Aku pernah mencintai seseorang dengan hebat, sampai mengorbankan kebahagiaan ku sendiri untuk orang tersebut, rela melihatnya bahagia walau hatiku yang hancur, rela mengorbankan perasaan demi sebuah tawa.
Saat mengingatnya, aku tersenyum mengingat betapa bodohnya aku dulu. Cinta yang sesungguhnya tidak menghancurkan perasaan. Jika semua cinta di dunia hanya unuk menghancurkan perasaan, siapa yang ingin jatuh cinta?Ya, setidaknya aku tahu, sisi lain dari cinta adalah merelakan. Setidaknya aku pernah berjuang penuh untuk sebuah hubungan meski akhirnya harus runtuh begitu saja.
Melepasnya adalah hal yang sulit, awalnya aku merasa tidak berarti tanpa nya, tidak dapat bahagia tanpa nya, tetapi lagi lagi aku salah. Bahagia ku bukan terletak pada dia yang menyakitiku, bahagia ku terletak pada diriku sendiri. Dengan berjalan nya waktu, detik yang terlewat tanpa nya adalah hal yang biasa bagi ku, tidak terlalu buruk dari yang aku bayangkan, nyata nya aku masih bernapas hingga sekarang meski tanpa diri nya."Jangan baper kalau ada yang bilang tidak bisa hidup tanpa mu, padahal setelah berpisah pun ia masih bisa menghirup napas dengan lega. Tidak sesak apalagi terhenti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Rasa [Completed]
Teen FictionHanya kumpulan coretan yang tergores rasa.