[6.] Pancing nafsu

17.6K 731 3
                                    

Keila menghela nafas begitu memasuki kamar Alvin. Karena ini kamarnya Alvin, maka ia yang mengalah tidur di sofa. Alvin sudah berbaring santai sambil memainkan hp di kasur.

Keila mengambil bantal lalu berjalan kearah sofa. Namun tangannya ditarik oleh Alvin hingga Keila terduduk di kasur.

"Gausah di sofa. Kita udah nikah, udah sah. Gue janji gak bakal apa apain elo." Alvin memasang tampang serius.

Akhirnya Keila memutuskan untuk tidur satu ranjang bersama Alvin. Karena khawatir juga Kemi akan melihat anaknya sendiri tidur di sofa.

Kan berabe.

Keila berbaring membelakangi Alvin, sementara Alvin masih bermain dengan hp nya.

Tok tok.

"Kalian belum mulai kan?" Tanya Kemi sambil terkekeh. "Yaudah ya, good night kalian. Inget jangan pernah pisah ranjang!" Ucap Kemi lalu menutup pintu kamar.

Alvin menaruh hp nya lalu berbaring menghadap punggung Keila. Ia menarik selimut sebatas dada.

Keila merasa merinding terkena nafas Alvin yang sangat teratur. Walaupun posisi Alvin tidak dekat dengannya, tapi nafasnya sampai ke tengkuk leher Keila.

Keila memejamkan mata mencoba untuk tidur.

—•—

Keila menggeliat. Ingin melebarkan tangan dan menguap selebar lebarnya, tapi tubuhnya seperti terkurung sesuatu. Keila melihat samping atasnya.

Wajah Alvin!

Ia hampir saja berteriak karena hal itu.

Alvin sangat damai dalam tidurnya, nafasnya sangat teratur. Terdapat janggut halus di dagu Alvin yang mengenai wajah Keila.

Keila hanya diam, tak melakukan seperti biasanya. Mendorong Alvin hingga tersungkur ke lantai?

Oh, tidak. Ia tidak akan melakukan itu.

Tak hanya itu, kakinya juga terlilit kaki Alvin. Itulah mengapa Keila sulit membebaskan diri. Keila hanya diam hingga Alvin terbangun.

"Astaga!"

Alvin tersentak kaget mengetahui Keila berada di pelukannya.

Keila memejamkan mata, berpura pura masih tidur. Alvin mengusap wajahnya dan menguap sebentar, lalu bangkit untuk bersiap siap kerja.

Keila menghela nafas lega. Ia beranjak dari tempat tidur dan ingin berjalan keluar kamar. Namun, langkah kaki Alvin membuatnya menoleh hingga mereka bertatapan.

Suasana tiba tiba menjadi awkward.

"L-lo udah bangun?" Tanya Alvin, masih gugup dengan ketidak sengajaannya memeluk Keila.

Keila mengangguk. Dan hanya diam memperhatikan Alvin yang hanya memakai handuk di pinggangnya.

"Kemarin--beli odol kan? Di kamar mandi gue habis."

Keila mengerjap sadar. "A-ah, iya. Bentar, gue ambilin."

Keila keluar kamar untuk mengambil pasta gigi di tempat persediaan. Lalu memberi ke Alvin dengan rasa gugup.

"Thank's."

Keila mengangguk lalu berjalan keluar, masih mengatur detak jantungnya yang masih berlomba marathon.

Pasutri Retjeh#1 - Ga Sengaja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang