[9.] Tertunda

15.6K 720 8
                                    

Re-upload

Sorry guys, saya baru tau klo sepotong doang ceritanya yg ke update.

Keila masuk ke kamarnya dengan dibantu Alvin. Perutnya sudah tidak terasa sakit karena efek obat yang disuntikan ke tubuhnya tadi.

Alvin merawatnya dengan sangat intens. Dia melepaskan sepatu dan kaos kaki milik Keila yang bahkan tidak terbayang seberapa baunya.

Dia juga mengelapi keringat Keila dan membersihkan sekitar tubuh cewek itu yang masih terekspos.

"Laper gak? Mau makan apa?" Tawar Alvin.

Keila hanya menggeleng.

"Haus gak? Mau minum?"

Keila terdiam dengan perilaku yang 'berbeda' dari Alvin. Seratus delapan puluh derajat menurutnya. Keila mengangguk untuk diberikan air minum.

Alvin keluar sebentar untuk mengambil air. Lalu masuk dan membantu Keila meneguk air.

Keila kembali berbaring. Alvin menarik selimut Keila hingga sebatas menutup sampai dada. Keila merenggut karena sikap Alvin yang berubah ini.

"Kenapa sih lo berubah gini sama gue?"

"Apanya?"

"Sikap lo!"

"Terus? Emang lo mau gue diemin mulu tiap hari?"

Keila menggeleng. "Nggak, jangan lagi."

~•••••~

"Pagi!" Sapa Alvin dengan semangat.

Keila tersenyum tipis.

Pagi ini tidak seperti biasanya. Alvin yang biasanya sudah menghilang pagi pagi buta, kini menyapanya duluan.

"Jangan kuliah dulu ya." Titah Alvin.

"Emang."

"Perut lo masih sakit emang?"

"Nggak, gue mager."

Keila mengolesi selai di atas roti yang sudah ia panggang terlebih dahulu. Baru ia ingin memakannya, Alvin  menyuap paksa roti yang baru Keila olesi.

Keila menatap jengah.

"Sejijik itukah lo sama bekas gigitan gue?"

Keila menyangkalnya dengan menggigit roti bekas gigitan Alvin. Lalu meneguk susu putihnya.

"Ciee!! Kita ciuman secara gak langsung!"

Keila menyemburkan susu yang baru di minumnya.

"Ciuman gimana!? Orang kita pake gigi! Maksud lo ciuman gigi, gitu?"

Alvin tergelak. "Iya, ciuman kita pake gigi aja. Gausah bibir." Lalu meneguk kopi yang baru ia seduh.

"Terus kemarin malem kita ciuman pake apa?!"

Alvin tersedak kopinya lalu terbatuk batuk. Ia pergi ke kamarnya tanpa berucap apapun lagi. Keila tertawa terbahak bahak dibuatnya.

Keila memakan rotinya sambil melihat televisi dengan berduduk santai di sofa.

Tak lama, Alvin keluar kamar dengan pakaiannya yang sudah rapi. Ia terlihat buru buru sambil menahan ponselnya antara pundak dan bahu.

"Kamu gimana sih?"

Kamu?

Keila membantin dalam dirinya. Siapa yang dipanggil 'kamu' oleh Alvin? Bahkan dirinya saja tidak pernah.

"Lain kali jangan teledor."

Alvin menutup teleponnya. Lalu menatap Keila dengan tergesa gesa.

"Kita gak bisa sarapan bareng." Ucap Alvin dengan bibir yang sedikit tertarik ke bawah.

Pasutri Retjeh#1 - Ga Sengaja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang