[21] Berantem terus

12.3K 584 9
                                    

"Cemberut mulu kamu, Kei." Cetuk Kemi.

Keila memasang muka masam selama menikmati sarapannya. Jika tidak dipaksa Kemi, Keila lebih memilih makan dikamarnya, dibanding satu meja makan bersama Alvin.

"Makan tuh harus senyum." Timpal Alvin.

Keila menaruh sendok dan garpunya. "Lo pikir makan bisa sambil senyum?!"

"Hei hei! Ada apa sama kamu Keila?! Kenapa kasar gitu sih sama Alvin?" Kemi mencoba melerai mereka.

"Tauk ah!"

Keila beranjak, lalu meninggalkan meja makan. Kemi berpandangan bingung kearah Alvin. Alvin hanya mengedikkan bahu.

"Masih sensitif mungkin. Kamu hadapi Keila dengan sabar ya, Vin."

"Iya mah."

-^^^-

"Makan dulu, Kei."

Alvin membawakan nampan berisi makanan dan segelas air ke kamar Keila.

Keila menghela nafasnya. "Lo liat sendiri kan, gue baru aja makan. Apa maksud lo bawain makanan kesini?!"

"Itu bukan makan, Keila. Kamu cuma makan dua sendok."

"Itu emang porsi gue!" Sentak Keila. "Gak tau aja gue naik lima kilo." Ucap Keila pelan.

"Gak usah nurunin dong, kamu gak tau? Kamu makin seksi."

Keila mendelik tajam. Ia memukul Alvin memakai bantal secara brutal.

"Terus kalo gue makin seksi apa urusannya sama lo, Hah!?"

"Kan aku yang bakal nikmatin."

"Sialan!" Keila lanjut memukul mukuli Alvin.

"Udah dong Kei, Ampun!"

Alvin memegang kedua tangan Keila lalu membalikkan posisi mereka hingga Keila kini berada di bawah tubuh Alvin.

Baru saja Alvin ingin bertingkah nakal, namun Keila tiba tiba saja menangis.

"Kamu kenapa?! Tadi aku pegangnya terlalu kenceng ya? Maafin aku."

Keila menyentakkan tubuh Alvin di atasnya. Lalu menyeka air mata dengan kasar.

"Gue emang dari dulu cuma pemuas nafsu lo doang ya?" Ucap Keila lirih.

"Yaampun.. Kenapa bisa mikir begitu sih!? Aku gak begitu, Kei!"

Keila tersenyum sinis. "Gapapa kok. Lagian dari awal pernikahan kita emang gak didasari cinta. Wajar kalo lo nganggep gue begitu."

"Kalo emang begitu, kenapa gak aku yang minta ke kamu duluan? Kan kamu yang minta ke aku duluan."

Bener juga. Batin Keila.

"Apa ini maksudnya, Kei!? Persyaratan cerai? Apa apaan kamu?"

Alvin mengeratkan dagunya begitu melihat apa yang tertera di laptop Keila. Cewek itu baru saja mencari tahu persyaratan untuk cerai di internet.

"Jawab!" Bentak Alvin.

Keila sebenarnya takut melihat amarah Alvin saat ini. Namun ia memberanikan diri dan menjawab, "Udah jelas kan? Persyaratan cerai keliatan jelas disitu."

Pasutri Retjeh#1 - Ga Sengaja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang