"Terkadang rasa pahit itu perlu kita nikmati agar kita tahu yang manis itu bukanlah kenangan tapi kenyataan."
-Kekasih Impian-
••••••
Sinar matahari kini semakin terasa terik menembus kulit. Jarum jam di pergelangan tanganku masih menunjukan pukul 11.00. Ini berarti masih tersisa waktu setengah jam lagi menuju adzan shalat dzuhur. Kebetulan hari ini aku hanya mendapatkan satu jam mata kuliah saja.
Suara ringtone dari ponselku kembali terdengar. Segera kuambil ponsel dari dalam tas dan kulihat siapa yang menelponku ini. Dan ternyata dia adalah Aira.
"Lo dimana ai?"tanya Aira
"Gue lagi ada di taman." jawabku
Tuut tuut
Tanpa permisi dan tanpa salam panggilan itu telah dimatikan oleh si empunya. 'Kebiasaan banget sih ni anak,gak salam dulu langsung main tutup telepon aja.' pikirku.
Waktu mulai beranjak siang. Terik matahari pun terasa semakin menyengat di kulit. Aku jadi teringat suatu hadits lain dari Ibnu Mas'ud ra ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
Panas api yang kamu nyalakan di dunia ini (termasuk matahari) hanyalah sepertujuh puluh dari panasnya api neraka di akhirat. Kalau sebagian kecil (api neraka) jatuh ke dunia, niscaya mendidihlah air laut karena panasnya.(HR. Muslim)
Malaikat Jibril as pernah memberi gambaran kepada Nabi Muhammad saw tentang neraka. Andaikata neraka itu dibuka selubang jarum di arah timur maka terbakarlah penduduk bagian barat karena sangat panasnya. Dan andaikata pakaian ahli neraka digantungkan di antara langit dan bumi, maka matilah mereka karena sangat panasnya. Dan andaikata satu hasta rantai yang telah disebutkan Allah dalam kitab-Nya diletakkan pada gunung maka hancurlah gunung itu hingga menembus tujuh bumi. Dan andaikata seorang lelaki dari ahli neraka yang disiksa berada di arah barat maka sungguh akan hanguslah orang yang berada di arah timur karena sangat hebat siksaan itu.
"Eh, lu tu ya dicariin kemana-mana tau nya nyangkut disini." dumel Aira
Lamunan ku membuyar seketika saat Aira datang tiba-tiba, hingga membuatku sedikit terkejut.
"Duh, berisik banget sih ra.. Kecilin dikit napa volume suaranya. Nanti kalo gendang telinga gue sakit gimana?"balasku
"Bomat bodo amat. Lagian lo sih ngeselin, main ninggalin gue gitu aja."
"Salah sendiri lama banget di toilet. Gue kan bukan mang-mang penjaga toilet."
"Tapi setidaknya lo pamit dulu gitu sama gue kalo mau pergi. Jangan kek doi yang ninggalin pas lagi sayang-sayangnya."
"Idich.. Dasar bucin."
"Serah dah."
"Eh Ai ke cafe yuk."
"Ngapain?"
"Minta sumbangan. Ya, nongkrong lah."
"Gue udah insaf."
"Yaelah Ai, gue suntuk nih. Pengen ngopi buat ngilangin ke penatan yang ada dalam diri gue tuk menghadapi segala kenyataan pahit ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Impian✔
Fiksi Remaja[Slow Update] Follow Jika Berkenan:-) Aku pernah mencintai seseorang dengan cara yang salah,hingga pada akhirnya Allah Menegurku,dengan menghadirkan rasa kecewa dihatiku. Betapa Cemburu nya Allah,ketika aku lebih mencintai Makhluk-NYA. Awalnya kamu...