"Apa yang ditakdirkan orang lain, pasti tak akan sampai kepadamu. Dan apa yang ditakdirkan untukmu, pasti akan menjadi milikmu"
- Kekasih Impian -
•••••
Mentari pagi mulai menyapa alam sekitar disertai dengan kicauan burung-burung yang bertegangan diatas langit yang cerah itu. Di pagi ini aku duduk di sebuah tempat yang selalu membuatku nyaman saat berada di rumah, yaitu balkon.
Sambil menikmati udara segar, aku meminum secangkir teh hangat yang telah di buatkan mama untuk menghangatkan tubuhku.Sudah hampir 7 hari aku masih sering melamun dan termenung sendiri meratapi kepergian Faiz. Aku masih merasa kalau ini hanyalah mimpi buruk saja. Aku masih sering terdiam di tempat tidurku. Mengingat-ingat apa yang telah terjadi seminggu yang lalu. Dan akhirnya aku menyadari bahwa dia benar-benar telah pergi meninggalkanku untuk selamanya. Tanpa ku sadari, air mataku jatuh begitu saja dari tempatnya.
Ya.. sejak kejadian itu aku hanya bisa menyesalinya. Ingin kamu kembali, tapi itu tak mungkin. Ingin ku ulang kembali waktu juga tak mungkin. Karena aku bukan Allah, yang dapat melakukan apapun yang dikehendakinya.Kini aku baru menyadari bahwa begitu aku sangat menyanyangi mu. Tapi apalah daya, aku hanya bisa diam membisu. Hatiku terasa beku. Aliran darahku terasa berhenti sejenak. Awan kelabu pun kembali mendarat di hatiku.
Kali ini aku benar-benar tidak bisa menyangkal lagi. Aku tidak bisa membohongi diriku lagi kalau dia sudah tiada. Dan air jernih itu pun kembali mengalir dengan derasnya. Dadaku pun kembali sesak.
Ya Allah.. inikah takdirku?
Inikah yang harus aku hadapi?
Kenapa Ya Allah? Kenapa harus aku yang mengalami ini semua? Ini sungguh tak adil bagiku.
Apa salahku? Mengapa orang yang ku sayangi begitu cepatnya kembali padaMu?Sedih… selalu kesedihan yang menyapaku di setiap harinya. Kamu yang selalu membuat hari-hariku penuh warna. Kamu yang selalu bisa bikin aku tertawa di setiap hariku. Walau kadang kita tak pernah saling bertemu.
Sekarang aku merasa sebagian hidupku telah pergi. Tak ada lagi seorang pun yang mampu menggantikanmu. Tak ada lagi orang yang mampu membuat aku bahagia seperti dulu. Tak ada lagi senyuman-senyuman yang menyapaku.
Aku merindukanmu.
Aku merindukan semua semangat itu.
Aku ingin kamu ada di samping ku lagi saat ini. Menemani ku menjalani sisa hidupku. Aku ingin kamu memberi warna dalam hidupku lagi.
Aku…Aku hanya ingin kamu kembali lagi bersamaku.
Hanya itu…Setelah kepergianmu. Aku masih selalu berharap dapat bertemu kembali denganmu. Agar aku bisa mengungkapkan betapa sayangnya aku padamu.
Memang tak mudah dapat bertahan selama ini. Bertahan tanpa mu.
Sejak kehilanganmu, aku mulai menutup hatiku untuk siapapun. Karena aku tak ingin suatu saat aku lupa, aku takut akan melupakan mu tanpa aku sadari. Karena jauh di dalam hatiku aku sudah berjanji bahwa aku tak kan pernah melupakanmu.Seandainya suatu saat aku lupa akan dirimu. Itu bukan berarti aku sudah melupakanmu. Hanya saja aku sudah mulai lelah. Lelah menjalani hidup tanpa mu seperti ini.
Tok tok
Aku tersadar dari lamunanku saat mendengar seseorang mengetuk pintu kamarku.
"Masuk" teriakku sambil kembali meminum teh hangat
Ternyata seseorang itu adalah bang Alvin. Lama sekali aku tak bertemu dengannya karena ia harus mengurus bisnisnya di luar negeri.
"Bang Alvin... Aida kangen"rengekku sambil memeluknya
"Abang juga kangen sama kamu dek. Gimana kabar kamu?"
"Em.. Aida baik kok"
"Baik apanya? Hemm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Impian✔
Novela Juvenil[Slow Update] Follow Jika Berkenan:-) Aku pernah mencintai seseorang dengan cara yang salah,hingga pada akhirnya Allah Menegurku,dengan menghadirkan rasa kecewa dihatiku. Betapa Cemburu nya Allah,ketika aku lebih mencintai Makhluk-NYA. Awalnya kamu...