Kali ini ceritanya ada unsur ples-ples. Tahu kan sama judul di atas (that xx) , kalo gk ingin baca boleh di skip :)*****
Shinhye sama sekali tak antusias dengan pesta seperti ini. Ia lebih suka melihat pesta ulang tahun kanak-kanak daripada berbaur dengan orang-orang congkak yang kerjanya hanya membicarakan stlye dan brand brand yang katanya limited editions dari luar negeri, Tas mahal berharga ratusan juta Won yang sebetulnya saat di lihat biasa saja. Hanya soal harga yang sudah tentu membuat sang pemilik menjadi tampak luar biasa.
Jika Yonghwa tidak memaksa, ia lebih memilih menemani dan menonton Ayah melakukan hoby barunya bermain di lapangan Golf. Hubungannya dengan Yonghwa begitu-begitu saja. Sejak perdebatan di balkon kamar, membahas perceraian. Mereka jarang bertanya atau bahkan berbicara.Yonghwa Terkesan menghindari obrolan. Hanya mengatakan yang seperlunya dan tidak ada kebiasaan Yonghwa mengusili Shinhye sampai pipinya merah tomat.
Ini yang tidak dimengerti oleh Shinhye. Sikap Yonghwa cenderung berubah-ubah dan itu sungguh membuatnya bingung. Hingga ia pun menjadi seperti tak memiliki pendirian, hanya mengikuti ke mana arus sikap Yonghwa berjalan.
Shinhye terasa asing. Riuh rendah suara musik bercampur dengan cengkrama tamu undangan yang hadir di tempat. Mencomot makanan sekedar untuk menghibur diri yang terasingkan, meneguk sari buah sekedar berbasa-basi.
Samar-samar ia mendengar gunjingan dengan nada berbisik-bisik. Membicarakan Shinhye yang katanya tidak cocok menjadi Istri Yonghwa, ada pula yang terang-terangan menyindir sambil menatapnya dengan tatap meremehkan.
"Dia biasa saja, masih cantik aku."
"Kastanya jauh dari kita, dia kelas paling bawah."
"Tentu saja, dia itu hanya putri sopir!"
"Stylenya kampungan. Yonghwa pasti sangat malu. Pantas saja sedari tadi dia lebih asyik bersama temannya."
"Otak Yonghwa pasti sedang konseleting saat itu, Bukankah dia lebih cocok bersama Hyora model dan bintang iklan itu?"
"Aku harap mereka segera bercerai."
"Kuharap Yonghwa cepat menduda."
"Cepat matilah kau Park Shinhye!"
Dan lain-lain segala bentuk hinaan dan cacian baik secara langsung maupun tidak. Shinhye amat tak mengerti bagaimana bisa mereka sebenci ini padanya, padahal ia tidak pernah mengusik hidup mereka. Apa karena mereka yang berkelas itu lebih menyukai Yonghwa dari awal, tapi merasa tak beruntung karena Yonghwa menikahi Shinhye. Apa mereka pikir Shinhye sebahagia itu? Mereka tidak tahu saja bagaimana perasaan Shinhye saat ini.
Shinhye berusaha tenang dan menganggap tak mendengar itu. Mesti sebetulnya hatinya tidak tahan, tapi ia berusaha untuk pura-pura tak tahu. Sementara itu Yonghwa sibuk berbincang dengan teman-temanya, sampai-sampai ia lupa bahwa ia ke sini mengajak siapa. Begitulah seseorang kalau bertemu dengan orang-orang penting, yang tidak terlalu berkepentingan jadilah diabaikan. Shinhye semakin bosan, kalau dia pulang dulu, apa Yonghwa akan menyusulnya? Apa Yonghwa akan marah?
Tapi melihat Yonghwa yang nampak asyik bergurau dan bercengkerama, sepertinya ia tidak akan peduli. Biarpun Shinhye pulang lebih dulu Yonghwa mana mungkin akan menyusulnya. Lagipula ia mana tahan di tempat seperti ini.
==== Loving You ===
Dan Shinhye memilih duduk di pinggir danau sebagai pelarian. Karena jika langsung pulang - pasti ujung-ujungnya ia berkeinginan untuk menunggu Yonghwa yang kemungkinan membiarkannya menunggu seperti orang bodoh. Dan ia tidak ingin melakukan itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING YOU 2(✔️)
FanfictionTidak semudah itu Shinhye melupakan masa berkabung ketika kehilangan seseorang yang dicintainya. Satu bulan menjelang upacara pernikahannya, yang ada malah berganti upacara pemakaman tunanganya yang meninggal karena kecelakaan. Hingga hampir 3 Tah...