"Ya!! Bisa-bisanya kau membohongiku. Kau tau tadi aku benar-benar shoyk dan percaya begitu saja. Kau membuatku mati rasa" ujar Hoony. Seulgi tertawa melihat muka Hoony yang cute baginya.
"Ya! Berhentilah tertawa. Apa ini lucu bagimu?" tanya Hoony.
"Hehehe, miane. Aku tak bermansud begitu, tapi ini benar-benar lucu"
"Terserah kamu saja. Kau bisa tertawa itu sudah membuatku bahagia" ujar Hoony lalu pergi meninggalkan Seulgi sendiri dibangku taman.
"Hei tunggu!! Jangan tinggalkan aku sendiri" teriak Seulgi seraya berlari menyusul kekasihnya itu.
"Kau marah?" tanya Seulgi sembari memeluk Hoony dari belakang. Hoony menghentikan langkahnya dan diam tak menjawab.
"Hey ayolah, seharusnya aku yang marah padamu. Kenapa malah kau yang marah kepadaku? Aneh" ucap Seulgi seraya memutar tubuhnya menatap Hoony.
"Kau tau, sejujurnya aku cemburu denganmu sedang tertawa bersama wanita itu tadi siang. Aku juga marah saat melihatmu secara langsung mengabaikan telepon ku hanya karena wanita didepan mu itu. Itu menyebalkan"
"Tapi tak apa, anggap aja aku tak melihat mu tadi. Aku akan membuangnya jauh-jauh. Karena itu bisa membuat hubungan kita retak" sambung Seulgi. Hoony menatap wanita itu dengan rasa bersalah.
"Sejujurnya aku juga ingin memarahimu habis-habisan tapi aku urubgkan karena itu bisa membuatmu pergi dariku makadari itu aku membohongimu tadi. Maaf"
"Seharusnya kau tadi memarahiku saja. Itu pantas aku dapatkan setelah apa yang aku lakukan tadi. Miane" Hoony mengusap puncuk rambut Seulgi.
"Aku sudah memaafkanmu. Mari berbaikan" ucap Seulgi sembari mengecup pipi Hoony.
"Hanya itu saja? Yang ini bagaimana?" tanya Hoony seraya menunjuk bibirnya. Seulgi terkekeh.
"Mencari kesempatan dalam kesempitan. Dasar,,,,sini" Seulgi menarik baju Hoony dan mendekatkan wajahnya. Seulgi mencium bibir Hoony sekilas.
"Sebentar saja?" goda Hoony. Seulgi menarik kepala kekasihnya itu dan mencium bibirnya lama. Hoony merenspon dan bermai-main dengan bibir Seulgi.
Setelah lama berciuman, Hoony melepaskan ciuma itu dan memeluk Seulgi dengan erat.
"Terima kasih masih percaya denganku. Aku tak akan mengecewakanmu lagi. Aku janji" ucap Hoony.
"Aku pegang janjimu" kata Seulgi sembari memeluk Hoony erat.
"Ayo jalan-jalan sebentar keliling taman ini. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang" ajak Hoony sesaat melepaskan pelukan itu.
"Ayo" jawab Seulgi yang lalu memegang tangan Hoony. Mereka menyusuri jalan yang sangat sepi. Saling bergandengan tangan dan tertawa bersama.
"Ya oppa lihatlah itu, langitnya sangat indah" kata Seulgi menatap langit yang cerah dan banyak bintang-bintang bertebaran. Hoony mengikuti pandangan Seulgi melihat langit itu.
"Kau benar ini sangat keren. Aku jarang sekali bisa melihat pemandangan ini. Wow daebak" Hoony merasa terpukau dengan langit yang ia lihat.
"Senangnya lihat pemandangan ini dengan oppa" ucap Seulgi seraya memeluk tangan Hoony. Hoony mengusap rambut Seulgi secara halus.
"Aku juga bahagia bisa bersama mu sampai saat ini"
.
"Kenapa tempat ini sepi sekali? Tak biasanya seperti ini" ujar Seulgi yang merasa aneh dengan taman itu. Ia melihat sekeliling taman dan tak melihat seorang pun yang lewat.
"Iya benar. Kenapa ini sepi sekali. Apa karena sudah malam?" Hoony memlihat jam tangannya.
"O sudah jam 1 malam. Pantas saja sepi. Ayo pulang aku akan mengantarmu" ajak Hoony seraya mengandeng tangan Seulgi.
"Oke. Aku juga sudah lelah" Seulgi menuruti perintah Hoony dan berjalan menuju mobil.
Hoony membukakan pintu mobil untuk Seulgi. Seulgi menatap aneh Hoony.
"Masuklah. Dan kenapa menatapku seperti itu?" tanya Hoony yang risih ditatap.
"Tumben sekali oppa membukakaan pintu untuk ku. Biasanya oppa acuh. Oppa kemasukan apa bisa kaya gitu?"
"Terserahlah. Cepat masuk sebelum orang-orang mengenali kita" suruh Hoony.
"Gak akan ada orang yang mengenali kita. Disini tak seorangpun ada" jawab Seulgi kesal. Seulgi lalu masuk ke dalam mobil dan segerah mengenakan sabuk pengamana.
Hoony mengendari mobilnya secara perlahan dan santai. Sesekali Hoony melirikkan matanya melihat Seulgi.
"Sayang sekali kita hanya jalan-jalan sebentar. Padahal aku sangat merindukanmu. Aku masih ingin bersamamu" kata Seulgi seraya menatap Hoony.
"Miane. Tapi aku harus mengantarmu pulang karena ini sudah sangat larut malam. Aku takut kau kedinginan dan sakit"
"Dan juga manager memberitahuku untuk berhati-hati karena kita sedang diawasi" sambung Hoony yang fokus menyetir.
"Jadi kita tak akan saling bertemu untuk saat ini?" tanya Seulgi tak mengeti mansud Hoony."Bertemu pasti tapi tidak sesering dulu. 2 minggu sekali atau 1 bulan seklai menurutku cukup"
"Hey yang benar saja, masa 1 bulan sekali baru bertemu. Kau ingin membunuhku? Menyebalkan" protes Seulgi.
"Tidak, bercanda. Mana bisa hanya 1 bulan sekali bertemu. Menyedihkan kalau begitu" setelah mengucapkan ucapan itu Hoony segerah memarkirkan mobilnya.
"Sudah samapai. Masuklah ke dorm. Miane aku tak bisa mengantarmu sampai didorm mu. Tak apa kan?" kat Hoony seraya mengusap-usap pucak kepala kekasihnya itu.
"Tak apa. Aku bisa sendiri dan aku juga berani. Pulanglah dan beristirahatlah. Terima kasih untuk hari ini. Aku masuk dulu" Seulgi segerah keluar dari mobil.
"Anyong. See yau next time" ucapnya seraya melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung. Hoony melambaikan tangannya.
"Mari pulang dan tidur. Aku sungguh lelah" ucap Hoony dan segerah keluar dari area parkir itu.
.
.
.
Ini gak panjang kaya sebelum-sebelumnya. Otakku tak berjalan dengan lanjar dan lagi bampet. 😭Semoga kalian tidak bosan baca cerita ini. 🙏
See you next=>
KAMU SEDANG MEMBACA
WE / Seulhoon (END)
RandomHoony X Seulgi Idol X Idol Winner x Red Velvet . . Langsung baca aja, walaupun jelek dimaklumin aja heheheh baru soalnya. 23 feb #5 seulhoon 🙏 26 feb #4 seulhoon 🙏 13 maret #5 seulhoon 🙏 19 maret #105 Seunghoon 🙏 29 maret #3 hoon 🙏