THAT EYE'

5.5K 282 13
                                    

..

Matthew terus berjalan menyusuri trotoar pembatas jalan untuk membagi landasan pesawat.

Laki laki itu kini berhenti di depan sebuah pesawat berwarna putih ke abu abuan, khas Boeing.

Tak lama seorang crew menghampiri nya
"Captain, semua sudah siap! Penerbangan ini khusus keluarga Fabulo (Keluarga pembisnis berlian) tuan Paul yang mengintrupsi penerbangan hari ini! " jelas nya tegas.

" Siapa co-pilot ku hari ini? " tanya matthew seraya berjalan ke arah tangga.

"Nona Harmie, ah maksud ku Pilot giselle"

"Wanita?? " cibir matthew malas, karna kebanyakan dari awak kabin pesawat di maskapai ini selalu membuat nya mual.

Bagaimana tidak, mereka selalu saja membuat hal hal konyol dengan memberi matthew bucket bunga dan itu sangat membuat matthew kesal.

Dengan langkah cepat, matthew sudah memasuki bagian depan pesawat jets besar itu, kemudian mendudukan dirinya di kursi kemudi. Tanpa melihat sosok di samping nya.

"Sudah mengatur tekanan udara?pemanas mesin? " ucap nya tiba tiba, dan berhasil membuat giselle shock setengah mati.

"Semua sudah siap! " ucap giselle setenang mungkin. Di sambut anggukan cepat oleh matthew.

Tak lama kemudian suara seseorang pramugari pun mulai terdengar tengah mengumumkan keberangkatan.

Dengan sigap matthew menekan tombol otomatis untuk menerbangkan pesawat dan benda besar itu pun mulai berjalan hingga take off.

****

5 jam sudah, pesawat Boeing A380s itu mengudara, langit Dubai pun menunjukkan cahaya bulan pertanda malam sudah menguasai langit

Pesawat pun landing dengan mulus di Almaktoum internasional airports.

Dengan helaan nafas lega, giselle pun mulai merenggang kan tubuh nya yang terasa kaku.

Sebenarnya ini bukan lah perjalanan terjauh pertama nya, hanya saja saat ini keadaan nya berbeda.

Karna kini ia mengemudikan pesawat di dampingi oleh seseorang yang terus membuat jantung nya berpacu.

Sekilas matthew melihat ke arah giselle, dan sontak saja mata nya membulat saat menyadari bahwa co-Pilot nya adalah seorang gadis Asia.

Bahkan yang lebih membuat nya terkejut, gadis itu adalah sosok yang kemarin berpas pasan di depan bandara dan berhasil membuat hati nya berdebar tak menentu.

Bahkan kali ini pun sama, jika saja matthew tidak menyadari nya, hati nya tetap saja berdebar dengan cepat.

"siapa gadis ini? Apa aku pernah mengenal nya? " batin matthew memastikan bahwa ia tak pernah memiliki teman atau pun kenalan dari negara tirai bambu itu.

"kerja bagus!! " ucap matthew sengaja, berharap gadis di samping nya menoleh.

"Ah? terima--kasih" sahut giselle terbata.

"Kau pilot baru?" tanya matthew, tak seperti biasa nya, bahkan ia sendiri heran mengapa mulut nya terbuka sendiri seperti ini.

"Yaa, aku baru lulus satu tahun yang lalu" senyum giselle tulus. Meski jujur saja jantung nya serasa ingin melompat keluar.

"hmm! Tidak buruk, kerja mu cukup baik untuk hari ini! " puji matthew, lagi lagi ia sendiri merutuki lidah nya karna bicara tanpa izin nya.

"Nama ku Giselle harmie!!? " gisel menyulurkan tangan nya .

MY AIR LADY - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang