_______"Kenapa sih?! Nilai kamu jadi makin nurun?! "
"Apa susahnya belajar?! "
"Apa susahnya dapet nilai sempurna?!"
Kay hanya menundukkan kepalanya, tidak berani membalas omelan ibunya.
"Kamu tuh pelajar, tugasnya ya cuma belajar, "
"Usaha dong kay, belajar yang bener"
"Nanti besar mau jadi apa kamu,kalo nilainya turun terus, "
Kay sebenarnya sudah muak dengan orangtuanya yang sangat terobsesi oleh nilai.
Tapi , dia tidak punya kekuatan apapun untuk melawannya.
"Kay udah usaha bu, " jawab kay pelan.
Ibunya menggebrak meja, "INI USAHA NAMANYA?! IBU CUMA SURUH KAMU BELAJAR YANG BENER. APA SUSAHNYA SIH?! "
"Gak ngerti lagi ibu sama jalan pikiran kamu, " kata ibunya.
"Ibu bisa gak sekali aja ngehargain usaha anaknya?! " jawab kay.
Ibunya melotot, sudah sangat marah, "berani ngejawab kamu?! Sejak kapan ibu didik kamu gini?! "
Kay menangis cukup kencang, ia mengepalkan tangannya kuat kuat.
"Ibu selalu bilang 'hargain ibu' tapi gimana kay bisa ngelakuin semua itu kalo ibu aja gak pernah ngehargain kay? "
"Ibu cuma peduli sama Nilai, nilai dan Nilai! "
"Kay udah muak sama semua itu"
"Kamu gasopan banget ngomong kayak gitu ke yang lebih tua, " bentak ibunya.
Kay tersenyum miris, "selalu aja gini,"
"Apa berarti yang lebih muda selalu salah dan gak berhak dihargain? "
"Kay pengen sekali aja dianggap jadi anak ibu, "
"Bukan cuma untuk bahan pameran ke temen temen ibu, " kay menyelesaikan kalimatnya, lalu berlari ke kamarnya.
Ia mengunci pintu kamarnya, menangis sekencang kencangnya.
06:15 am
"Kay? Minggir dong, gua mau duduk disitu, " kata woonyoung mengusir kay yang tengah duduk di kursinya.
"Ini tempat gua, " jawab kay.
"Suka suka gualah, gua pengen deket haruto, takut lu-nya kegatelan, " balas woonyoung sinis.
Sayangnya tidak bisa ada yang membela kay, sekarang di kelas hanya ada mereka berdua, beberapa murid sedang pergi entah kemana.
Kay berdiri dari kursinya sambil menenteng tasnya, "noh, sana duduk aja, biar gua gak kegatelan sama cowok lu, " kay berjalan menuju bangku paling belakang.
"Cih, " desis woonyoung.
Tidak lama, haruto datang, dan bingung, kenapa disampingnya bukan kay tapi malah woonyoung.
"Kalian tukeran tempat duduk? " tanya haruto.
Kay hanya mengedikkan bahu, sementara woonyoung sibuk menjelaskan.
Lalu hyunsuk datang, ia sedikit heran melihat kay terlihat begitu murung hari ini.
Hyunsuk mendekati meja kay, "kenapa lu? Banyak utang ya? mukanya sampe kayak baju kusut, "
Kay hanya melambaikan tangan tanda tak mau diganggu dulu, hyunsuk mengerti maksudnya, ia tahu bahwa temannya itu sedang banyak masalah.
Kay berkali kali menghela nafas, hingga haruto mendekati mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDA(2) // HARUTO
Fanfictionpada akhirnya, semua perasaan tertuju pada sakit hati yang tak berujung [190319] was #1-choihyunsuk