Cuaca sore ini cukup cerah dengan sinar matahari yang masih memantulkan cahayanya. Shinhye berencana untuk memilih melaksanakan prosesi pernikahan di ruangan terbuka pada sebuah hotel di Seoul. Ia berharap semoga hari ini agar tidak turun hujan. Maksudnya jangan dulu! Bisa-bisa tatanan rias di wajah berantakan. Dan itu akan membuatnya terlihat lucu.
Tempat itu tidak begitu megah. Sederhana saja. Hanya banyak tatanan dekorasi bunga yang ada pada berberapa tempat. Cemilan, makanan berat dan juga minuman tak lupa di sajikan di setiap meja untuk tamu undangan yang akan hadir.
Beberapa pelayan hotel berjalan kesana sini membantu memenuhi apa yang diinginkan oleh tamu undangan. Membawa dan menawarkan berbagai macam minuman dalam baki. Shinhye memang menginginkan pernikahan di hotel, untuk menjadikan Ini adalah moment yang tidak akan pernah ia lupakan sejarahnya.
Sambil menunggu keluarnya kedua mempelai, mereka nampak asyik berbincang dan bercengkrama sambil mencomot makanan yang ada di depan meja.
Tuan Park berkali-kali melihat jam tangannya. Mengapa Shinhye juga belum keluar dari kamar. Apa pula yang membuatnya begitu lama, padahal prosesi sebentar lagi akan dilaksanakan.
"Yunha, coba kau periksa Shinhye! Apa dia belum selesai dirias?"
"Kalau begitu Ayah tolong jaga dulu Yuri, aku akan memastikan." ucap Yunha. Seketika ia menuju kamar 147 tempat di mana Shinhye sedang di rias.
Dengan bantuan lift, tak menunggu lama, ia pun sampai di lantai 12. Mengetuk pintu tiga kali, namun tak sabar menunggu sahutan dari dalam, ia pun tak peduli dan langsung membuka lebar pintunya.
"Astaga! Apa yang kau lakukan? Kau tidak tahu semua orang sudah banyak yang menunggumu? " ucapnya saat tahu yang dilakukan Shinhye saat ini hanyalah mematung di depan cermin.
Shinhye menautkan sepuluh jarinya dengan bergetar. Ia merasa jantungnya berdebar lebih marathon saat ini. "Tunggu! Lima menit! "
Ya sudah, lekaslah! Jangan sampai pengantin prianya kabur lalu mencari istri baru! " godanya kemudian.
Shinhye sungguh merasa ini akan menjadi momen yang syakral. Ia benar-benar tak bisa mengontrol detak jantungnya saat ini. Dua kali ia melakukan prosesi ini, dan ia merasa seperti dejavu.
Dan Akhirnya inilah pilihan Shinhye. Pria yang paling ia percaya bahwa ia akan menjaga hati Shinhye dan menggenggam dunia bersama-sama.
Tiga bulan yang lalu....
Setelah apa yang terjadi di Bandara Incheon kurang dari tiga tahun lalu, apa kalian tahu apakah yang menjadi pilihan Shinhye?
Menikah dengan Jongsuk? Tidak. Dia tidak akan memohon pada Jongsuk untuk melakukan itu. Semestinya sejak awal ia menyadari bahwa pria itu juga layak mendapatkan cintanya sendiri. Pria itu sudah begitu rela saat Shinhye memutuskan bahwa mereka tidak akan meneruskan semua ini. Perempuan itu tidak ingin Jongsuk menghabiskan hidupnya untuk Shinhye yang sudah tidak lagi mencintainya. Ia yakin sekali, nanti suatu saat, di suatu tempat lain Jongsuk akan menemukan seseorang yang akan menjadi teman hidupnya.
Lalu? Menunggu Yonghwa? Entah! Mungkin ia lebih memasrahkan segalanya pada takdir. Membiarkan sang waktu berjalan sesuai dengan putarannya. Jika saja Yonghwa tidak pernah kembali, mungkin selamanya ia akan seperti ini. Atau mungkin Tuhan akan mengirim sosok pengganti Yonghwa. Hanya saja semua perasaan itu tidak bisa lenyap begitu saja. Masih selalu saja ada rasa rindu menggebu ketika teringat semua kenangan lalu.
Shinhye mengisi waktunya dengan melanjutkan pendidikannya yang sempat terputus saat itu. Ia tak ingin terlalu larut dalam lamunan yang tidak menghasilkan apa-apa. Hidupnya sangat berarti saat ia tahu begitu besar harapan Ayah untuk menjadikan Shinhye orang yang sukses di masa depan. Ya, setidaknya Shinhye menjadi apa yang dicita-citakan sejak dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING YOU 2(✔️)
Fiksi PenggemarTidak semudah itu Shinhye melupakan masa berkabung ketika kehilangan seseorang yang dicintainya. Satu bulan menjelang upacara pernikahannya, yang ada malah berganti upacara pemakaman tunanganya yang meninggal karena kecelakaan. Hingga hampir 3 Tah...