Happy reading.... !
🌸🌸🌸
Kuliah akan dimulai jam delapan pagi. Sekarang masih jam tujuh dan Ran sudah sampai di kampusnya.
Rupanya Ran ada rencana lain mengapa dia datang ke kampus lebih pagi. Ran mau mencari referensi untuk mengerjakan tugas kampus. Pastinya perpustakaan kampus yang Ran tuju pertama kali karena sudah diniatkan sejak awal.Ran melepas tasnya dan meletakkannya di almari yang sudah disediakan di depan perpustakaan. Ran masuk ke perpustakaan menuju rak buku-buku yang sesuai dengan yang dia butuhkan. Satu-persatu buku di rak itu Ran lihat. Satu, dua dan tiga. Setelah buku ketiga, bukannya buku lagi yang dia lihat tapi wajah Aksa. Ran menjauh dari rak. Ran pikir itu halusinasi Ran saja, ternyata bukan. Itu real Aksa yang memang menunggu Ran sejak setengah jam yang lalu. Aksa mendekati Ran. Aksa mencoba meraih lengan Ran namun Ran menangkisnya.
"Ran, aku mau ngomong."
"Tapi aku nggak mau."
"Dengar dulu ucapanku," bujuk Aksa.
"Tapi aku nggak mau dengar apa pun." ketus Ran.
Ran melanjutkan langkahnya hendak meninggalkan perpustakaan.
"Tolong lah Ran. Aku mau minta maaf."
Mendengar kalimat Aksa itu, membuat langkah Ran terhenti tapi tetap tak membalikkan tubuhnya.
Hanya tiga detik Ran terdiam. Dada Ran naik turun menahan emosi. Lalu dia melanjutkan langkahnya. Aksa hanya bisa menarik napas panjang dan mengeluarkannya kasar. Pasrah.🌺🌺🌺
Gagal sudah rencana Ran mencari referensi untuk mengerjakan tugas kampus gara-gara Aksa. Ran keluar dari perpustakaan tanpa satu buku pun. Ran berniat akan kembali ke sana di lain waktu. Mungkin sepulang kuliah.
"Ran!"
Mendengar panggilan itu membuat Ran membalikkan tubuhnya. Ternyata si Ayu.
"Ada apa, Yu?"
"Anu, aku tadi dikasih tahu ketua devisi penulis, Kak Dani."
"Apa?"
"Anak-anak devisi penulis diminta membuat puisi. Katanya buat dipajang di mading UKIM."
"Temanya apa?"
"Apa aja, bebas! Soalnya ini, kan, bukan karena ada peringatan atau acara tertentu. Ini karena rutinitas organisasi aja, kok. Lain lagi kalau diminta bikin puisi dalam rangka suatu peringatan, baru temanya ditentukan. Misal, kalau dalam rangka memperingati hari ibu, itu temanya "ibu".
"Owh.. Gitu. Kapan dikumpulin?"
"Besok. Lusa dipajang. Kan, agenda UKIM lusa."
"Oowh, oke, deh," jawab Ran menyetujui.
"Oiya, Ran. Tadi aku juga ketemu sama pacar kamu."
"Siapa? Kak Aksa?"
"Emangnya kamu punya pacar berapa, sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] You're Mine (Raniz) (TERBIT)
Romance[Follow dulu sebelum baca ya 😄 makasih atas pengertiannya ... Maap merepotkan 😋] [17+] Cinta monyet masa kecil yang membuat Faiz bersikeras mempertahankan pernikahannya dengan Ran yang sama sekali tak mencintainya. Berbagai cara sudah dilakukan F...