Senin pagi Ran kembali ke kampus diantar Ren-abangnya. Aksa sudah menunggu Ran di kantin kampus. Ran langsung ke kantin sebelum masuk kelas.
"Kak!" sapa Ran pada Aksa.
"Hei, Sayang! Baru datang, ya? Naik apa?"
"Diantar Abang, Kak," jawab Ran sembari duduk di depan Aksa.
"Ow, lagi akur, ya? hehe."
"Ya, gitu, deh. Oiya, aku masuk kelas dulu, ya, ada kuliah, nih. Kakak mau nunggu aku di sini apa mau pulang?"
"Aku mau ketemu temanku saja di kosannya. Kamu kalau sudah selesai, hubungi aku, ya! Ada yang mau aku tanyakan ke kamu."
"Iya. Mau tanya apa?"
"Nanti saja lah."
"Ow, ya, sudah. Aku masuk dulu, ya. Daa!" kata Ran sambil melambaikan tangan kanannya.
"Daa!!" sahut Aksa membalas lambaian tangan Ran.
🌴🌴🌴
"Hei Ran, tumben telat?"
"Nggak papa, tadi berangkat dari rumah kurang pagi aja."
"Ow, kamu pulang? Tumben! Ada apa? Biasanya, kan, kamu nggak pulang tanpa alasan. Ada apakah gerangaaaan? Hehehe," goda Ayu.
Ran jadi terdiam. Ingat kejadian semalam. Ayu jadi ikut terdiam, melihat Ran yang tiba-tiba mengubah ekspresi wajahnya.
"Ran, aku salah bicara, ya?" tanya Ayu merasa tak enak hati pada Ran. Karena menurutnya Ran sedih karena ucapannya.
Ren menggeleng.
"Terus kenapa, dong, kok, kamu tiba-tiba sedih?"
"Nggak papa, kok, Yu. Tadi aku teringat sesuatu aja."
"Ingat apa?"
"Yu, makalahnya sudah jadi, kan?" tanya Ran mengalihkan topik pembicaraan.
"Sudah, kok, Ran."
"Aku sudah kopikan. Ini bagian kamu yang harus kamu pahami," tambah Ayu seraya menyerahkan foto kopi materi untuk Ran.
"Makasih, ya, Ayu. Bagian Aldo sudah kamu kasihkan ke dia?"
"Iya, sudah aku berikan tadi."
💐💐💐
Kuliah hari ini usai. Waktunya Ran dan teman-temannya pulang ke habitat masing-masing. Melihat banyak mahasiswa yang berhamburan keluar kelas, membuat Aksa yakin kalau kuliah selesai. Aksa lantas masuk ke dalam menemui Ran.
"Eh, Kak Aksa? Katanya mau ketemu temannya?"
"Sudah, kok, mau ke toko buku sekarang, nggak?"
"Iya, sekarang aja."
"Beli ke mal apa di toko biasanya aja?"
"Ke mal aja, yuk, Kak. Sekalian makan siang. Aku sudah lapar, nih!"
"Ok, Cantik!"
Pandangan Ran sudah beredar ke seluruh bagian mal. Toko buku langganannya yang menjadi incaran utama. Bukannya nggak tahu letaknya, namun Ran khawatir bertemu orang rumah di sana atau ada yang dia kenal melihat Ran bersama Aksa lalu melaporkannya pada papa atau abangnya. Mereka pasti marah besar kalau sampai tahu Ran masih berpacaran dengan Aksa.
"Cari apa, sih, Sayang?"
"Nggak, kok, Kak. Hehe," jawab Ran sambil cengengesan.
Ran dan Aksa sudah sampai di toko buku. Nggak perlu diberi aba-aba lagi, Ran langsung menyerbu rak buku novel genre romance.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] You're Mine (Raniz) (TERBIT)
Romance[Follow dulu sebelum baca ya 😄 makasih atas pengertiannya ... Maap merepotkan 😋] [17+] Cinta monyet masa kecil yang membuat Faiz bersikeras mempertahankan pernikahannya dengan Ran yang sama sekali tak mencintainya. Berbagai cara sudah dilakukan F...