#13

1.7K 281 139
                                    


______

Kay berjalan mundur, yang terpikirkan sekarang hanyalah, apa yang akan woonyoung lakukan padanya?

"Lu mau ngapain? " tanya kay, nadanya mulai melemah.

Woonyoung tersenyum miring, "bisa takut juga ya lu, " sambil terus berjalan mendekati kay, teman temannya sedang menjaga pintu gudang.

Kay berharap ada penjaga sekolah yang datang.

Kay sudah benar benar terpojokkan sekarang, dia celingukan mencari jalan keluar, sementara woonyoung sudah menodongkan guntingnya.

Woonyoung memegang rambut kay , kay terdiam mematung.

"Kayaknya kalau gua kasih beberapa model , rambut lu bakal bagus deh, "

Kay sudah berkali kali menepis tangan woonyoung, tapi sialan, yuna menahan tangannya agar tidak bergerak.

"Kita mulai aja? " tanya woonyoung.

Tangan woonyoung dengan sigap menjabak rambut kay.

"DIEM DEH LU CABE, JANGAN APA APAIN RAMBUT GUA, " teriak kay.

Woonyoung tertawa sinis, "ternyata orang kayak lu emang harus diginiin ya, "

"TERSERAH, LU MAU REBUT HARUTO KEK,  TAPI SEHELAI RAMBUT GUA LEBIH BERHARGA WOUY, " kay teriak uring uringan.

Woonyoung tidak menghiraukan teriakan kay, dia dengan sigap menggunting acak rambut kay.

Kay sudah hampir menangis, dia harus mengatakan selamat tinggal pada rambut panjangnya.

"PLIS DEH, UDAH WOUY, " kay mencoba memberontak,  tapi badannya ditahan oleh dua orang, kay bisa apa?

Woonyoung memberikan sentuhan terakhir dengan menaburkan tepung di rambutnya, "selesai, Bagus kan karya gua? " kata woonyoung yang disambut tawa teman temannya.

Mereka meninggalkan kay yang tengah menangis sendirian di gudang.

Kay memegangi rambutnya, "rambut gua plis, eh kaca mana kaca, "

Dia mencari pecahan kaca masih sedikit terisak.

"Masih cantik tapi, " kekehnya pelan masih dengan beberapa tetes air mata.

Kay berjalan keluar gudang sambil menutupi rambutnya dengan jaketnya.

Ia ikatkan jaketnya di kepalanya.

06:00 am

"Lah kay? Tumben potong rambut? " sahut yedam.

Junkyu yang tengah mengajarkan ryujin matematika menolehkan kepalanya mencari keberadaan kay.

"Nyoba hal baru gapapa kali, " jawab kay.

Junkyu lanjut mengajari ryujin, kay menghampiri ryujin dan junkyu.

"Buset, lu pangling, " kata ryujin.

"Tetep cantik gua mah, " kata kay.

"Eh kyu, ajarin gua juga dong, "

Junkyu menoleh melihat kay, " yang mana? "

"Sama kaya ryujin aja, " dilanjut anggukan oleh junkyu.

Setelah belajar, mereka bertiga bukannya duduk di kursi masing masing, malah lanjut dengan gosipan baru dari ryujin.

"Gua gak nyangka sih si haruto bakal ngejedor woonyoung, " kata ryujin.

"Mereka udah sebulan pacaran, bakal awet gak ya? "

"Hmm" kay malas membahas topik ini.

"Eh kyu, lu pernah pacaran? " tanya ryujin kepo.

Junkyu menggeleng, "gak, buang buang waktu, "

Kay dan ryujin saling tatap, " gua gak percaya deh orang kayak dia ga pernah pacaran, " kata kay.

"Gua juga, " ryujin mengangguk setuju.

Secara junkyu kan ganteng, pasti banyak yang suka lah ya, mereka berdua heran, emang junkyu gapernah tertarik sama cewek?

"Tapi, lu pernah suka sama cewek? " tanya kay.

Junkyu mengangguk, "pernah, "

"Lu" junkyu menunjuk kay.

Kay kaget, ryujin langsung heboh.





"Tapi boong, " tawa junkyu.

Kay tersenyum masam bersiap siap menumpuk junkyu dengan kursi, ryujin langsung berteriak frustasi.

10:00 am

"To, kamu tuh kenapa sih sekarang?" woonyoung tengah marah marah di depan haruto.

"Gua kenapa? " haruto malas malasan menjawabnya.

Woonyoung kesal, "kamu sekarang jadi kasar, gak kayak dulu, "

"Lu pikir gua gak tau? "

"Lu deketin junkyu kan?" tanya haruto.

Benar saja, muka woonyoung terlihat sangat gugup ketika nama 'junkyu' disebut.

"Ka-kapan? "

"Junkyu baru tau kalau lu pacaran sama gua, dia yang ngasih tau gua, " jawab haruto santai.

"Gua kira lu cewek baik baik, "

Woonyoung menggigit bibir bawahnya, "maaf, aku cuma nganggep dia temen kok, "

"Hmm" haruto malas menjawab lagi.

"Sumpah , aku gaakan ngelakuin ini lagi, " woonyoung sudah berkaca kaca,  hendak menangis.

Haruto langsung memeluk woonyoung, menepuk kepalanya, "gua maafin, "

Woonyoung menangis di pelukan haruto, haruto masih menepuk nepuk kepala woonyoung.

"Maafin gua, " tangis woonyoung.

Haruto menganggukkan kepalanya, "gak usah minta maaf, "

"Makasih, "

Haruto melepaskan pelukannya, menatap woonyoung lamat lamat.

"Tapi, " ia menggantungkan kalimatnya.






























"Gua pengen kita putus, " kata haruto.


______

© S W E E T B A E K 1 6

Harutonya labil :v tapi ini ceritanya mereka udah sebulan ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harutonya labil :v tapi ini ceritanya mereka udah sebulan ya. Jadi gak bentar bentar amat :v

Vommentnya di tunggu~~

PANDA(2) // HARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang