(Bab 35) Tentang Senja

4.5K 204 19
                                    

Andai kumiliki kuasa untuk menentukan pada siapa hatiku harus jatuh cinta, aku takkan memilihmu untuk menjatuhkan rasa, hulu segala luka.

-equeenta-

🍁🍁🍁🍁

        Pagi telah berlalu,dengan senja yang datang menyapa,mataku melirik jam tangan yang melekat erat di pergelangan. Sepulang dari kampus,aku tidak langsung pulang melainkan berhenti disebuah taman yang tak jauh dari pondok. Seperti biasanya,saat senja menyapa,aku selalu menyambutnya dengan hangat bahkan senja bisa menjadi obat dikala aku sedang gundah perihal cinta seperti saat ini.

    Kini aku duduk di atas rumput hijau yang menghiasi area taman itu. Manikku tak hentinya menatap lekat senja yang bewarna jingga. Kunikmati setiap hembusan angin di tempat ini, dan terkadang aku membuat lelucon untuk menghibur diriku sendiri.

      Entah sejak kapan aku mulai menyukai lembayung senja
Ah, bukan hanya sekedar suka, sepertinya aku telah dibuat jatuh cinta. Pesonanya membuat siapapun betah berlama-lama untuk memandangi, mengagumi, bahkan kerap mengabadikannya
Ia sungguh memikat, elok nan mempesona.

“Boleh aku duduk,” sapa seseorang, tak disangka suara itu membuat ku kaget dan langsung melihat siapa pemilik suara itu, spontan aku menatap Faiz sesaat yang kini tengah berdiri disampingku,lalu mengalihkan pandanganku lagi.

“Silahkan."balasku singkat.

Kini Faiz telah duduk dengan jarak yang  lumayan jauh dariku.

"Bukannya tadi kak Faiz mau pulang?"tanya ku

"Iya sih,tapi tadi aku habis beli minuman ini di toko depan terus lihat kamu disini sendirian,aku samperin. Sepertinya kamu sedang bersedih,apakah benar?"balasnya sambil menatapku lekat.

"Nggak kok,aku hanya sedikit lelah saja."alibi ku

"Oh,jangan pernah bersedih karena aku tak suka jika melihatmu bersedih."balasnya sambil membuka bungkusan kantong keresek yang ia bawa.

"Ya,Aku memang lelah. Lelah dengan perasaanku padamu yang kian hari semakin bertambah sedangkan aku takut jika cinta ini semakin menyakitiku." batinku

"Ini buat kamu. Siapa tahu ice cream ini bisa buat kamu semangat lagi"ucapnya sambil menyodorkan sebungkus ice cream rasa coklat kepadaku.

"Makasih."balasku sambil melempar senyum tipis kepadanya.

Setelah itu suasana kembali pada hamparan kesunyian, yang mendekap kami seketika tanpa sebuah kata.

“Kamu suka senja?” Mata Faiz kini berpaling menatapku.

“Iya!” jawabku, sambil menghela napas yang samar terdengar.

“Apa yang membuatmu suka terhadapnya?”tanya Faiz

“Warnanya….”balasku.

“Hanya itu?”tanya nya lagi.

“Lalu kesejukan dan keindahannya. Aku juga ingin seperti senja,selalu indah dipenghujung hari dan setia mendampingi malam ”balasku lagi yang masih menatap keindahan senja dilangit barat yang bewarna jingga.

Setelah itu, mata Faiz kembali terfokus pada sang senja lagi.

“Memang, senja begitu indah, menghangatkan, dan menyejukan.” Faiz berkata sambil menghela napasnya.

“Tapi aku tetap tak menyukai senja.” Faiz melanjutkan perkatakaannya dengan tubuh yang sudah bersandar pada pohon rindang di belakangnya, seakan-akan dia sedang bercerita dengan sahabatnya,padahal aku hanya seseorang yang tak begitu dekat dengannya.

Kekasih Impian✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang