WE / Seulhoon (END)

10

Seulgi marah-marah tidak jelas setelah melihat acara tv yang dibintangi oleh pacarnya. Berkali-kali Seulgi memajuka bibirnya saat melihat kekasihnya itu bermesraan dengan lawan mainnya. Karena tak tahan akhirnya Seulgi memilih mematikan tvnya. Wendy yang melihat itu langsung menghampiri Seulgi yang sedang memasang wajah cemberut.

"Gi kamu kenapa kok wajah mu ditekuk gitu. Apa terjadi sesuatu?" tanya Wendy yang merasa temannya itu sedang sedikit bete.

"Tidak, aku baik-baik saja. Hanya saja sedikit kesal saat melihat Hoony oppa sedang berduaan dengan seorang wanita" jawab Seulgi.

"Hoony oppa selingkuh? Benarkah?" tanya Wendy dengan ekspresi terkejut.

"Ani, bukan itu yang ku mansud. Hanya saja aku tak sengaja melihatnya ditelevisi sedang makan bersama dengan seorang wanita" jawab Seulgi yang mengangkat tangannya mengarah ke tv.

"Ah kau mengagetkanku saja Gi. Aku kira Hoony oppa selingkuh eh ternyata cuma ditv" kata Wendy malas.

"Wajarkan kalau aku seperti ini. Kaupun juga akan seperti ku kalau kau melihat kekasimu itu membintangi variety show bersama seorang wanita. Bohong kalau kau tak merasakan seperti yang aku rasakan" ledek Seulgi sembari menatap Wendy.

"Tidak akan. Aku tak suka begitu. Emang kau pernah melihatku cemburu melihat Yoon'ni bersama wanita ditv?" tanya Wendy.

"Oh kamu melupakan kejadian waktu itu? Eh sadarlah kaupun cemburu melihat kekasihmu sedang berpelukan dengan lawan mainnya itu" Seulgi merasa tidak percaya dengan Wendy yang dengan mudahnya melupakan kejadian saat ia kepergok oleh teman-temannya saat ia tiba-tiba menangis setelah melihat drama yang dibintangi kekasinya itu selesai.

"Tidak itu tidak benar. Aku tidak menangis, waktu itu mataku terkena debu jadi ya gitu keluar air mata" kata Wendy membela dirinya dari serangan Seulgi.

"Alah alesan aja nih. Udah ngaku aja gak usah malu-malu, toh sekarang juga sudah jadi sepasang kekasih" Seulgi mengoda Wendy yang masih saja tak mau mengakui kejadian waktu itu.

"Siapa yang alesan? memang benar kok. Udah ah aku mau pergi kekamar dulu, bye bye" Wendy melambaikan tangannya dan beranjak ke kamarnya.

"Yak!! Jangan tinggalkan aku sendirian. Aku ikut" kata Seulgi yang berjalan kekamar Wendy dan memasuki kamarnya.

"Aku takut tidur bareng yha" Seulgi menjawab pertanyaan Wendy yang bertanya mengunakan tubuhnya. Wendy lalu mempersilahkan Seulgi untuk tidur disampingnya.

"Gi" panggil Wendy yang tak menatap Seulgi dan memilih untuk tetap melihat keatas.

"Ada apa? Apa ada sesuatu yang ingin kau ceritakan?" tanya Seulgi yang juga tak menatap Wendy.
Wendy menghirup nafas dalam-dalam dan mengluarkan secara perlahan.

"Sepertinya hubunganku tak semulus dengan kisah mu. Akhir-akhir ini aku sering bertengkar denganya walaupun itu hanya masalah sepele" Wendy mulai menceritakan keluh kesalnya kepada Seulgi yang orang paling ia percayaai soal hubungan asmaranya. Seulgi mendengarkan dengan baik apa saja yang Wendy bicarkan.

"Aku sudah tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan untuk mempertahankan hubunganku ini. Tapi kalaupun aku terus mempertahankan itu sama saja menyiksaku dan dia. Aku menyadari bahwa aku memang salah tapi ia tak mau mendengarkan penjelasanku. Aku tak tau harus berbuat apa agar semuanya selesai dengan apa yang kita harapkan" Wendy menjelaskan semua apa yang terjadi saat ini tentang hubunganya.

"Eemmm kalau kau memang salah kau harus berusaha bagaimana agar ia memaafkan mu. Mungkin dengan cara kau menghubunginya atau kau datang ke dormnya, itu akan lebih baik" Seulgi memberi saran kepada Wendy yang saat ini benar-benar sedang frutasi.