3

849 38 1
                                    

Hoony pov

        Sesampainya di cafe aku memilih tempat duduk paling ujung agar tak banyak orang yang mengenali keberadaanku. Karna hari ini aku akan kencan makadari itu aku menggunakan pakaian yang tak mencolok. Sejujurnya aku sedikit takut untuk berkencan pada siang hari karna banyak orang-orang yang akan mengenaliku. Aku tak ingin hubunganku tepublis dan itu akan menyakiti pengemar ku.
Tak lama kemudian hpku berdering.

"Hallo, yank kau di..."

"Oppa kau dimana? Aku sudah berada dipintu cafe. Aku sudah mencarimu namun kau tak terlihat"

"Oh aku ada dipaling ujung tempat ini. Kau disitu saja aku akan menghampirimu. Tunggu sebentar. Oke" kataku kepada wanita itu.

"Oh oke aku tunggu" katanya padaku.

Aku pun menutup teleponku dan segera pergi menghampiri wanitaku ini. Aku tak ingin dia menunggu lama.

"Yank!" panggilku pada wanita yang berada didepanku ini.

"Oh oppa. Kita duduk dimana?" tanyanya padaku dengan berbisik.

"Kita akan duduk paling ujung cafe ini dan disana agak sepi jadi aman buat kita. Ayo" ajak ku sambil memegang tangannya.

.

     Saat ini kita sedang duduk di sebuah cafe dengan pemandangan yang indah. Tak lupa disekitar tempat duduk juga ada beberapa tanaman hias yang terlihat indah.

"Oppa setelah ini kita akan kemana? Jalan-jalan atau langsung pulang?" tanyanya pada ku.

"Emmm kamu inginnya kemana? Aku terserah kamu aja yank" jawabku sambil makan makanan didepanku ini.

"Gimana kalo kita ke pantai atau taman aja. Sepertinya seru" jawabnya dengan senyum yang indah ini.

"Oh oke. Setelah ini kita pergi kesana. Dan jangan lupa juga untuk memberitahu maneger mu" kataku sambil memegang tanggan seulgi.

"Iya aku tak akan lupa itu. Heheheh" jawab seulgi.

"Oh ya yank aku kangen kamu. Kamu tau gak itu?" tanyaku pada seulgi.

"Kangen? Sungguh? Aku tak percaya kalau kau merindukanku" jawab seulgi sambil mengodaku.

"Ah sungguh. Aku sungguh merindukanmu. Kita sudah tak lama bertemu. Apa kau tak merindukanku?" tanyaku pada seulgi.

"Maaf, sepertinya aku tak merindukanmu oppa. Aku hanya rindu pada haute anjing kesayanganmu itu" godanya.

"Wah sungguh?  Wah kau,,,aku tak percaya itu. Waahh" jawabku dengan pura-pura cemberut.

"Hhhhhhhh oppa kau sungguh lucu saat kau cemberut seperti itu. Hhhhhhhh oppa wajahmu sungguh lucu" ledeknya sambil tertawa.

"Ah biar aku marah padamu. Aku kezel sama kamu" jawabku sambil memalingkan wajahku.

" oppa marah padaku? Sungguh? Ya sudah kalau begitu aku pulang" jawabnya dan berdiri ingin pergi. Kutahan tangannya dan aku memulai menatap matanya.

"Jangan pergi kita belum selesai makannya. Duduklah" suruhku padanya.

"Gak ah gak seru. Oppa gitu aja marah. Kan aku cuma bercanda" jawabnya sambil memanyunkan bibirnya.

"Enggak, aku enggak marah kok. Sungguh. Duduklah" kataku menyakinkan padanya.

Akhirnya kita kembali duduk dan melanjutkan makan. Suasana menjadi canggung setelah kejadian itu. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut kita. Pada akhirnya sebuah suara memecahkan keheningan. Dan jujur ini membuatku terkejut.

"Oppa aku mencintaimu, menyayangimu, aku pun juga merindukanmu. Maaf tadi aku hanya bercanda. Tak bisakah kau berhenti marah oppa?" tanya seulgi.

   Jujur aku sungguh  terkejut apa yang dibicarakan olehnya. Walaupun ini bukan pertama kalinya tapi ini sungguh menyentuhku. Dia mencintaiku? Dia menyayangiku? Merindukanku? Sungguh aku menjadi gila mendengar kata-kata itu.

"Tidak  kau tidak harus meminta maaf ini bukan salahmu. Ini salahku karna aku langsung marah padamu walaupun aku tau kau hanya bercanda. Miane seulgi'ya baby" jawabku sambil menatap mata seulgi dengan tatap yang mendalam. Dan memegang tangan seulgi dengan erat.
"Saranghae seulgi-ya"

.

Ceritanya aneh maaf semuanya.
Dan terima kasih yang udah mau vote dan comen ceritaku.
Sekali lagi thank you

WE / Seulhoon (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang