Aksa menunggu Ran selesai kuliah di depan kelasnya. Tapi tak lama, hanya sekitar lima belas menit Aksa menunggu, Ran dan yang lainnya sudah keluar.
"Eh, Kakak di sini?" sapa Ran.
"Sudah kuliahnya?"
"Iya."
"Jalan yuk!" ajak Aksa antusias.
"Ke mana, Kak?"
"Kamu mau ke mana?"
"Aku? Aku lapar," jawab Ran sambil nyengir.
"Ya, udah, kamu mau makan di mana?"
"Di mana aja, yang penting enak."
"Makan di kantin kampus, mau?"
"Iya, nggak papa. Abis itu, ke toko buku, ya, Kak, aku pengen beli novel."
"Lagi? Bukannya sudah banyak, ya, koleksimu?"
"Hehe, nggak papa lah, Kak. Namanya juga hobi. Lagian aku kali ini mau beli salah satu novel penulis kesukaan aku."
"Penulis kesukaan kamu? Siapa?"
"Riyuni Alfani."
"Oowh, apa judulnya, novel dia yang pengen kamu beli?"
"Banyak, sih, sebenarnya, tapi kali ini aku mau beli novel Kutitipkan Cintaku," jelas Ran.
"Wiiiih, kedengarannya bagus, tuh, kalau di dengar dari judulnya."
"Kalau dengar dari cerita teman-teman aku yang sudah beli novel itu, sih, bagus banget, Kak, bisa bikin pembacanya sampai nangis. Ceritanya kena banget gitu katanya."
"Hm, pantes aja kamu jadi penasaran."
"Hehe. Eh, itu apaan, Kak?" tanya Ran pada Aksa saat retinanya melihat beberapa mahasiswa duduk di teras-teras kelas kampus saat mereka berdua sampai di lantai satu.
"Apa?"
"Itu, kok, pada duduk di depan teras kelas, ya? Pakai gelar tikar segala lagi. Kayak orang yang lagi piknik," kata Ran penasaran.
"Ow, itu anak-anak UKIM."
"Anak UKIM? Lagi ngapain mereka?"
"Ya, lagi praktik lah."
"Praktik apa?" tanya Ran tambah penasaran.
"Ya, praktik, sayang. Kamu lupa, ya, di UKIM, kan, ada devisi wirausaha? Jadi, mereka itu mau praktik belajar bikin sesuatu. Biar nanti hasilnya bisa dijual dan menghasilkan uang, deh! Paham?" jelas Aksa.
"Ow, gitu. Kayaknya seru, deh, Kak. Samperin, yuk!"
"Ayuk!"
Ran dan Aksa nyamperin mereka.
"Eh, ada Kak Vani juga?"
"Eh, ada Ran! Mau ke mana?" tanya Vani melihat Ran.
"Ini mau lihat, kalian lagi belajar bikin apa?"
"Ow, sekarang kita lagi belajar bikin gantungan kunci dari kain flanel. Ran mau coba belajar?"
"Mau, Kak, tapi nanti dulu, ya, Kak, soalnya sekarang Ran lagi lapar banget. Sekarang Ran mau ke kantin dulu, mau makan. Nanti Ran ke sini lagi. Ok?"
"Ow, ok!"
Ran mengajak Aksa melanjutkan perjalanannya ke kantin. Dan tak butuh waktu lama, sepiring siomay sudah mulai dijamah oleh Ran.
"Enak siomaynya? Tanya Aksa.
"Iya, enak banget. Kakak mau coba?"
"Kan, Kakak sudah beli gado-gado."
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] You're Mine (Raniz) (TERBIT)
Romance[Follow dulu sebelum baca ya 😄 makasih atas pengertiannya ... Maap merepotkan 😋] [17+] Cinta monyet masa kecil yang membuat Faiz bersikeras mempertahankan pernikahannya dengan Ran yang sama sekali tak mencintainya. Berbagai cara sudah dilakukan F...