🛵 26 | Enal galau

684 54 0
                                    

"Bahkan seorang psikopat pun paling tidak pernah sekali dalam hidupnya merasakan jatuh cinta."

- Ardan Hanafi, 2015.

OoOo

| 26 |

Kemarin saat sudah sampai dirumah, ayah mengajakku mengoborol hal penting di meja makan. Ia akan ke Makassar dan sudah mengambil jadwal penerbangan paling pertama untuk pagi ini.

Ayah tidak ingin melewatkan jadwal operasi adik perempuan ibu--tante Rosa. Karena selain adik ipar, tante Rosa juga adik kelas ayah sewaktu SMA. Tante Rosa pendukung nomor satu ayah untuk memenangkan hati ibu dari lelaki-lelaki yang juga berusaha.

"Lusa nanti tante Rosa akan menjalani operasi besar yakni pengangkatan rahim." Penyampaian ayah kemarin di meja makan.

Sudah hampir 3 tahun tante Rosa terjangkit kanker rahim dan terus berjuang melawan kanker pembunuh nomor satu yang berhasil merenggut nyawa wanita di dunia. Jalan terakhir agar nyawa tante Rosa bisa selamat, ia harus pasrah rahimnya diangkat. Toh, tante Rosa juga sudah punya satu putra. Bang Zul, sekarang bang Zul sedang menimbah ilmu di salah satu Universitas Negeri yang berada di Makassar.


"Ayah paling cepat lima hari sudah balik lagi." Kata ayah terburu-buru sambil mendorong kopernya keluar pintu pagar.

"Indah, mau ikut sama ayah ke Makassar. Indah rindu sama oma, keluarga yang ada di Makassar dan pengen ke makam ibu."

"Lebih baik Indah fokus belajar hadapi ujian nasional. Setelah ujian, kamu bisa ke Makassar jenguk Rosa, oma, dan ibumu. Ayah buru-buru Ndah. Takut dapat macet di jalan." Aku bahkan tidak sempat menyalimi tangan ayah. Taksi sudah membawa ayah pergi.

OoOo

"Enal bisa galau?" Kataku. Siang ini Ardan datang menjemput dan membawaku ke basecamp.

"Awalnya aku juga nggak percaya. Tapi ya... bahkan seorang psikopat pun pasti paling tidak pernah sekali dalam hidupnya merasakan jatuh cinta."

"Menurutku perempuan yang berhasil bikin Enal galau hebat juga. Enal kan belum pernah pacaran karena selera perempuannya sekelas Tylor Swift. Siapa sih perempuannya? Kamu kenal? Aku kenal juga orangnya?"

"Nggak. Aku nggak kenal. Katanya mereka baru pacaran 4 hari terus putus."

"Hah? Gimana ceritanya sih bisa putus secepat itu."

"Nah, soal itu. Kamu akan tahu. Kalau sudah sampai disana."

Kala sudah sampai di basecamp, rupanya Adji, Cica dan Aster turut datang ingin menghibur Enal.

"Ndah..., kami tungguin kamu daritadi. Sini..." panggil Aster. Aku dan Ardan menghampiri mereka di teras.

"Widih, Enak nih. Pas banget temenin Enal yang lagi galau sambil makan kudapan dan es teh." Kata Ardan seraya mengambil kudapan diatas piring.

"Betewe, es tehnya jadi pahit kalau diminun sambil lihatin muka lesu Enal." Seloroh Adji memperlihatkan raut wajah pahit.

"Ini juga. Kudapannya keasinan. Si penjualnya yang kebelet pengen nikah atau karena lihat muka asem Enal, ya?"

Kami ketawa. Kecuali Enal.  Dari ekspresinya aku bisa menebak kehadiran Ardan semakin membuat Enal dongkol.

Vespa, Me and You #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang