"Carikan saya sekretaris baru," ucap Ben tegas. Tak sedikitpun terlihat raut wajah ragu pada wajah tampan lelaki itu.
"Tapi... saya gak bisa pecat karyawan seenaknya, Pak," ujar Mellinda.
"Saya gak peduli," sergah Ben. "Kalau sudah kamu langsung send e-ticket pesawatnya ke email saya."
Setelah berkata demikian, Ben dengan gusar berbalik badan langsung meninggalkan ruang kantor Mellinda.
Sementara Mellinda hanya bisa menghela nafas.
----
"Kamu tenang aja, Catherine, Ben sudah dalam perjalanan menuju Korea," ujar Jocelyn, ibu Ben sambil tersenyum puas.
Saat itu Jocelyn dan Catherine sedang berada di salah satu coffee shop di Seoul, Korea Selatan. Jocelyn dan Catherine sama-sama akan menghadiri acara Fashion Icon Award yang akan dihelat di Seoul besok malam.
Catherine tersenyum lebar. "Serius, Tante? Ya ampun makasih banget!"
"Iya dong, Sayang, Tante kan udah janji sama kamu kalau Ben yang akan nemenin kamu dateng ke acara besok," ujar Jocelyn.
"Tapi kalo dia tau Tante bohong gimana? Nanti dia jadi gak mau temenin aku," kata Catherine sambil menyesap latte miliknya.
"Ben itu gak pernah gak nurut sama Tante, Kate. Yang penting sekarang dia sudah dalam perjalanan kesini," ujar Jocelyn. "Ingat ya, kamu harus make up secantik mungkin. Tante tentunya mau perempuan terbaik untuk anak Tante."
Catherine tersenyum puas. "Tante tenang aja. Tante gak bakal kecewa sama penampilan aku besok."
Jocelyn tersenyum senang.
"Oh ya, Tante udah denger gosip-gosip belum?" tanya Catherine. Ia lalu meraih ponselnya, hendak menunjukkan sebuah artikel dalam bahasa Inggris.
"Kamu digosipin pacaran sama Ben?" ucap Jocelyn terkejut, hampir berseru. "Hah? Kapan mereka ambil foto ciuman ini?"
Catherine pura-pura bersedih. "Tante marah ya?"
Jocelyn lalu menggenggam tangan Catherine. "Kate, Tante sama sekali gak marah. Tante seneng banget. Tapi Tante cuman mau tanya aja kapan paparazzi ambil foto ciuman ini?"
Catherine memperhatikan foto ciumannya dengan Ben. Foto itu memang hanya menunjukkan Catherine yang sedang mencium pipi Ben, namun foto itu menyebabkan netizen heboh. Catherine mempunyai fanbase yang cukup besar di dunia maya, sehingga ketika foto dan artikel ini beredar, nama Catherine dan Ben segera menjadi perbincangan hangat.
"Kemarin waktu Ben antar aku pulang, Tante," kata Catherine. Ia lalu tersenyum kecil. "Katanya dia kangen sama aku, terus aku kebawa suasana. Aku... cium pipinya. Aku gak tau kalo ada paparazzi waktu itu."
"Oh ya? Kok bisa baru sekarang ya beredar beritanya?"
"Aku juga gak tau, Tante," ujar Catherine. "Pasti besok pas red carpet MC nya bakal nyinggung-nyinggung soal gosip ini, deh."
"Yah, Tante sih gak mau ikut campur urusan kalian," ucap Jocelyn. "Kalian sudah cukup dewasa dan tahu cara menghadapi gosip dan paparazzi."
"Iya, Tante," ujar Catherine. Ia lalu menatap Jocelyn ragu. "Kalau misalnya beneran terjadi, Tante setuju, gak?"
Jocelyn tersenyum kecil. "Tante setuju dengan siapapun pilihan Ben."
Catherine lalu tersenyum. "Makasih ya, Tante."
"Sama-sama, Sayang."
----
"Bu, lagi di luar negeri atau gak?" ujar Mellinda, kepala HRD MA Corporation pada Naomi Mattheson di ujung telepon. "Ada yang mau saya bicarain, Bu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE
RomanceAdriana Azura adalah seorang gadis sederhana. Selain dari kecerdasan otaknya, Adriana tak mempunyai apapun untuk disombongkan. Ia terlahir dari keluarga pas-pasan yang membuatnya terbiasa bekerja keras membiayai hidupnya sendiri sedari kecil. Apa...