Karena sudah janji pada papanya, setelah belajar membuat gantungan kunci dari bahan utama flanel, Ran pulang ke rumah. Tidak menunggu sore dulu, tapi setelah belajar buat gantungan kunci langsung pulang ke rumah. Aksa hanya bisa mengantarnya sampai pintu gerbang kampus. Setelahnya, Ran pulang naik angkot ke rumah.
"Assalamualaikum!" seru Ran.
"Waalaikumsalam, eh, Dek, sudah datang? Kata Papa pulang sore?" tanya Mita.
"Iya, ternyata urusan Adek cepat selesainya. Jadi nggak usah nunggu sore baru pulang," jawab Ran.
"Ow, gitu. Makan siang dulu, yuk!"
Ran dan Mita-mamanya masuk ke rumah menuju ruang makan. Mamanya membantu Ran mengambilkan nasi hingga lauknya.
"Segini cukup?" tanya Mita memastikan.
"Sudah, Ma."
"Mau lauk yang mana? Telor apa tahu? Tempe? Apa ayam?" tawar Mita, menyebutkan semua lauk yang ada di atas meja makan.
"Semuanya, hehe," sahut Ran sambil cengengesan.
Mamanya terbahak mendengar jawaban putrinya.
"Putri mama sekarang rakus juga, ya? Hehe. Sejak kapan, tuh?" sindir Mita.
"Sejak sering dimanjain sama Kak Vani." sahut Ran asal sambil cengengesan.
"Ya, sudah, sekarang Adek makan dulu!"
"Mama nggak makan?"
"Mama sudah tadi. Sudah kenyang, nih."
"Kalau Papa, belum pulang kantor, ya, Ma?"
"Iya. Paling nanti sore pulangnya. Kamu kayak nggak tahu aja."
"Hehe, iya juga, ya."
"Sudah sudah, sekarang Adek makan, nanti malah dilalerin."
"Siap, Nyonya!"
"Nyonya, Nyonya, dasar anak nakal!"
Ran menghindar saat mamanya hendak menjewer kuping kanannya.
"Widiiiiih, si pembuat onar sudah tiba rupanya!" seru Ren tiba-tiba yang baru pulang dari kampus sambil mengacak-acak pucuk kepala Ran- adik semata wayangnya.
"Ih, Abang apaan, sih, berantakan, nih rambut Adek!" protes Ran sambil manyun.
"Ren, sudah, jangan godain Adeknya terus. Ayo, kamu juga makan sekarang!"
"Iya, Ma, bentar, Ren letakkan tas dulu di kamar," tolak Ren.
🍃🍃🍃
Jam dinding menunjukkan pukul 16.15 WIB. Papa Ran- Dito telah tiba di rumah.
"Ma, jangan lupa masak, ya, masak kesukaan Ran. Ran, kan, mau datang sore ini," pesan Dito.
"Mau datang sore ini gimana? Lah wong sudah di kamarnya sekarang," jawab Mita.
"Maksud Mama?"
"Iya, dia sudah sampai di sini tadi siang, kok, Pa. Katanya, urusannya sudah selesai. Makanya langsung pulang," jelas Mita pada suaminya.
"Ow, begitu. Bagus lah kalau begitu," kata Dito seraya membuka ikatan dasi yang ia kenakan.
Telinga Ran seperti mendengar suara papanya. Dia lantas keluar kamar menuju sumber suara, yaitu kamar papanya.
"Papa sudah pulang?" kata Ran setengah berteriak.
"Eh, Adek. Nggak, Papa belum pulang. Ini cuma bayangannya Papa, De," canda Dito pada putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] You're Mine (Raniz) (TERBIT)
Romance[Follow dulu sebelum baca ya 😄 makasih atas pengertiannya ... Maap merepotkan 😋] [17+] Cinta monyet masa kecil yang membuat Faiz bersikeras mempertahankan pernikahannya dengan Ran yang sama sekali tak mencintainya. Berbagai cara sudah dilakukan F...