Beberapa bulan yang lalu, saat berada di taman fantasy.
"Kau tunggu sini, ya! Aku mau ke kamar kecil dulu." Shinhye menitipkan arum manis itu di atas tangan Yonghwa. "Jangan ke mana-mana!" Ucapnya lagi sambil beranjak.
"Oh, iya. Jangan dihabiskan, ya!" Shinhye berbalik dengan wajah penuh peringatan. Yonghwa mau tak mau terkekeh. Untuk Shinhye, ia bahkan tentu sanggup memberikan lebih dari ini. Namun sikap polos dan konyolnya membuat Yonghwa mengerti bagaimana Shinhye membuatnya tersenyum dengan caranya sendiri.
Saat Shinhye menghilang dari pandangan, Yonghwa hanya menggelengkan kepala sambil tertawa kecil. Entah kenapa tingkah laku yang dilalukan istrinya itu selalu membuatnya tersenyum. Jadi ia berpikir Shinhye akan senang jika Yonghwa memberikan Bunga.
Shinhye adalah salah satu dari sekian milliar wanita penyuka bunga. Yonghwa akan ke toko bunga yang berada di area terdekat, lalu mencarinya untuk Shinhye dan akan kembali sebelum Shinhye kesal karena menunggu. Yonghwa sangat tahu, Shinhye pasti akan merajuk kalau sudah dibuat menunggu. Jadi Yonghwa akan pastikan ia kembali sebelum Shinhye merasa kesal.
Bunga mawar merah langsung menyita pandangan Yonghwa. Shinhye pasti senang dengan kejutan ini dari Yonghwa. Mungkin terlihat monoton, tetapi baginya bunga mawar merah adalah satu tanda ungkapan perasaan pada seseorang yang dicintainya.
"Brukk!!"
Seorang pria keluar dari pintu toko dan menabrak Yonghwa. Pria itu membungkuk meminta maaf karena kecerobohannya.
"Maaf, ini salahku. Apa kau terluka?" Ucap pria itu khawatir.
Yonghwa mencoba menjernihkan pandanganya. Masih menerka-nerka apa yang ia lihat saat ini bukan yang ia pikirkan. Bisa saja ia sedang berhalusinasi.
"Maaf. Apa kau terluka?" Pria itu mengulang pertanyaannya, sebab Yonghwa malah melamun.
Yonghwa mengerjap. Buru-buru menghilangkan raut wajahnya yang masih keheranan. Dalam hati ia bertanya-tanya, "bagaimana mungkin? Dan kenapa bisa seperti ini?" Dan berbagai pertanyaan lainnya yang sangat dibutuhkan jawabanya segera.
"Aku tidak apa-apa." Jawab Yonghwa pada akhirnya.
"Syukurlah..."
"Kau sedang membeli bunga untuk siapa?" Tanya Yonghwa, karena ia melihat ada sebuah buket bunga krisan di tangannya.
"Aku akan pergi ke upacara pemakaman Ayah temanku. "
"Oh... " Yonghwa mengangguk. "Aku turut berduka cita."
"Terima kasih. Oh iya, aku harap kapan-kapan kita bisa bertemu lagi. Ini kartu namaku." Belum sempat Yonghwa bertanya, lalu pria itu beranjak karena terburu-buru. Pria itu bahkan sama sekali tak menanyakan nama Yonghwa.
Dan dari situlah Yonghwa mematung akan kenyataan yang seakan menamparnya keras-keras. Dengan gemetar, ia membaca kartu nama yang di sana tertulis nama LEE JONGSUK.
Bagaimana pria itu ada di sini? Lalu apa yang sebenarnya sudah terjadi. Lalu pria itu ingin bertemu lagi kapan-kapan waktu. Ah, tidak. Jangan sampai Park Shinhye tahu semua ini.
Maksudnya jangan dulu. Sebab jika ia tahu bahwa Jongsuk masih hidup, besar kemungkinan bahwa ia akan meninggalkannya dengan aasan ini. Tapi dari sisi hati gelapnya Yonghwa berdo'a semoga mereka tidak pernah lagi bertemu.
Maka, berbagai alasan dan cara ia lakukan agar mereka tak melihat satu sama lain. Saat berada di tangga eskalator, Yonghwa berusaha menghindarkan kontak pandangan antara Shinhye dan Jongsuk. Tangga yang membawa Shinhye dan Yonghwa turun, sementara tangga sebelah membawa Jongsuk naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING YOU 2(✔️)
FanficTidak semudah itu Shinhye melupakan masa berkabung ketika kehilangan seseorang yang dicintainya. Satu bulan menjelang upacara pernikahannya, yang ada malah berganti upacara pemakaman tunanganya yang meninggal karena kecelakaan. Hingga hampir 3 Tah...