04-05-2020
#15 in goodstory
#10 in myboyfriend
#35 in highschoollovestory
#25 in verrel (09 Mei 2020)
#6 in bramasta (09 Mei 2020)
Tentang Takdir yang berjalan sesuai digariskan Tuhan :)
23 September
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia Angkasa Likoviarie dan Raya Angkara. Kehidupan mereka yang akhirnya menjadi sebuah cerita.
****
"Ketika pertemuan menjadi perpisahan," itulah yang diucapkan Angkasa pertama kali ketika bertemu seorang perempuan bernama Raya Angkara.
"Maksudnya?"
"Gue harap, kita gak pernah menjalin hubungan,"
***
Bukan hanya cerita tentang percintaan saja. Tapi cerita ini lebih terfokuskan ke dalam bagian betapa pentingnya Keluarga.
Namun, siapa sangka? Jika hubungan keluarga membuat dua orang yang sedang menjalin asmara harus mengakhiri secepat nya.
Manakah yang mereka pilih? Meninggalkan orang yang disayang ataukah mempertahankan hubungan namun akhirnya menjadi peperangan? ______________________________________________
Sebagian cerita berasal dari kehidupan nyata milik Author:) ______________________________________________
Cek kuy di cerita selanjutnya!!! Semoga suka sama cerita kali ini!!
----- MY DESTINY -----
"Maksud lo apa? Lo mau Bintang benci sama lo?" tanya Verrel
"Gue rasa, lo adalah orang yang tepat untuk selalu ada di samping Bintang. Jadi, biarin gue buat cerita semuanya sendirian," jawab Reyhan.
"Gue balik. Makasih banget kalau lo mau bantuin gue."
Reyhan berbalik dan meninggalkan Verrel yang masih diam. Baru beberapa langkah, Verrel mengucapkan sesuatu.
"Kita hadapi berdua. Karena ini semua juga salah gue,"
Reyhan langsung membalikkan badannya menatap Verrel tak percaya.
"Ini semua salah gue, Ver. Kejadian itu gak bakal terjadi kalau seandainya bukan gue yang mulai-"
"Tapi ada sangkut pautnya diri gue sama kejadian itu," potong Verrel dengan cepat.
Pancaran mata Reyhan terlihat begitu melemah. Ia menatap Verrel dengan sayu.
"Gue mohon, Ver. Please," lirih Reyhan.
"Tapi, Rey-"
"Ver kalau lo ikut gue cerita sama Bintang, Bintang malah benci sama lo, dia juga benci sama gue. Kalau gue yang cerita, dia gak bakal benci sama lo. Seenggaknya lo ada disampingnya disaat dia sedih,"
"Gue mohon, Ver," lanjutnya dengan pancaran mata tanda memohon.
Verrel masih terdiam menatap Reyhan yang berdiri beberapa meter di depannya dengan tatapan tak terbaca.