"Aku hamil" kata Seulgi pelan hingga tak terdengar oleh Hoony yang menatapnya lekat-lekat.
"Apa? Coba kau ulangi!" tanya Hoony.
"Aku hamil oppa" kata Seulgi yang membuat Hoony shock seketika mendengar kalimat itu. Hoony tiba-tiba memegang lengan Seulgi erat.
"Apa katamu? Hamil? Kamu hamil?" tanya Hoony yang ingin memastikan apa yang ia dengar tadi dari mulut Seulgi. Seulgi menundukan kepalanya dan diam tak menjawabnya. Seulgi diam-diam menangis tak tau harus bagaimana.
"Yak Seulgi kenapa diam saja? Itu tidak benarkan? Kau mengerjaiku?" tanya Hoony.
"Tidak. Itu memang benar. Aku hamil 2 minguan setelah terakhir kali kita bersama. Dan aku tidak berbohong" jawab Seulgi apa adanya.
"Aku tidak percaya, itu pasti hanya akal-akalan mu sajakan?" Hoony masih tidak percaya dengan semua ini. Seulgi segerah mengambil sebuah benda yang asing bagi Hoony ditasnya. Seulgi lalu menyerahkan benda itu ke tangan Hoony.
"Apa ini?" tanya Hoony.
"Ini adalah bukti kalau aku hamil. Dan disini tertera positif maka itu berati aku memang hamil" jelas Seulgi.
"Dan aku sudah bertanya kepada dokter kandungan, dan jawabannya aku positif hamil" Seulgi dengan hati-hati menjelaskan semuanya kepada Hoony.
"Tak ada yang tau bahwa aku hamil. Aku memberitahumu karena kaulah yang harus bertangung jawab oppa" Seulgi berkata tapi tak berani menatap Hoony. Hoony menghelang nafas panjang dan merebahkan tubuhnya ke kasur. Tanpa disadari Hoony mulai meneteskan air matanya yang jatuh tiba-tiba."Sepertinya kau tak percaya semua ini. Dan mungkin kau juga tak ingin mempertangung jawabkan. Apa boleh buat kalau kau tak bisa maka aku juga tak bisa menjaganya" kata-kata terakhir Seulgi membuat Hoony terbangun dan menatap Seulgi tajam.
"Apa mansudmu? Kau jangan macam-macam dengan bayi yang ada dikandunganmu!" Hoony meningikan suaranya.
"Terus aku harus bagaimana? Karirku terancam dan kaupun juga tak mau mengakuinya. Apa harus aku yang menanggung semuanya?!" teriak Seulgi diikuti tangisannya yang mulai tak terbendung lagi.
"Yak sejak kapan aku bilang tak mau bertangung jawab? Dan bukan kamu saja yang karirnya terancam aku juga" kata Hoony dengan sama marahnya.
"Dari tingkahmu aku bisa menjawabnya" jawab Seulgi. Hoony mengacak-acak rambutnya tanda frutasi.
"Sepertinya itu jalan satu satunya agar kau terbebas dari tanggung jawabmu dan karir kita akan tetap aman. Aku akan pergi ke dokter kandungan untuk menghilangkannya" kata Seulgi yang berdiri didepan Hoony dan segerah meraih tas yang berada disampingnya. Hoony memegang erat tangan Seulgi agar tak pergi.
"Apa kau sudah gila? Bagaimana kau bisa berfikir seperti itu? Siapa yang membuat kau seperti itu?" tanya Hoony geram.
"Kau,,,kau yang membuatku untuk melakukan hal gila ini. Kau cowok brengsek, kau jahat Seunghoon. Pergi kau dari sini. Pergi" Seulgi mencoba melepaskan gengaman Hoony dan mengusirnya dari kamarnya.
"Tidak. Aku tak akan pergi, aku akan tetap disini" jawa Hoony sembari memeluk tubuh Seulgi dengan erat. Seulgi menangis didamal dekapan Hoony dan tak mencoba untuk melepaskan pelukan itu.
"Mari kita pikirkan bersama-sama mencari jalan keluar. Jangan bertindak bodoh dan gila yang bisa mengancam nyawamu dan bayi itu" kata-kata Hoony yang ia ucapakan membuat Seulgi semakin menangis.
"Shutttt,,, jangan menangis sayang. Aku akan bertangung jawab" kata Hoony. Seulgi lalu melepaskan pelukan itu dan menatap Hoony.
"Bagaimana dengan karir kita? Aku tak mau mengakhiri sekarang oppa. Aku masih ingin hidup dengan kebebasan bermusik" kata Seulgi.

KAMU SEDANG MEMBACA
WE / Seulhoon (END)
DiversosHoony X Seulgi Idol X Idol Winner x Red Velvet . . Langsung baca aja, walaupun jelek dimaklumin aja heheheh baru soalnya. 23 feb #5 seulhoon 🙏 26 feb #4 seulhoon 🙏 13 maret #5 seulhoon 🙏 19 maret #105 Seunghoon 🙏 29 maret #3 hoon 🙏