4

543 30 1
                                    

       Setelah selesai makan, mereka memutuskan pergi ke pantai. Karena tak ada jadwal hari ini, mereka memutuskan pergi jalan-jalan dan menikmati waktu bersama.
Sesampainya di tempat tujuan, mereka langsung turun dari mobil sedangkah maneger Hoony memakirkan mobil. Karena Hoony tidak boleh mengendarai mobil maka manegerlah yang harus mengantar mereka. Sejujurnya ini membuat risih dan tidak nyaman karena setiap ingin berkencan pasti selalu bersama sang maneger. Tapi ya gimana lagi udah peraturannya.

     Hoony dan Seulgi hanya berjalan-jalan dibibir pantai karena tidak membawa pakaian ganti dan tak mungkin juga mereka membuka topi dan masker yang mereka kenakan, Karena disana sangat ramai karena hari ini adalah hari libur. Mereka menghabiskan waktu dengan  berpegangan tangan dan bercanda ria. Salin mengoda satu sama lain. Dan mengabaikan semua orang yang menatap mereka saat tertawa sangat keras. Hingga Seulgi memberitahu Hoony untuk tidak tertawa terlalu kencang.

Sambil memukul Hoony, Seulgi memberitahu oppanya itu.
"Oppa jangan terlalu tertawa terlalu keras. Lihat itu banyak yang menatap kita. Aku takut nanti ada yang mengenal kita."

"Ah mian aku tadi kelepasan. Kamu sih terlalu polos, jadinya aku tertawa." jawab Hoony masih dengan mata yang hilang karena tertawa sangat lebar. Setelah mendengar jawaban dari sang kekasihnya itu, Seulgi memanyunkan bibirnya dan memalingkan wajahnya dari hadapan Hoony. Karena melihat perubahan wajah sang kekasih lagi-lagi Hoony tertawa. Mendengar suara tawa kekasihnya itu, seulgi pun beranjak dari tempat duduknya dan segerah pergi meninggalkan kekasihnya itu yang masih tertawa. Setelah menyadari seulgi sudah tidak ada disampinnya Hoony pun mencari keberadaan Seulgi. Dilihatnya kedepan dan menemukan Seulgi sudah berjalan menjauh darinya. Dengan cepat, Hoony melangkahkan kakinya menyusul kekasihnya itu yang sedang marah dengannya.

"Yank!" panggil Hoony pada Seulgi. Namun Seulgi malah semakin jauh dan cepat melengkahkan kakinya.
"Yank!" panggil Hoony sekali lagi dan sambil meraih tangan Seulgi. Dibaliknya badan Seulgi dan menatap matanya. Dilihatnya mata kekasihnya itu dalam-dalam.

"Ayolah baby jangan marah gitu dong. Aku kan cuma mengodamu kenapa kamu marah hemm?" tanya Hoony pada Seulgi. Namun Seulgi tak berniatan menjawab pertanyaan pacarnya itu.

"Aku minta maaf kalau aku sudah membuatmu marah. Aku minta maaf tapi bisakah kamu berhenti marah? Aku sadar kalau aku salah jadi berhentilah marah oke baby?!" kata Hoony dengan nada membujuk.

Seulgi menatapa pacarnya itu dan menghelang nafas panjang.
"Kau tau oppa aku tak suka ditertawain dan di goda. Aku malu" jawab Seulgi polos sambil menutup wajahnya. Hoony hanya terkekeh melihat pacarnya itu.
Dia sungguh manis dan lucu- batin Hoony.

"Jadi kau tak marah sama aku kan?" tanya Hoony sambil menhusap-usap rambut pacarnya itu. Dengan cepat Seulgi mengelengkan kepalanya dan menjawab "tidak aku tidak marah sama kamu hanya saja aku sebel sama tingkahmu itu yang memalukan" jawab Seulgi sambil memegang kedua pipi Hoony. Karena tindakan seulgi, Hoony menjadi salah tingkah dan malu  untuk menatap mata milik seulgi. Melihat tingkah Hoony yang menurutnya lucu seulgi pun tertawa terbahak-bahak dan melepas kedua tangannya dari wajah Hoony. Namun belum sempat seulgi melepaskan tangannya, Hoony dengan cepat menahan tangannya dan ditatapnya wajah kekasihnya itu. Seulgi pun membalas tatapan kekasihnya itu. Lama kelamaan wajah Hoony mulai mendekati wajah seulgi hingga tanpa sadar bibir Hoony telah menyentuh bibir seulgi yang manis itu. Hingga akhirnya seulgipun merenspon tindakan Hoony. Diciumnya bibir Hoony dengan lembut dan penuh ketulusan. Setelah beberapa saat Hoony pun melepaskan bibirnya dari seulgi. Dan dengan senyum yang tulus dan bahagia Hoony membisikan sebuah kata

"Saranghae Seulgi-ya."

.
Bonus foto :

Gimana ceritanya senyum" sendiri gak bacanya.
Aku aja baper di bagian akhir cerita 😀,
Dan jangan lupa vote dan come yah.

WE / Seulhoon (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang