Hari ini kita kedatangan bintang tamu lohhh....
Siapakah itu??
cuss monggo di baca ya...******
Siang hari, saat matahari berada di titik puncak langit, Shinhye terpaksa ikut Yonghwa jalan-jalan. Karena tidak mungkin ia berada sendiri di dalam villa yang sangat asing baginya. Ia mungkin akan seperti anjing bodoh yang tak di ajak jalan-jalan oleh sang majikan. Lagipula ini adalah kali pertamanya Shinhye berada di luar negeri. Tidak ada salahnya, bukan, menikmati semua dengan sekaligus melakukan wisata.
Aspal jalanan penuh dengan daun-daun kering berguguran. Burung-burung dara mendarat dengan anggun di sisi kaki kaki para pejalan kaki. Di sini jarang sekali ia menemukan kendaraan atau semacamnya. Sebagian masyarakat lebih suka jalan kaki daripada menggunakan alat transportasi. Hingga kota mereka menjadi bebas polusi atau pencemaran lingkungan.
Shinhye sejak tadi mengekor di belakang Yonghwa. Tidak mau sampai kehilangan jejak karena akan sangat lucu jika ia tersesat kemudian ditinggal Yonghwa dan ia jadi gelandangan di sini.
"Dari pada seperti orang tidak kenal, lebih baik kau jalan di sampingku."
Shinhye Cuek, pura-pura tak mendengar.Matanya seakan-akan mencari sesuatu. Tepat pada titik yang dipandang, matanya berbinar-binar.
"Tunggu di sini dulu!" Ucap Shinhye, gadis itu lantas menghampiri penjual ice cream cone.
Yonghwa tersenyum simpul dan membiarkan Shinhye melakukan apa yang diinginkan.Shinhye mendapatkan dua ice cream meski ia sedikit kesulitan berkomunikasi. Kemampuan bahasa inggrisnya hanya 40%, dan ada banyak kata-kata yang tak ia pahami dari penjual. Saat Shinhye membarikan lembaran uang yang ada di dompet, penjual itu tidak langsung menerima, ia malah memandangi Shinhye tak mengerti. Ia lantas menggelengkan kepala dan mengatakan jika uang Shinhye tidak sah digunakan sebagai alat pembayaran.
Shinhye menepuk kening. Ia lupa jika ia sekarang bukan berada di Korea. Mata uang Won tentu tidak akan laku di Eropa dan bagaimana bisa ia lupa menukar di Bank lebih dulu.
Shinhye menatap Yonghwa dari kejauhan. Tatapan matanya mengisyaratkan bahwa ia sedang butuh pertolongan kali ini. Ia sebetulnya gengsi, tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak pernah tau bagaimana hukum pidana orang Eropa jika tidak membayar sesuatu yang telah dibelinya. Tadinya ia ingin membeli apa-apa dengan uangnya sendiri. Ia ingin membuktikan bahwa ia tidak perlu bantuan Yonghwa. Tapi rencana rusak tanpa kompromi dan itu karena salahnya sendiri. Saat Yonghwa tahu ia bahwa Shinhye sedang kebingungan, pria itu lantas menghampiri.
"Pinjami aku uang. Aku lupa belum menukarnya di Bank!" Bisik Shinhye memakai bahasa negara mereka.
"Aku tidak membawa dompet." Jawab Yonghwa.
"Apa?" Shinhye terperanjat. Benar-benar tak menyangka mendengar jawaban Yonghwa. Bagaimana bisa seseorang seperti Yonghwa tidak membawa dompet ketika bepergian.
Shinhye semakin panik dan kebingungan. Sekarang bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan? Apa yang akan terjadi setelah ia melakukan satu kecerobohan lagi? Apa ia akan dipenjara di sini bertahun-tahun? Atau apa ia akan didenda ratusan juta? "Tolong pancung saja aku!" Jerit Shinhye membatin.
Shinhye takut jika berbuat kesalahan di negara orang. Tentu setiap negara memiliki hukum dan undang-undang yang berlaku. Tak peduli sekecil apapun kesalahan itu. Ia sedikit tahu dari berita dan artikel yang dibacanya iseng-iseng di internet. Contohnya di Negara Indonesia, mencuri SANDAL pun bisa mendekam berbulanan- hingga tahunan. Di Arab saudi, malah akan langsung dipotong tangannya. Shinhye ngeri membayangkannya. Ia juga tak berani membayangkan hukuman apa yang akan ia terima jika ia membeli tanpa membayar. Ah.. apakah kesalahan sekecil itu juga diperhitungkan? Apa yang akan terjadi pada dirinya hanya karena dua contong ice cream?
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING YOU 2(✔️)
FanfictionTidak semudah itu Shinhye melupakan masa berkabung ketika kehilangan seseorang yang dicintainya. Satu bulan menjelang upacara pernikahannya, yang ada malah berganti upacara pemakaman tunanganya yang meninggal karena kecelakaan. Hingga hampir 3 Tah...