Menurut kebanyakan orang, sebuah keputusan untuk bercerai disinyalir karena kehadiran orang ketiga. Itu yg sebagian besar mendominasi. Tapi, tidak menutup kemungkinan karena beberapa faktor yg lain. Masalah ekonomi, adanya kekerasan dalam rumah tangga, menikah diusia yg terlalu muda, kurangnya komunikasi atau bahkan sampai hilangnya rasa kasih sayang antara keduanya.
Es Oyen itu hampir kehilangan serutan demi serutan esnya lantaran Eunbi terus mengaduknya tanpa berniat memasukkan sesuap pun kedalam mulutnya. Ya, berakhirlah dia disini. Di kedai es yg biasa ia datangi saat dipaksa Ong untuk ikut.
"Di makan kali, Bi. Ntar ngga boleh nambah es serutnya sama Mamangnya."
Ucapan Ong berlalu begitu saja. Eunbi tetap dalam keadaan yg sama.
Ong meletakkan sendoknya, "Emang tadi ngobrolin apa aja sih sama Tante lo?"
Eunbi denger Ong nanya apa, tapi ya cuman dilirik doang sekilas. Ngga ada niatan cerita. Percuma, percaya deh.
"Bi? Eunbi? Tamara Eunbi Baskara, anak dari Mama Irene & Papa Sehun?"
Apasi nih anak berisik banget.
"Berisik lo!"
Ong hanya menghela nafas memperhatikan gadis yg tengah mengaduk es oyen & menopang dagu itu. Iya, guys tadi itu dia nungguin Eunbi sampe kelar ngobrolnya sama Tante Taeyeon. Kurang kuker gimana coba?
"Kasih tau ngapa?""Pembahasan gue sama Tante gue itu berat. Lo ngga akan sanggup buat mikirnya, paham?", jawab Eunbi sarkas.
"Elah, segitunya. Biasanya kalo sama Minhyun aja cas cus cas cus ngomongnya...", sahut Ong kesel seraya memㅡpoutㅡkan bibirnya.
Atensi Eunbi beralih ketika mendengar jawaban yg Ong berikan, "Nih bocah kenapa coba?", batinnya.
Udah. Ong ngga berisik lagi. Anteng-anteng aja makan esnya. Tapi, mukanya ditekuk-tekuk udah kek seragam sekolah yg abis disetrika aja.
"Dasar aneh.", batin Eunbi lagi.
"Loh Kakak?"
Kehadiran seseorang membuat Eunbi sontak menoleh. Suaranya begitu familiar di telinganya.
Seorang pria dengan setelan kemeja berwarna milo & celana bahan berwarna abu-abu muncul dihadapannya. Tidak sendiri, bersama seorang wanita yg uhm... seksi? Entahlah, itu yg terlihat di mata Eunbi.
"Papa...", panggilnya. Tapi, tidak sesemangat seperti biasanya. Entah karena fokusnya terus tertuju pada wanita disamping Papanya itu.
"Om...", sapa Ong seraya tersenyum kearah Sehun.
"Ada Seongwoo juga? Kalian berduaan aja nih?"
"Hehehehe...", sahut Ong dengan cengiran khasnya.
Biasanya Eunbi akan langsung datang memeluk Papanya tapi kini Ia hanya duduk & tersenyum tipis. Apakah Ia harus menghentikan harapannya bersama adiknya, Xiyeon untuk melihat Mama & Papanya bersatu kembali?
"Oh ini yg namanya Eunbi? Cantik yah...", ujar wanita itu.
Yg Eunbi tangkap dari gaya ucapan wanita itu adalah bukan sikap ramah natural tapi dibuat-buat agar mungkin bisa dijadikan kesan baik untuk Papanya. Eunbi tidak menjawab, hanya menatap wanita itu.
Sehun merasakan sesuatu. Meski tinggal terpisah, Eunbi tetap puteri biologisnya. Sikap & gelagat Eunbi terbaca oleh Sehun.
"Mbak Joy, bisa tunggu di mobil aja. Biar saya yg beli esnya..."
"Loh kenapa?"
"Ngga papa, mbak. Mbak balik aja ke mobil..."
Mata Eunbi terus memperhatikan keduanya bercakap-cakap. Sikap Papanya ke wanita itu terlihat kaku. Sepertinya Papanya juga merasa tidak nyaman. Lain halnya dengan si wanita yg bernama... Uhm siapa namanya tadi? Joy... Ya, Joy. Manja & agresif. Eunbi tidak menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘾𝙇𝘽𝙆 (𝘾𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙇𝙖𝙢𝙖 𝘽𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙆𝙚𝙡𝙖𝙧)
Random[LENGKAP] "Pokoknya Mama sama Papa harus balikan titik!" Adalah kisah perjuangan 2 bersaudara yg ingin Mama & Papanya bersatu kembali menjadi sepasang suami istri. Akankah mereka berhasil atau berakhir dgn kekecewaan?? ❁ Bahasa Indonesia ❁ Receh...