Dhoge menepati janjinya untuk datang malam itu, tepat jam 10 malam Dhoge sampai dirumahku. Saat Dhoge datang aku dan ibu juga anak-anakku sedang dikamar, Athifa dan Kirani sudah terlelap tidur.
"Assalamu'alaikum" suara Dhoge dari luar rumahku.
"Wa'alaikumsalam" ayahku menjawab salam Dhoge dan membukakan pintu.
"Mbak Salwanya ada, Pak?" tanya Dhoge kepada ayahku.
"Ada didalam, mari silahkan masuk, Nak!" ucap ayahku meminta Dhoge masuk dan duduk dilantai yang beralaskan tikar.
Mengetahui kedatangan Dhoge, Aku segera keluar dan menemui Dhoge di ruang tamu. Setelah bersalaman dengan Dhoge, Aku ke ruang belakang untuk membuatkan Dhoge segelas teh manis hangat. Aku kembali ke ruang tamu, dan menghidangkan satu gelas teh manis hangat di depan Dhoge duduk.
"Silahkan Ghe diminum tehnya" aku membuka pembicaraan malam itu.
"Iya mpok terima kasih, si dedek gimana kabarnya mpok?" balas Dhoge dan menanyakan Kirani.
"Alhamdulillah sudah sehat, tapi kalau badan sih masih suka anget aja" jawabku.
"Oh.. kenapa begitu ya! Memang kata Dokter si dedek kemarin sakit apa tuh pas dirawat?" tanya Dhoge penasaran.
"Dokter cuma bilang ada infeksi virus, kalau badannya cuma anget saja, itu katanya masih normal" jawabku.
"Oh.. begitu, sekarang lagi tidur nih anaknya?" tanya Dhoge lagi.
"Iyah baru aja tidur. Oh ya, cepet juga kamu nyampe disini?" jawabku dan bertanya tentang kedatangan Dhoge yang bergitu cepat.
"Iya nih mpok, kebetulan tadi dapet orderan arah sini, jadi cepet deh sampe disini. Gimana Mpok, kemarin katanya si mpok sudah dibersihin yah dari yang ngikutin mpok?" jawab Dhoge lalu bertanya tentang masalahku dengan mahluk gaib.
"Iyah kemarin sudah dibersihin sama saudara aku, Ghe" jawabku.
"Waktu di RS, aye lihat emang aura mpok udah beda, tadinya mau bilang ke mpok, tapi takut nambah pikiran mpok aja. Mpok aye numpang ke kamar mandi yah, mau wudhu dulu" ucap Dhoge.
"Oh iyah silahkan! kamar mandinya ada dibelakang dekat dapur" balasku.
Posisi dapur waktu itu lampunya sedang mati, jadi hanya dapat penerangan dari kamar mandi. Setelah Dhoge selesai wudhu, Dhoge menceritakan apa yang dilihatnya disudut dapur.
"Mpok dibelakang ada tuh, hitam tinggi ya bisa dibilang itu Gandaruwo" ucap Dhoge.
Aku benar-benar kaget mendengar ucapan Dhoge, "Tapi si hitam itu enggak ganggu kan, Ghe?" tanyaku.
"Kalau yang ini sih sifatnya nutup mpok, yang berarti tidak bagus kalau ada dirumah. Si hitam bilang ini rumahnya dan ia sudah lama tinggal disini. Aye disuruh pergi nih sama si hitam, Mpok" jawab Dhoge.
"Terus gimana dong solusinya, Ghe?" tanyaku penasaran.
"Coba nanti aye suruh keluar dari sini mpok, oh ya, Mpok punya garam kasar enggak?" jawab Dhoge mencoba membantu mengusir mahluk hitam itu.
"Ada, bentar aku ambil dulu yah" jawabku, sambil berjalan ke dapur untuk mengambil garam yang diminta Dhoge.
Setelah Dhoge mendapatkan garam tersebut, Dhoge bergegas ke belakang untuk menaburkan garam itu ke sudut-sudut dapur. Selesai menabur garam di dapur, Dhoge berpesan "Kalau nanti malam ada suara seperti benda jatuh abaikan saja yah, takutnya si hitam marah karena aye lemparin garam tadi" kata Dhoge.
"Emang biasanya begitu yah? tanyaku mulai takut.
"Ya enggak juga sih, tapi kebanyakan begitu cara mereka nakut-nakutin kita" jawab Dhoge.
"Mpok kalau mau tau wujud asli mahluk yang sudah gangguin anak mpok, bisa mpok! Caranya coba puasa mutih selama 3 hari niatin minta pertolongan sama Allah Swt. Dan minta ditunjukkan mahluk yang sudah ganggu anak mpok. Tapi karena mpok lagi menyusui, puasa sunah biasa juga tidak apa-apa. Nanti mahluknya akan muncul lewat mimpi" tambah Dhoge.
"Oh gitu yah, nanti deh aku coba puasa mutih" balasku.
Tidak lama setelah itu Dhoge pamit pulang karena sudah larut malam, ya Dhoge hampir dua jam berada di rumahku. Dari sinilah awal aku mengetahui bahwa dirumahku ada mahluk hitam yaitu Gandaruwo.
Keesokan harinya aku melakukan puasa sesuai yang disarankan oleh Dhoge, aku puasa sunah biasa selama 3 hari berturut-turut. Dan selama puasa 3 hari tersebut, aku juga diminta Dhoge untuk membaca yasin sebanyak 3 kali sehabis shalat Maghrib. Benar saja hari ke 2 aku berpuasa, malamnya aku bermimpi.
Didalam mimpiku, aku diperlihatkan sedang berada dikamar mandi bersama teman-temanku, entah dimana itu. Lalu tiba-tiba datang seekor kelelawar hitam besar yang menyerang wajahku.
Aku menceritakan mimpiku itu kepada Dhoge, dan Dhoge bilang itulah mahluk yang selama ini menggangu aku dan putriku. Hanya saja Dhoge heran, kenapa mahluk itu tidak menampakkan wujud aslinya dan malah melawan.
Dhoge menceritakan saat ia datang malam itu ke rumahku, ternyata saat Dhoge ke rumahku, Ia meninggalkan khodamnya dirumahku untuk mengawasi Kirani. Menurut khodamnya itu, si hitam sangat-sangat usil terhadap putriku, Kirani.
Dhoge menyarankan aku untuk datang ke orang yang lebih ahli lagi dalam menghadapi si hitam, karena kemampuan Dhoge belum sampai kesana, Dhoge masih tahap belajar.
Dhoge memberikan aku alamat seorang Ustad, yang kebetulan dekat dengan rumah Dhoge.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahluk Hitam Itu Menyukai Putriku
Misteri / ThrillerIni adalah cerita tentang putri kecilku bernama Kirani, yang disukai oleh Mahluk tak kasat mata, berbulu hitam dan bermata merah, atau sering disebut Gandaruwo. Sejak usia 5 bulan putriku mulai jatuh sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit. Keterbata...