'Senyuman Lo itu manis, kayak gula yang bisa bikin gue diabetes.'
- Verrel Adrian Atdmaja -
----- MY DESTINY -----
Dengan perlahan, Verrel mengerjapkan matanya. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya, hingga kedua matanya pun sukses terbuka.
Ia menatap ke sekelilingnya. Nuansa warna silver membuat ia mengernyit bingung. Ini bukan kamarnya. Dan barang barang di sekitarnya tidak ditata seperti ini. Tetapi, ia merasa familiar dengan ruangan ini.
Pintu berminiatur modern terbuka menampilkan 3 sosok laki-laki memasuki ruangan, dan mendekati tempat tidur yang kini masih ditempati Verrel.
"Udah sadar," ujar Dirga yang lebih tepatnya pertanyaan bukan pernyataan.
"Kenapa gue bisa ada disini?" tanya Verrel yang tidak mempedulikan ucapan Dirga, sahabatnya.
"Lo gak inget, apa pura-pura gak inget?" sindir Ken.
Verrel mencoba mengingat apa yang menimpa dirinya, hingga membuat ia pingsan hingga dibawa ke rumah milik sahabatnya.
Tiba-tiba, sekelebat kejadian datang ke dalam otaknya. Tentang datang nya Komplotan Geng Motor di Warung Cak Mat, lalu terbongkarnya rahasia yang sudah Verrel jaga, hingga keroyokan terjadi. Verrel menghembuskan nafas kasar, ia menatap ketiga sahabatnya yang duduk di sofa.
Lalu, Verrel menegakkan dirinya dan memilih untuk bersandar. Menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya.
"Gue...gue minta maaf sama kalian," ujar Verrel.
"Gue-"
"Gak bermaksud buat bohongin kita," potong Guntur dengan cepat.
Verrel menunduk dalam. Ia tak pernah melakukan hal seperti ini, kecuali kepada keluarga dan sahabatnya. Dan saat ini, ia melakukannya. Hatinya merasa sangat bersalah telah membohongi ketiga sahabatnya. Ia berharap, ketiga sahabatnya tidak memutuskan tali persahabatan hanya karena masalah ini.
Terdengar helaan nafas kasar dari hidung milik Guntur. Verrel sudah memantapkan hatinya untuk menerima celotehan yang akan diungkapkan Guntur kepadanya. Ia sangat tahu betul, jika Guntur sangat pandai berkata pedas. Tak peduli itu keluarga, sahabat, ataupun pacar. Catat baik baik, Guntur belum punya pacar, Oke!
"Kita bertiga udah maafin, lo," ujar Guntut.
Verrel yang tadinya menutup mata untuk mendengar perkataan pedas dari Guntur, kini langsung terbuka lebar. Ia menatap Guntur dengan tatapan tak percayanya. Biasanya Guntur selalu memberikan perkataan pedas, tapi kenapa sekarang tidak? Ia juga berfikir, tumben sekali ketiga sahabatnya ini langsung memaafkan dirinya?
"Gue tau, lo pasti mikir kalau gue akan ngucapin yang bisa bikin orang sakit hati. Tapi untuk kali ini, gue lagi gak pengen ngelakuin. Yang jelas, gue sama dua curut ini udah maafin lo," sambung Guntur panjang lebar.
"Tapi dengan satu syarat," sahut Ken dengan cepat.
Verrel menatap Ken dengan sebelah alis terangkat, tanda bahwa ia bertanya.
"Friends Rules," celetuk Dirga.
"Rules yang pertama, lo harus jujur sama kita, gak ada yang ditutup-tutupin lagi. Kalau sampai ketahuan lo nyembunyiin sesuatu dari kita, tali persahabatan kita putus. Termasuk kita juga, kita harus jujur satu sama lain. Gak hanya Verrel doang," ujar Ken sambik memeragakan kepala yang seakan ingin diiris di lehernga dengan jempolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Genç Kurgu04-05-2020 #15 in goodstory #10 in myboyfriend #35 in highschoollovestory #25 in verrel (09 Mei 2020) #6 in bramasta (09 Mei 2020) Tentang Takdir yang berjalan sesuai digariskan Tuhan :) 23 September