5

393 27 1
                                    

        Semenjak pertemuan seminggu   lalu. Seulgi dan Hoony jarang berkomuniksi karena jadwal masing-masing yang sangat sibuk. Mereka tidak sempat untuk saling memberikan kabar karena jadwal yang sangat padat. Karena Hoony yang sedang mempersiapkan cb untuk pertama kalinya setelah setahun hiatus, hingga dia tidak sempat memberi kabar pada Seulgi. Berkali-kali Seulgi mencoba menghubungi Hoony namun tidak direnspon sama sekali. Namun karna Seulgi mengetahui pacarnya yang sedag sibuk akhirnya ia membiarkan   Hoony untuk menghubunginya lebih dulu.

Setelah 1 minggu berlalu namun Hoony belum juga memberi kabar sama sekali. Jujur Seulgi merasa khawatir dan marah sekaligus dengan Hoony karena sama sekali tidak menghubungi dirinya. Setiap kali Seulgi mencoba menelfon Hoony, dia selalu mengabaikannya. Hingga pada akhirnya Hoony mengangkat telepon darinya.

"Hallo"

"Hallo oppa. Maaf aku menelponmu malam-malam begini. Apa aku menganggu tidurmu?" tanya Seulgi pada cowok yang sedang di teleponnya itu.

"Hem sedikit tapi tak apa. Ngomong-ngomong ada apa menelfon malam-malam begini? Apa kamu belum tidur?" tanya Hoony dengan nada datar tanpa khawatir.

Dengan muka kecewa Seulgi menjawab cepat " ah maaf aku telah menganggumu. Dan aku hanya ingin mengetahui kabarmu saja. Aku belum ngantuk."

"Begitu?. Aku kira ada yang penting. Ya sudah cepat tidur ini sudah malam sekali, besok kamu ada jadwal kan? Tidurlah." perintah Hoony pada Seulgi.

Ada sedikit rasa kecewa pada jawaban Hoony, tidak biasanya Hoony memperlakukan Seulgi seperti itu. Tidak ada rasa rindu di ucapan Hoony.

"Hem baiklah aku akan pergi tidur. Dan jangan lupa untuk makan dengan teratur oppa. Selamat malam" jawab Seulgi dengan senyum yang dipaksakan yang terukir di wajahnya saat ini.

"Selamat malam juga Seulgi-ya. Sampai jumpa dilain waktu. Aku akan mengabarimu saat aku punya banyak waktu. Semoga kamu mengerti keadaanku. Saranghae Seulgi-ya baby"   kata Hoony menenangkan pikiran ceweknya itu.kemudian Seulgi pun menutup teleponnya.

.

Disisi lain, Hoony melempar sembarang hpnya, tak peduli akan rusak. Setelah selesai berbicara dengan pacarnya lewat telepon. Moodnya yang tadi baik menjadi hilang gara-gara tadi. Direbahkan tubuhnya diatas sofa ruang santai.

"Hyung, apa yang terjadi? Kenapa mukamu seperti itu." tanya Seungyoon sambil menunjuk wajah Hoony yang terlihat murung. Hoony tidak menjawab pertanyaan itu, lebih baik diam daripada berbicara.

"Ah aku tau kau habis berkomunikasi sama Seulgi kan? Sepertinya benar bila dilihat dari raut wajahmu" tanya Seungyoon sekali lagi. Namun lagi-lagi Hoony tidak menjawab dan acuh tak acuh.

"Ayolah hyung jangan seperti itu. Kau sudah mendiamkan dia berhari-hari sampai berminggu-minggu. Apa itu akan baik-baik saja akan hubunganmu? Di butuh perhatianmu hyung" kata Seungyoon menasehati hyungnya itu yang keras kepala.

"Itu tergantung dia, apa dia mau sadar akan kesalahannya itu. Aku benar-benar kecewa dengan dia. Kenapa harus berbohong? Dan kenapa juga aku yang harus tau bahwa dia berbohong denganku?" jawab Hoony dengan nada kesal dan muka memerah akibat marah yang ia pendam.

"Kau tau aku sungguh benci sama orang-orang yang berbohong. Dan kau tau juga kalau ini tidak hanya sekali Seungyoon-na." tambah Hoony.

"Tapi apa dia tau kalau kamu marah? Sepertinya ia tak menyadari itu." tanya Seungyoon lalu pergi meninggalkan Hoony sendirian di sofa. Hoony hanya tersenyum kecut saat mendengar ocehan Seungyoon. Lalu bergegas kekamar dan melanjutkan tidur. Dan berharap bahwa hari ini dia tak akan muncul dimimpinya.

.


Oke gimana untuk part ini, sepertinya udah mulai ada konflik. Kira-kira apa yang terjadi sama Seulgi dan hoony? Dan kenapa juga Seulgi harus berbohong?

Jangan lupa vote and come kalau kalian suka. Thank you yang udah mau baca ceritaku.

WE / Seulhoon (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang