MY AIR LADY - END

Vanuatu in suit

.. Yang minta extra part votee nya doong!
.. Ingett vote itu gratisss genk!!

~~~~~~~~~~

Malam kini mulai menyeruak menggantikan senja, giselle yang baru saja landing itu tampak bergegas menuju parkiran.

Dengan cepat giselle pun melajukan mobil nya menuju sebuah restoran khas china yang berada di tepi pantai Vanuatu.

Yaaps.. Malam ini giselle dan matthew merencanakan sebuah makan malam romantis di restoran klasik,yang berada di sebuah pulau indah di sudut Australia

Meski menu nya serba asian food, tapi matthew tetap menyukai nya.

Tak butuh waktu lama giselle pun memarkirkan mobil nya di depan sebuah restoran yang sudah mereka pesan.

Sedang di ujung sana sosok matthew kini sudah tampak berdiri hendak menyambut sang istri tercinta.

" im sorry im late! " ucap giselle seraya mengecup bibir suami nya itu.

" aku mengerti sweetheart ! Come on "ajak matthew lembut seraya memapah sang istri menuju meja makan yang sudah di hiasi lilin cantik khas negri sakura.

" Japanese food? "tanya giselle meyakinkan.

" yap!! I think you like this!? " sahut matthew yakin.

" of course! Thankyou dady " sebuah kecupan cinta pun kini berlabuh di rahang tegas sang mantan pilot terbaik qantas itu.

Kedua nya pun memilih mengisi perut terlebih dahulu, sebelum berbincang bincang.

Ya saat ini kondisi kesehatan giselle jauh lebih penting dari pada apa pun, terlebih saat ini giselle tengah mengandung putra pertama Matthew erhaldo barack.

Satu satu nya putra dari keluarga Barack, di dalam keluarga Barack hanya matthew lah putra laki laki, karna kedua bibi nya Damian dan Jeniffer mereka semua memiliki anak perempuan meski dengan jumlah masing masing dua anak.

Dan karna hal itu juga lah, Greey Barack. Sang kake pemilik resmi Barack Corp sangat menyayangi Matthew, bahkan warisan yang ia berikan pada matthew melebihi warisan yang di terima cucu Greey lain nya.

Meski demikian, di antara keluarga tak ada yang menyimpan rasa dendam karna mereka sendiri di katakan memiliki banyak kekayaan hingga tak membutuhkan harta sang Kake.

Gelar Barack cukup membuat anggota keluarga merasa di untungkan karna banyak businessman yang ingin bekerja sama dengan keluarga Barack.

Mengingat Barack Corp sudah menguasai pasar internasional juga memiliki ratusan cabang perusahaan baik di bidang Marketing maupun Trading.

Namun hal itu tak membuat Matthew berbesar kepala, dengan mendapat separuh kekayaan sang kake juga sang ayah, tak membuat seorang Matthew Erhaldo Arogan bahkan serakah apa lagi tamak.

Buktinya saja, meski hidup di dalam gelimangan harta yang bahkan tidak akan habis sampai tujuh turun tanpa bekerja itu.
Tak membuat matthew malas bekerja atau pun melakukan foya foya seperti kebanyakan konglomerat lain nya.

Pria tampan itu memilih menggeluti dunia penerbangan dan mencari jati dirinya sendiri di dunia itu.

Tak ada yang tahu siapa matthew Erhaldo Barack sebelum kejadian jatuh nya pesawat Boeing 747-x  empat bulan lalu.