"Rasa yang paling menyakitkan adalah ketika kita terjebak pada cinta yang rahasia tanpa berani mengutarakan, dan hanya bisa memendam perasaan hingga pada akhirnya hanya Berujung sia-sia"
🍁🍁🍁
Suara lantunan itu masih terdengar begitu jelas di telinga. Ingin rasanya aku mengetahui siapa pemilik suara indah itu. Saat aku hendak mencari tahu sosok pelantun kalamullah itu,Aira datang menghampiri ku.
"Yuk kembali ke kampus,nanti zahra nyariin lo lagi." ucap Aira.
Belum sempat aku menjawab,Aira sudah menarik tangan ku begitu saja.
Huft!Aku jadi gagal untuk mencari tahu pemilik suara indah itu.Aku dan Aira kini sedang menunggu Zahra di depan fakultas nya.
Aku kesal melihat Aira begitu sibuk dengan gadget nya hingga melupakan aku,Menyebalkan bukan?
Jadi,Ku putuskan saja untuk menghampiri Zahra di depan kelas nya dari pada aku harus menjadi obat nyamuk antara Aira dengan gadget nya.Brukk
Aku tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan dari arah depan.
"Aduh maaf maaf saya gak sengaja." ucapku
"Gak pa- Loh Aida?" ucapnya
Seseorang yang ku tabrak itu adalah gus Faiz. Aku termangu melihat gus Faiz yang sedang berdiri di depan ku memakai jaket warna maroon dengan celana jeans hitam dan knit hat di kepalanya serta satu tangan yang dimasukkan kedalam saku celana nya membuat penampilan gus Faiz terlihat casual dan manis.
"Subhanaallah..nikmat mana lagi yang kau dustakan." batinku
"Hey kok malah bengong sih." ucapnya yang sontak membuatku sadar dari lamunan.
"Oh gus Faiz,Maaf saya gak sengaja tadi." ucapku sambil menunduk malu.
"Iya santai aja,lagian gak ada yang lecet kok. Kamu kuliah disini?" tanya nya.
"I-iya tapi saya FE,gus Faiz kuliah disini juga?" tanya ku dengan perasaan yang tak dapat ku artikan lagi.
"Iya,saya mahasiswa semester akhir Fakultas Teknik." jawabnya
"Jurusan apa?" tanya ku lagi
"Arsitektur." balasnya
"Gus Faiz kok disini?" tanya Zahra tiba-tiba.
Kedatangan Zahra yang tiba-tiba membuatku menjadi semakin gugup.
Aku takut jika Zahra berpikiran macam-macam tentang itu."Oh iya,tadi diajak temen ku kesini terus pas mau balik ketemu sama Aida." jawab Faiz sambil melempar senyum kepada Zahra yang kemudian dibalas anggukan olehnya.
Aku?kenapa gus Faiz berkata 'Aku' saat berbicara dengan Zahra tapi ketika berbicara denganku,ia menggunakan kata 'saya'. Aku hanya diam memperhatikan pembicaraan gus faiz dan juga Zahra.
"Yaudah kalo gitu aku pulang duluan ya ra." pamitnya.
"Iya gus." jawab zahra
"Aida saya pamit duluan ya. Assalamualaikum." ucapnya kemudian pergi.
"Waalaikumussalam." balasku dan zahra bersamaan.
Aku masih menatap punggung gus Faiz yang sudah mulai jauh dari penglihatanku. Aku merasa ada yang aneh diantara gus faiz dan juga Zahra.
"Ah,mungkin itu hanya pikiranku saja." batinku.
"Woy,malah diem wae. Hayuk pulang." ucap Zahra
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Impian✔
Teen Fiction[Slow Update] Follow Jika Berkenan:-) Aku pernah mencintai seseorang dengan cara yang salah,hingga pada akhirnya Allah Menegurku,dengan menghadirkan rasa kecewa dihatiku. Betapa Cemburu nya Allah,ketika aku lebih mencintai Makhluk-NYA. Awalnya kamu...