• Bintang & Bianca •

72 3 0
                                    

Bintang baru saja pulang dari rumah sakit bersama dengan Lisa. Baru saja memasuki rumahnya, ia sudah melihat abangnya, Reyhan, sedang bermain PlayStation dengan kedua sahabatnya, jangan lupakan seorang perempuan yang Bintang lihat dari foto yang dikirim Mecca.

"Abang, ya. Ada yang ngucapin salam, malah gak nyaut," omel Lisa kepada Reyhan.

Bintang melihatnya sambil terkekeh ke arah Reyhan. Seperti dulu, ia akan selalu mengejek jika Reyhan terkena omelan Lisa.

"Eh, mamah. Rey bawa kejutan loh, buat Mamah,"

"Kejutan apa? Pasti yang aneh-aneh, kan?" tebaknya.

"Gak usah main tebak-tebakan. Rey kasih tau aja, kalau sekarang Rey bawa Bianca,"

Ucapan Reyhan beberapa detik lalu membuat pendengaran Lisa seakan tuli. Tenggorokan nya benar-benar tercekat.

Bintang yang melihatnya menjadi bingung. Ada apa dengan Bianca? Apa yang terjadi? Siapa perempuan itu? Berbagai pertanyaan sudah terserang di otak Bintang.

"Ka-kamu yakin, Rey?"

"Iya, Ma. Sekarang dia lagi dengerin musik di taman belakang,"

Langsung saja Lisa pergi meninggalkan ruang tamu. Tujuannya saat ini adalah taman belakang. Memastikan jika perempuan bernama Bianca benar-benar ada di sana.

Bintang yang melihat Lisa langsung pergi mengernyit bingung. Ia menatap Abangnya yang saat ini tengah menggaruk tengkuknya.

"Bang Rey. Bianca itu siapa? Dan Mamah kenapa excited banget waktu denger nama Bianca?" tanya Bintang.

Reyhan bingung bagaimana harus menjelaskannya kepada Bintang. Reyhan sama sekali belum siap untuk menceritakan semuanya. Ia takut psikis Bintang akan terganggu.

"Em, dia..."

"Bianca itu pacarnya Reyhan, Bintang. Makanya Tante Lisa excited banget," sahut Iqbal dengan cepat.

"Lebih tempatnya sih, mantannya dulu sewaktu lo di Jerman," sahut Ryan.

Reyhan mendelik kesal ke arah Iqbal dan Ryan. Kenapa juga mereka harus bilang jika Bianca adalah pacarnya.

Bintang yang mendengarnya langsung mengernyit heran. Sejak kapan abangnya ini dekat dengan perempuan.

"Pacar? Sejak kapan lo deket sama cewek, Bang? Trus, gue kok gak tau kalau lo punya pacar?" tanya Bintang berbondong.

"Kan tadi Ryan bilang, dia mantan gue waktu lo di Jerman gue pernah pacaran di sini, trus gue ajak balikan. Eh dia, mau. Yaudah gue ajak ke rumah aja, sekalian ketemu Mama,"

Bintang mengangguk paham. Meskipun ia menaruh curiga terhadap kakaknya, ia akan berusaha percaya dengan apa yang di ucapkan abangnya.

"Oke. Gue percaya sama lo. Nanti kenalin ke gue, ya. Sekarang gue mau ke kamar dulu. Mau istirahat," pamitnya.

"Ah, iya,"

Bintang berbalik badan meninggalkan Reyhan dan dua sahabatnya. Dengan perlahan ia menaiki anak tangga. Ketika berada di tengah-tengah, kedua mata Bintang tak sengaja melihat pemandangan Lisa sedang berpelukan dengan Bianca. Ia semakin heran dengan tingkah Mamahnya yang terlihat begitu menyayangi Bianca.

Namun, mengingat perkataan Reyhan tadi, mungkin itu adalah kebahagian Lisa. Karena melihat anak laki-lakinya memiliki pacar. Apalagi dulu Reyhan dan Bianca pernah putus. Bisa jadi, mereka berdua melepas rindu. Bintang pun melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

Sedangkan di lain tempat, Lisa dan Bianca masih saja berpelukan. Mereka berdua sadar, jika mereka berdua sudah menumpahkan air matanya. Lisa melepaskan pelukannya. Ia menatap Bianca dengan tatapan sayang.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang