(Bab 38)Netizen Julid

4.2K 203 24
                                    

"Aku tak peduli berapa banyak orang mencibirku karenamu, karena aku menganggap cibiran mereka hanyalah sebuah ocehan burung."

-Aida Najwa H-

🍁🍁🍁

     Beberapa hari setelah acara lamaran ku dengan gus Faiz. Aku kembali menjalani aktifitas ku sebagai seorang santri dan juga mahasiswa. Setelah kembalinya aku ke pondok, ada suasana yang sedikit berubah. Raut muka para santri yang tak ku kenal, menatapku dengan begitu sinis. Aku tak mengerti ada apa dengan mereka,bahkan aku tidak merasa ada yang aneh dengan diriku.
Entahlah aku tak mau ambil pusing perihal mereka yang menatapku sinis.

     Hari ini di aula kampus, beberapa orang nampak sibuk menyiapkan dan menata tempat ini. Ada yang sedang mengatur mikrofon dan pembesar suara, menggelar karpet, menata kursi dan settingan-settingan lain yang dirasa perlu. Sebentar lagi di tempat itu akan diselenggarakan seminar bertajuk "Perang Melawan Narkoba Upaya Menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa" dengan pembicara : Bapak kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah serta perwakilan dari Dekan fakultas Ilmu sosial Humaniora(Fishum) bapak Fajar nugroho. Seminar tersebut di adakan atas kerjasama antara Pemerintah kota Semarang dan Unnes guna membenahi remaja dampak-dampak negative menggunakan barang illegal tersebut.

     Sudah hampir beberapa jam lama nya acara seminar itu berlangsung. Memang para remaja saat ini lebih suka menyakiti diri sendiri. Setiap hari tayangan berita televisi sering menampilkan kabar tentang barang haram tersebut. Entah apa manfaatnya bagi mereka yang mengkomsumsinya. Indonesia merupakan 'surga' peredaran narkoba. Betapa tidak, jika ditilik dari peringkat peredaran narkoba di dunia, negara kita menempati peringkat ketiga sebagai pasar narkoba terbesar di dunia. Lalu, jika ditilik lebih detail lagi ke ranah tingkat provinsi, Aceh menempati peringkat pertama sebagai provinsi pengedar dan pengguna narkotika jenis ganja. Penempatan peringkat seperti ini bagi Aceh tampaknya cukup beralasan karena di Serambi Mekkah ini acap kali ditemukan ladang ganja.

     Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya bahkan terlarang. Narkoba memang memiliki bentuk kecil, namun dapat memberikan efek yang besar. Narkoba dapat merusak fisik dan moral seseorang. Masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Dan memang patut menjadi alasan bagi kita untuk khawatir karena barang haram tersebut dapat mengancam masa depan generasi muda yang merupakan pemegang dan penerus estafet bangsa ini. Oleh karena itu, para generasi muda harus melakukan kegiatan positif agar terhindar narkotika.

     Setelah acara seminar selesai. Aku, Zahra dan Aira langsung pergi ke masjid dekat kampus untuk shalat dzuhur. Dan selesai sholat dzuhur, kami bertiga hendak pergi ke sebuah warung bakso untuk mengisi perut kami yang sedari tadi sudah berdemo.
Ditengah canda tawa kami, aku melihat seorang lelaki tengah berjalan tertatih dan sepertinya aku mengenal sosok pria itu. Tidak lama kemudian, pria itu terjatuh. Aku melihatnya langsung bergegas menolongnya.

"Pak bapak kenapa?"tanyaku sambil membantu mendudukannya di kursi dekat taman.

Ya, pria itu adalah pak Wildan,kakak kandung calon suami ku,Faiz. Wajah pak wildan begitu kusut bahkan dia tak seperti biasanya. Entah apa yang terjadi kepadanya.

"Saya gak papa. Cuma lagi gak enak badan."balasnya.

"Aida lu kok main ninggal kita aja sih. Capek tau kita ngejar lu."dumel Aira.

"Loh, Gus Wildan kenapa ini?" tanya Zahra

"Gak papa, cuma lagi kelelahan aja."balasnya.

"Aira tolong dong beliin air mineral buat pak Wildan, sepertinya dia butuh minum."pintaku.

Kekasih Impian✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang