DESTINY

5.6K 282 3
                                    

..
Malam semakin larut, kini suasana laut tak lagi menyenangkan seperti biasa, terlebih setelah kejadian tadi, hal itu membuat suasana hati Matthew tiba tiba menjadi buruk.

Entah nasib sial apa yang menimpa dirinya, hingga sejak tadi Matthew terus memikirkan gadis gemuk itu.

Matthew yakin, ini adalah perasaan shock. Karna selama hidup nya, ia hanya pernah menyentuh bibir angel, tidak ada wanita lain selain itu.

Dan malam ini, gadis itu membuat matthew menyentuh nya.

Ia merasa jijik pada dirinya sendiri karna sudah mengkhianati gadis nya secara tidak langsung dan meski tidak sengaja.

" Kita harus kembali!! " perintah Omar tiba tiba.

Ya, Omar cukup peka pada suasana hati sahabat nya itu, di tambah raut murung dan kesal terus matthew tunjukkan selama di kapal.

" what happend? " tanya Kylan polos.

" Elif merasa lelah! " kilah nya yang di angguki oleh Elif.

" lagi pula ini sudah sangat larut, besok siang aku memiliki janji dengan klien! "tambah nya lagi

Sedang matthew masih terduduk di meja bar kecil di dalam dek kapal tanpa suara.

Entah apa yang sedang ia fikirkan, tidak ada yang dapat membaca isi kepala pria itu.

Kapal pun mulai menepi, semua orang mulai menuruni tangga kapal, termasuk matthew yang merasa lebih baik kembali ke hotel dan menyegar kan isi kepala nya.

Semua orang kini sudah memasuki mobil masing masing dan melambaikan tangan tanda perpisahan.

***
Kini mobil matthew sudah terparkir di depan lobby hotel, ia pun bergegas menuju kamar tanpa menyahuti sapaan dari para pelayan dan petugas hotel yang berjaga malam itu.

Dan setelah memasuki kamar nya ia langsung mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi.

Meski jam menunjukan pukul 02:00 pagi, entah mengapa ia merasa tubuh nya sangat panas.

Guyuran air dingin itu mulai membasahi tubuh kekar Matthew dengan deras, matthew seolah berharap bayangan menjijikan itu ikut terbawa aliran air.

Semakin matthew membuang bayangan wajah gadis itu, semakin jelas raut kesedihan gadis itu terukir.

****
Pagi pun tiba, matahari tampak bersinar dengan terang nya hingga membuat burung camar dengan riang nya beterbangan di pelabuhan sidney.

Perlahan Giselle membuka mata nya, ia merasa dadanya sangat sesak, mungkin karna kejadian semalam.

Bagaimana pun ia mencoba melenyapkan dirinya sendiri dan giselle yakin hal itu lah yang kini membuat nya merasa sesak.

Giselle pun mendudukan dirinya seraya bersandar pada kepala tempat tidur yang terasa lembut itu.

Fikiran nya kembali menerawang, ah tepat nya mengingat masa lalu, di mana ia tidak bertubuh besar seperti ini.

Bahkan saat itu ia memiliki Antonio yang sangat mencintai nya, tiada hari terlewat tanpa Antonio, sejak sekolah hingga kuliah mereka selalu bersama sama.

Dan kini, semua nya sudah berakhir. Antonio sudah menikah dengan wanita lain.

Entah apa yang harus ia lakukan saat ini, giselle benar benar tak tahu harus apa, semangat hidup nya sudah tak seperti dulu.

Ia pun mencoba bangun dan berjalan menuju kamar mandi, karna pagi ini ia harus kembali ke shanghai.

Ya, tak ada lagi alasan baginya untuk tinggal di sini, meski sebenarnya ia tak tahu akan melakukan apa setelah tiba di Negara tirai bambu itu.

MY AIR LADY - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang