesum itu. Apalagi posisinya yang sedang marah ditambah ada Hoseok juga diantara mereka. Yang jadi perhatian, Jimin tak menyangka orang sekurus itu memiliki punggung berotot yang lumayan, ekhem menarik dan sexy.

"Minie, sini," Yoongi menepuk-nepuk tempat yang kosong disebelahnya.

"Apa-apaan panggilan itu!"

Posisi Jimin sekarang berada disudut pinggir tempat tidur, duduk sambil melipat dadanya pura-pura kesal dengan panggilan baru yang ia terima.

"Sini cepat. Aku membutuhkanmu."

"Tapi aku tidak mau."

"Aku begini salah siapa ya? Aduh mengapa nasibku seperti ini, aku harus tampil nanti malam tapi badanku malah lemah tak berdaya. Ingin istirahat pun susah."

Jimin memutar matanya jengah, drama macam apa yang baru saja ia lihat. Mana ekspresi yang Yoongi buat sangat menjijikan.

Jimin berujar, "Sial, aku mual."

"Lho, kau sudah mual? Proses pembuatannya juga belum," balas Yoongi dengan menaikturunkan alisnya sebelah.

Jimin yang paham maksudnya langsung mengambil bantal didekatnya dan dilempar ke arah Yoongi. Sang korban malah tertawa terbahak-bahak, apalagi saat melihat wajah Jimin yang seperti kepiting rebus; merah total.

"Jangan dibayangkan, Minie. Lebih baik kita praktekan saja sekarang."

"Gila, kenapa aku harus berurusan dengan manusia mesum macam dirimu sih?!"

Yoongi terkekeh, "Kalau tidak mesum bukan pria namanya."

"Aku tidak!"

"Kau bukan pria berarti."

"Enak saja, aku ini pria tulen."

"Mana coba buktikan."

"Haisshh!"

Yoongi tidak tahu ternyata menggoda Jimin semenyenangkan ini. Ia sangat puas tertawa sekarang meskipun 'pria' yang lain sedang menatapnya dengan tajam.

"Bahagia sekali, sudah sembuh ya?" sindir Jimin sebal.

"Siapa bilang, aku malah kedinginan sekarang."

"Makanya pakai lagi bajumu."

"Aku biasa tidur tidak pakai baju. Jimin sini cepat, aku kedinginan lho nanti kalau aku sakit gimana?"

"Aku matikan saja pendinginnya, ok."

Sebelum beranjak untuk mematikan pendingin ruangan, Jimin lebih dulu terhempas oleh tarikan Yoongi yang membuatnya terbaring tepat disamping Yoongi.

"Yak! Sakit tahu!"

"Jangan matikan pendinginnya, nanti aku kegerahan."

"Rempong sekali ya hidup anda. Tadi bilangnya kedinginan!"

Jimin mulai sewot teman-teman.

Yoongi tidak merespon ucapan Jimin. Yang ia lakukan malah membenarkan posisi Jimin, menarik selimut untuk menutupi tubuh pria mungil itu dan terakhir menyamankan bantal untuk kepala bersurai pink tersebut.

LICKED -yoonmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang