MBG #29

43.4K 1.6K 28
                                        

Sea hanya bisa menunduk saat terkena semprot oleh 4 orang didepannya itu, mau tidak mau, ia memang salah, dan jujur sekali, ia sangat takut.

"sorry gue tau gue salah"jawab sea sembari menunduk.

"k n p? "tanya bekka datar.

"jelasin dari awal mula lo bisa dapet masalah sama vanya"lanjut putra.

Sea pun menarik nafas sejenak setelah itu menghembuskannya dan langsung menceritakan semua kejadian dari apa yang dialaminya dan di alami oleh vanya hingga menimbulkan masalah diantara persaudaraannya itu, setelah itu menceritakan bagaimana bisa lexa ikut masuk dalam masalahnya.

"lo tau ini masalah lo kan?"tanya bekka dingin.

"gue tau bekka dan gue minta maaf so sorryy"

"its okay"jawab bekka lalu duduk di kursi tunggu luar kamar.

"vanya mana? "tanya steffi sambil memegang pundak sea.

"gue gak tau"

"gue terlalu sibuk ngurusin lexa, intinya dara yang mbawa vanya ke ruangannya vanya"lanjutnya.

"buat apa dara ngebantu lo?!"tanya jessi dengan raut wajah kesal.

"gue gak tau"jawab sea sambil menggelengkan kepalanya.

"lo bener bener gila Sea!"bentak jessi.

"keluar!"bentak bekka, hingga membuat orang orang di ruangan itu keluar.

Setelah memastikan semua orang sudah keluar, bekka pun menghela nafas kasar, ia hanya bisa duduk termenung dan tidak mengatakan apapun kepada mantan sahabatnya itu.

Toh kalo sahabatnya tidak sakit seperti ini, mungkin bekka sudah akan mencaci maki mantan sahabatnya itu, tetapi beruntung saja jika saat ini lexa terbaring sakit.

Bekka menundukkan kepalanya,sembari memejamkan mata, ia mulai merasakan semua masalah yang menumpuk,bahkan bisa dibilang di Malam yang larut ini, bekka sedang merasakan bimbang, entah kenapa.

"bekka"gumam lexa serak.

Bekka mengangkat kepalanya, dan melihat lexa sudah membuka mata meski masih sipit sekali, perlahan lexa memegang tangan bekka yang mungil itu.

"gue minta ma-maaf y-ya"gumam lexa gagap.

Bekka membalas elusan tangan lexa, ia juga memegang tangan lexa yang berwarna kuning langsat itu.Tidak lupa ia memperlihatkan senyuman maut yang pasti kalo orang lihat akan langsung mati karena tidak tahan melihat cantiknya itu.

Lexa mulai paham, jika bekka tersenyum seperti itu, berati bekka sudah menerima musuh atau orang yang dulunya tidak dipercayai, dan sekarang dipercayai.

"thankss"kata lexa lalu sedikit bangun untuk memeluk bekka.

"jangan bangun"kata bekka sambil membantu menidurkan lexa lagi.

"makasih bekka"

Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi, yang menandakkan semua orang pasti sudah melakukan sholat subuh, dengan gercep Bekka cs pun melangkahkan kakinya ke musolah di Rumah sakit, dan menunggu adzan.

"habis gini balik ya bek, emak gue murka entar"kata jessi sambil mengusap wajahnya yang basah terkena air wudhu.

••
Bekka melangkahkan kakinya memasukkan kakinya kedalam rumah mewah nan megah itu, bekka pun membuka pintu dan mendapati maminya duduk disana sembari bermain hp.

"assalamualaikum"

"dari mana?! "tanya lyanna ketus.

"rumah sakit"

"sekarang jam berapa?! "

"setengah lima"

"dan kamu baru pulang?"

"maaf"

"uang saku di potong!"bentak lyanna lalu memasuki kamarnya yang tak jauh dari ruang tamu.

Bekka menghembuskan nafasnya kasar, setelah itu ia berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua, dan membaringkan tubuhnya untuk segera tidur.

••
Jam menunjukkan pukul 7 ,dan bekka baru saja sampai di sekolahannya itu dengan mata yang masih belekkan meski ia tetap terlihat cantik.

Prittt*

"bekka!"

Teriakan seorang lelaki sembari membunyikkan peluitnya.

"masuk ke bk, lo udah telat! "suruh reyno sambil menarik tangan bekka pelan.

Bekka hanya bisa pasrah ditarik oleh reyno,ia sangat mengantuk hingga terlalu malas untuk berdebat snegan reyno.

"KAMU LAGI KAMU LAGI! "omel bu serra, guru BK.

"keluar ke lapangan, berdiri hingga istirahat!!"bentak bu serra, dan dengan cepat bekka langsung berjalan ke arah lapangan yang dimaksud.

"pantau dia rey"suruh be serra ,dan diangguki oleh reyno.

Reyno berjalan menyusul bekka yang sudah berdiri di tengah lapangan yang di penuhi terik sinar matahari yang sangat panas itu.

"berdiri yang bener! "bentak reyno saat melihat bekka berdiri dengan gontai dan menatap kebawah.

Bekka menatap reyno tajam, setelah itu kembali berdiri tegak, sejujurnya kepala bekka terasa sangat pening ditambah ia benar benar lelah sekali.

Dan sekitarannya pun langsung menghitam.

"bekka!"
••
Bekka mengerjapkan matanya berkali kali, kepalanya masih sangat pusing sekali, bahkan ia masih belum sadar dimana dia sekarang.

"bekka"gumam reyno sambil mengelus rambut bekka lembut.

"gimana? "tanya reyno saat bekka menatapnya

"pusing"jawab bekka sambil memejamkan matanya.

"ini tolong dimakan yah"kata bu dora,juru uks.

Reyno pun mengambil sepiring kue yang diberikan bu dora, lalu memberikkannya ke bekka, merasa bahwa bekka tidak bisa makan sendiri, reyno pun menyuapi bekka dengan perlahan.

"ga mau"kata bekka sambil menggelengkan kepalanya

"mau apa?"tanya reyno,sembari menaruh kue itu di meja kosong.

"steak"jawab bekka apa adanya.

Reyno membelakkan matanya kaget, bagaimana bisa ia membeli steak jika ia masih berada disekolah seperti ini, jika ia keluar untuk membeli pasti akan ketahuan satpam.

"yang ada dikantin aja ya?"

"ga mau"jawab bekka sambil menggelengkan kepalanya.

"panggilin steffi jessi putra"suruhnya.

"lo tunggu sini ya, tidur ae gaapa"suruh reyno lalu berdiri dan berjalan menuju kelas bekka.

"mereka semakin deket van"

"bunuh aja si bekka, gampang kan? "

"setelah gue nghabisin hana"

"oke see u!"

Lanjut nextt 💞







My Bad Girl (completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang