Rujuk

5.9K 341 106
                                    

🔞🔞🔞
❗❗❗

Ini sungguh panas yeorobun! Acu nda pernah main-main ya ehehe *bacanya tar abis buka aja oke? 🌚

🍁🍁🍁

Akhirnya kembali ke rumah ini lagi! Rumah Irene. Bukan Sehun tidak mampu untuk membeli rumah, akan tetapi orang tua Irene tidak ingin menantunya itu terlalu banyak membuang-buang uang, lagipula rumah tidak ada yang menempati. Jadilah mereka tinggal disana. Irene pun tidak terlalu senang dengan suasana apartemen jika Ia diminta untuk tinggal di apartemen Sehun. Katanya disana tidak enak, terlalu tertutup. Lebih nyaman rumah biasa dengan tetangga di kanan kiri.

Tanpa disuruh, Xiyeon langsung berlari ke kamar yang dulu Ia tempati. Kamar itu sudah terisi penuh oleh perabotan. Xiyeon senang bukan main.

Sehun dan Irene terkekeh pelan melihat reaksi puteri bungsunya itu. Seperti tidak pernah datang ke rumah ini saja.

Si sulung, Eunbi memilih untuk bergegas menuju kamar Xiyeon. Ia tidak ingin mengganggu kedua orang tuanya.
"Dek, Kakak bantuin nata barang-barangnya mau ngga?"

"Ih mau lah! Barang-barang yang musti dikeluarin ada buanyaaakkk banget!"

Keduanya langsung disibukkan oleh barang-barang bawaan Xiyeon. Ada 2 koper besar yang Xiyeon bawa. /siyon kek abis dideportasi aja

Sekarang di ruang tengah tersisa Sehun dan Irene. Irene menujukkan senyuman ketika Sehun juga tengah melemparkan senyum. /eaeaeaea

"Jadi, aku tidur dimana nih?", tanya Sehun.

"Dibelakang. Deket kebon pisang!", jawab Irene asal.

"Ngga mau lah. Dikeroyok nyamuk yang ada!"

"Terus Bapak maunya tidur dimana?"

Telunjuk Sehun mengarah tepat ke sebuah kamar yang memiliki pintu berwarna putih, "Disana!"

"Maaf ya, Pak! Itu kamar punya saya...", sahut Irene menyilangkan tangan di depan dada.

"Yaudah kita join aja!"

"Suit! Kalo kamu menang, kamu boleh tidur disana!"

"Kalo kalah?"

"Tidur di kebon!"

APASI RENE 😂

Sehun menggelengkan kepalanya mendengar taruhan konyol yang baru saja diucapkan oleh Irene.

"Boleh, suitnya pake jari kaki kalo gitu!", celetuk Sehun.

Irene melihat keatas. Mikir.
"Ya mana bisa sih, Pak?"

"Lagian kamu aneh-aneh aja! Ngaconya lebih dari Xiyeon kalo ngajakin taruhan..."

𝘾𝙇𝘽𝙆 (𝘾𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙇𝙖𝙢𝙖 𝘽𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙆𝙚𝙡𝙖𝙧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang