Alvin benar benar gila. Sakit di pangkal paha Keila bahkan belum reda, namun Alvin sudah meminta lagi melakukan itu. Sedikit memaksa sebenarnya.
"Lo gila ya? Anu gue masih sakit, Vin! Gila aja lo--"
Alvin menghentikan ocehan Keila dengan kecupan bibirnya.
"Mangkanya, kalo keseringan, sakitnya bakal hilang, lo juga bakal terbiasa!"
"Alvin.. ah-"
Alvin sudah menyentuh titik terlemahnya.
Apa yang bisa Keila perbuat? Dia luluh dengan semua perlakuan dan sentuhan yang diberikan Alvin padanya.
Hembusan nafas Alvin terdengar halus di telinganya. Kali ini, Keila dipeluk, seperri bayangannya. Tangan besar Alvin merengkuh tubuhnya dengan posesif.
Keila menikmati itu. Tidak memiliki niat untuk membangunkan Alvin.
20.15 , ruang tv.
"Tidur sekamar yuk."
Keila menoleh kearah Alvin, popcorn yang baru saja ingin dimakan tiba tiba jadi gak selera.
"Jauh jauh sono." Ketus Keila.
Alvin berdecak, "Kenapa sih Kei?"
Keila kembali memakan popcornya sambil menikmati acara tv. "Gue tau, lo bakalan minta jatah lagi."
"Emang. Kan itu kewajiban lo."
"Tapi lo maksa gue ketika gue bahkan gak sanggup buat penuhin segala kebutuhan elo!"
Keadaan tiba tiba hening.
Tak ada jawaban apapun dari Alvin. Tak ada bantahan apapun yang malah Keila inginkan.
Melihat Alvin seperti ini, Keila akan menarik ucapannya jika bisa.
Alvin tiba tiba saja beranjak.
"Dari awal siapa yang maksa? Kalo lo nggak nyerang gue duluan, gue gak bakal kayak gini. Lo emang gak mau benerin rumah tangga kita yang aneh ini ya?"Keila hanya melongo melihat Alvin melenggang menuju kamarnya dengan wajah dingin.
Bodo amat deh. Udah biasa kalo ngambek kayak gitu. Bentar lagi juga minta maaf.
-¶¶¶-
Keila menggigit bibirnya ketika sosis saus kecap yang dimasak Alvin wanginya menyerbak harum.
Tanpa mengajak Keila yang di ambang pintu sedang memperhatikan Alvin memasak, cowok itu malah menikmati hasil buatannya sendiri.
Keila mendengus kesal.
"Sendirian aja makannya."
Alvin tak menjawab, hanya mempercepat untuk menghabiskan makanannya.
Keila mencomot satu potong sosis, "Eum.. enak. Jago juga lo masak."
Alvin langsung menaruh piring kotor dan berniat mencucinya.
"Biar gue aja yang cuci!" Keila mengambil alih piring kotor di tangan Alvin.
Dengan santai, Alvin meletakkan piring itu kembali. Lalu meninggalkan Keila tanpa mengucap terimakasih sama sekali.
Keila mengedikkan bahu, cowok itu memang sering sekali ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri Retjeh#1 - Ga Sengaja Nikah
Romance"Di umur sembilan belas tahun, gue udah menikah. Dulu gue sering nasehatin orang yang nikah muda, suatu saat nanti lo sadar kalo lo masih ada waktu buat main main dengan cinta. Tapi nyatanya gue kemakan omongan sendiri. Gue gak sengaja nikah." -Keil...