TAKDIR YANG MEMPERTEMUKAN

35 9 0
                                    

Tangannya terbuka lebar berusaha meraihku. Mengapa dia menampakkan wajah Lyn? Apakah selama ini Lyn adalah makhluk itu? Pertanyaan-pertanyaan seperti demikian seolah-olah muncul begitu saja dari benakku sementara tubuh ini terdiam dan kedua mataku tak kuasa untuk memalingkan pandangan darinya, seolah aku buta akan keadaan sekelilingku. Telinga ini rasanya seperti tuli, berdengung, tak ada suara apapun yang masuk selain suara Lyn yang keluar dari mulut makhluk itu. Aku memaksa diri untuk memejamkan mata seiring tangan makhluk itu yang semakin dekat dan terus mendekat hingga tampak sejengkal lagi untuk meraihku.

Dalam pemikiran-pemikiran yang penuh kekacauan, aku sedikit teringat dengan kata-kata Gedurham tentang hal-hal yang kami bicarakan belum lama ini. Tentang tipu muslihat yang seringkali  dilakukan oleh naga. Ya, kurasa Lyn tidak akan mungkin berakhir menjadi sesosok makhluk mengerikan seperti itu. Aku juga tidak akan mengecewakan Lyn. Aku sudah berjanji padanya dan diriku sendiri untuk melindungi Vineli. Kalau aku menyerah dan mati di sini, maka aku adalah seorang pecundang. Kemudian dengan tekad yang kembali tumbuh dalam diriku, maka saat itu juga aku berusaha mengumpulkan sisa-sisa semangat, kembali berusaha untuk meraihnya dan mencengkram erat dengan segenap keberanianku.

"Aku harus melindungi Vineli! Itu sebabnya aku tidak akan berakhir disini," kembali aku ucapkan kata-kata itu untuk menguatkan diriku.

Kusentak Vesla milikku dan kutebaskan seketika kearah tangan makhluk itu.

"Srattt!" Vesla milikku berhasil memutuskan lengannya.

Tubuhku terjatuh ke tanah dengan keras. Vesla milikku terlepas dari genggaman dan terlempar sedikit jauh. Raut wajah makhluk itu tampak kesakitan, wajah Lyn kembali berubah menjadi wajah yang mengerikan. Para Micmic yang sebelumnya tenang kemudian kembali bergerak dan mencoba menerkamku.

"Rasakan itu! Jangan seenaknya kau pakai wajah Lyn!" seruku.

Namun sepertinya tidak akan selesai dengan mudah.  Para Micmic kembali mengepung kami, mengelilingi kami  dengan rapat sehingga tampak tidak ada jalan keluar yang mudah bagi kami. Namun sesaat seekor Micmic mulai lompat menerkam, dengan cepat Gumbedor menolongku menebas Micmic yang berusaha menyerangku.

"Satra ... Satra, hei! Cepatlah bangun!" seru Gumbedor seraya bergumul dengan Micmic lainnya.

Aku kembali bangun, tampak pakaianku sangat kotor akibat lumpur yang menempel cukup banyak saat terjatuh. Aku menepuk-nepuk pakaianku namun tetap saja tidak ada gunanya. "Sial, jatuh di genangan lumpur," gumamku. Kemudian aku melihat ke arah Gumbedor yang sedang menghadapi beberapa Micmic sendirian. Aku segera menyusulnya, berusaha menolong Gumbedor yang saat itu tampak kepayahan melawan tiga Micmic sekaligus. Di sisi lain kulihat makhluk itu masih tampak kesakitan akibat lengannya yang putus oleh tebasan Vesla.

"Aku harus membantu Gumbedor menghabisi semua Micmic sebelum makhluk itu kembali sadar."

Kami berhasil menghabisi seluruh Micmic dengan cepat. Aku merasa sudah mulai sedikit mahir menggunakan Vesla ini. Latihan demi latihan yang kujalani saat bersama Bolmur mulai ada hasilnya. Demikian juga Gumbedor pun sangat menguasai teknik berburu Naga. Maka ia tampak tidak gentar menghadapi banyak Micmic. Gerakannya sangat hebat seakan-akan Gumbedor sudah paham betul bagaimana gerakan-gerakan dan pola perilaku naga Micmic. Insting sebagai Pemburu Naganya sangat hebat.

Namun meskipun demikian, akibat perlawanan yang cukup sengit, Gumbedor tampak benar-benar kelelahan dibuatnya. Sudah banyak luka di sekujur tubuhnya. Melawan lebih dari dua Micmic sekaligus dalam sebuah catatan pedoman perburuan naga merupakan hal yang berbahaya. Sebab naga jenis Micmic memiliki tenaga yang besar. Meski tidak dapat terbang layaknya naga kebanyakan, namun kelincahannya terdapat pada kekuatan kakinya. Lompatannya amat tinggi, kecepatan larinya dan kekuatan gigitannya sangat berbahaya. Dalam catatan pedoman perburuan naga yang aku miliki, dituliskan bahwa perlu satu regu pemburu naga berpengalaman yang berjumlah tidak kurang dari 5 orang untuk mengalahkan dua ekor Micmic. Dengan mengingat pernyataan itu sebenarnya sudah membuatku merinding. Saat ini kami menghadapi 10 ekor Micmic dengan satu makhluk berbentuk manusia naga yang mengendalikannya. Saat ini sudah 5 Micmic berhasil kami kalahkan. Tampaknya buku pedoman itu tidak sepenuhnya benar. Setidaknya untuk saat ini kami masih hidup.

DRACOMILLIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang