20

204 29 2
                                    

"Bomi ya, aku pulang dulu yha. Maaf gak bisa mengantarmu pulang" ucap Hoony setelah berteleponan dengan Seulgi.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Bomi.

"Emmm kekasihku mengajakku bertemu jadi aku harus segerah menemuinya" jawab Hoony seraya merapaikan jaketnya.

"Apa kau punya pacar? Siapa?" tanya Bomi.

"Maaf nanti aku kasih tau. Sekarang aku harus cepat-cepat pulang. Aku pergi dulu" Hoony berpamitan dan meninggalkan Bomi begitu saja. Hoony segerah mencari taxi dan cepat-cepat pulang.

"Pak ke daerah ini. Cepat ya pak" ucap Hoony yang baru saja masuk ke taxi.

         Setelah melakukan perjalanan yang lama bagi Hoony, ia cepat-cepat menuju dormnya sebelum Seulgi mendahuluinya. Hoony menekan beberapa angka untuk membuka pintu dorm. Pintu tebuka dan ia segerah menuju kekamarnya namun saat melewati ruang tamu ia bertemu dengan Yoon.

"Hyung" panggil Yoon saat melihat Hoony berjalan begitu saja. Hoony membalikan badanya menghadap Yoon.

"Ada apa?" tanya Hoony. Yoon tidak menjawab namun ia malah menghampiri Hoony.

"Jangan masuk, ada singa didalam kamar hyung" bisik Yoon tepat diteling Hoony. Hoony seketika merinding mendengar bisikan Yoon.

"Seulgi ada didalam?" tanya Hoony yang sudah mengerti singa itu siapa.

"Iya, malah sejak tadi. Hyung kemana aja sih?"

"Wah mati gue" ucap Hoony sembari menutup wajahnya.

"Aku pergi ke dorm Mino dulu. Hati-hati" bisik Yoon dan pergi meninggalkan Hoony sendirian. Jantung Hoony berdetak sangat cepat dan tidak beraturan. Hoony menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan secara perlahan.

         Hoony memberanikan membuka kamarnya dan berharap tidak terjadi sesuatu dengan dirinya. Hoony membuka pintu secara perlahan dan sedikit demi sedikit.

"Baru dateng?" tanya  Seulgi tepat didepan Hoony yang baru saja masuk kekamarnya.

"Maaf. Tadi sedikit macet jadi terlambat datengnya" jawab Hoony bohong.

"Ck kau berbohong untuk ketiga kalinnya. Katanya kau lagi otw nyatanya kau malah yang terlambat. Dasar" ucap Seulgi sinis.

"Maaf"

"Hah maaf?,,,setelah kau berbohong denganku kau hanya berkata maaf?"
Hoony hanya bisa diam dan mendengarkan kemarahan Seulgi.

"Jelaskan kau tadi kemana saja dengan sunbe"

"Sunbe? Siapa?"

"Bomi apink" jawab Seulgi.

"Kau mau mengelak lagi kalau kau tidak bertemu dengannya?" sambung Seulgi.

"Gi"

"Ya aku tau semuanya. Aku melihat mu secara langsung kau sedang makan bersama dengan dia. Tertawa bersama hingga kau mengabaikan telepon ku" jelas Seulgi seraya menatap Hoony.

"Miane"

"Sudah ku duga kau akan mengucapkan kata-kata itu lagi. Apa tak ada cara lain untuk menjelaskan situasi ini? Aku sungguh muak dengan semua ini" Seulgi memalingkan wajahnya dari Hoony dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Aku tak tau harus berbuat apa. Aku lelah" sambung Seulgi seraya menangis.

"Miane Seulgi'si miane. Aku akui aku salah. Aku akan menjelaskan semuanya apa yang terjadi tadi. Tapi ku mohon lihatlah aku sekarang" Hoony meraih tangan Seulgi dan membalikan tubuhnya agar dapat melihat wajahnya.

"Apa kau bosan denganku?" tanya Seulgi.

"Apa mansudmu?"

"Apa aku sudah tak menarik lagi bagimu sehingga kau dengan mudahnya berjalan dengan cewek lain tanpa sepengetahuanku?" tanya Seulgi lagi.

"Gi please aku,,,"

"Apa rasa cintamu pada diriku telah hilang dan berpaling kewanita itu?" tanya Seulgi dengan pipi yang basah karena air matanya.

          Hoony menarik tubuh Seulgi dan memeluknya dengan erat. Membiarkan Seulgi menangis didalam dekapannya.

"Menangislah. Jangan kau tahan" ucap Hoony seraya mengelus-elus rambut Seulgi.

"Oppa,,,, hiks,,,,hiks,,,,hiks,,," Seulgi sudah tak tahan untuk tak menangis. Ia membalas pelukan kekasihnya.

"Miane Seulgi'si.  Sekali lagi miane" untuk kesekian kalinya Hoony meminta maaf. Hoony menenangkan Seulgi dengan memperat pelukannya.

"Oppa" panggil Seulgi.

"Hem"

"Kau belum menjawab pertanyaanku. Aku ingin tau apa jawabanmu" Seulgi lalu melepaskan pelukan itu dan menatap Hoony lekat-lekat.

"Aku tidak bosan dengamu, kau juga masih sangat menarik bagiku dan  aku sama sekali tidak ada niatan untuk meninggalkan mu demi mencintai orang lain" jelas Hoony tanpa ragu.

"Dan satu hal pasti, aku sungguh mencintaimu lebih dari apapun. Tak ada yang akan memisahkan kita dengan mudah. Dan aku tak akan melepaskanmu begitu saja. Tak akan pernah" sambung Hoony lagi.

"Haruskah Aku percaya denganmu setelah apa yang kulihat tadi?" tanya Seulgi.

"Aku tak akan memaksamu untuk mempercayaiku tapi yang jelas aku masih mencintaimu dari awal kita bertemu hingga saat ini. Cintaku tak berubah sedikitpun" jawab Hoony.

"Saranghae Seulgi'si" ucap Hoony seraya memegang wajah Seulgi.

"Oppa"

"Mari akhiri hubungan kita" ucap Seulgi.

"Hah? Gi!!"

"Mari berpisah. Aku sudah lelah dengan semuanya" sambung Seulgi.

"Tidak aku tak mau berpisah denganmu. Kenapa kau tiba-tiba begini?" Hoony menolak ajakkan Seulgi untuk mengakhiri hubungan mereka.

"Aku sudah memikirkan matang-matang dan menurutku ini yang terbaik buat kita"

"Tidak. Ini tak baik untukku. Apa kau ingin menghancurkan diriku?"

"Tidak Seulgi aku tak mau. Sampai kapanpun kau tetap kekasihku" ucap Hoony.

"Maaf oppa. Tapi aku benar-benar ingin berpisah dengamu. Aku sudah tak mencintaimu lagi. Miane"  Seulgi berterus terang tentang perasaanya.

        Hoony membalikan tubuhnya dan menutupi wajahnya yang sudah basah akibat air matanya yang terus mengalir. Hoony tak bisa menahan untuk tidak menangis.

          Seulgi membiarkan Hoony menangis dan merekamnya diam-diam. Seulgi menahan tawa melihat Hoony yang menangis sesegukan.

"Oppa" ucap Seulgi seraya memeluk Hoony dari belakang.

"Eak enak gak kena prank?" bisik Seulgi ditelinga Hoony.
.
.
.
.
Hhhhhhhh enak gak kena prank? 😁😁😁😁😁😁
Pada nyangka ngak kalau Seulgi cuma ngeprank ahong?

Ceritanya makin ngawur
Maaf semuanya maaf

WE / Seulhoon (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang