Ponsel Jean terus berdering tanpa henti sehingga berhasil membangunkan gadis itu. Dengan malas Jean pun mengambil ponsel tersebut dari atas bantal, rupanya Jaewon menelfon lagi.
Ya, sudah beberapa hari ini Jaewon terus menghubungi Jean tapi gadis itu mengabaikan nya. Karena firasat Jean berkata bahwa cepat atau lambat Jaewon pasti akan tau kalau Jean kabur dari rumah.
Tentu nya Jaewon pasti akan meminta Jean untuk pulang ke rumah. Bagaimanapun juga keputusan Jean sudah bulat, ia tidak akan pernah kembali lagi ke rumah itu. Kecuali jika tante Jung bersedia keluar dari rumah Jean.
Ponsel Jean berdering lagi, ada chat masuk.
Ting!
Ting!
Jaewon
Dek kamu kabur dari rumah?Jaewon
Kamu dimana?Jaewon
Mas khawatir bangetJaewon
Mas tau kamu udah gak kuat sama tante, tapi please jangan kabur kayak giniJaewon
Mas janji abis wisuda nanti bakal pindah lagi ke rumah makanya kamu cepet pulang yaRead
Entahlah rasanya meskipun ada Jaewon di rumah pun, Jean tetap tak betah di rumah karena harus terus berhadapan dengan tante Jung. Tapi di sisi lain, Jean juga merasa bersalah jika tidak menuruti keinginan Jaewonㅡ sepupu yang sudah sangat baik terhadapnya.
Jean bingung, ia hanya bisa mengacak rambutnya frustasi. Di tambah kondisi flu yang tak kunjung sembuh membuat gadis itu semakin stress.
Namun itu tidak berlangsung lama ketika Jean mendapati obat flu yang berada di atas meja, gadis itu tersenyum tipis. Ia berfikir pasti ini kerjaan Johnny.
Jean pun jadi bersemangat, ia buru-buru mandi dan berniat membuat sarapan untuk Johnny.
Tak butuh waktu lama, kini Jean sudah berada di dapur. Ia membuat omlete keju kesukaan Johnny, tak lupa dengan mengurangi sedikit garam karna Johnny tidak suka makanan yang terlalu asin.
Tiba-tiba Jean teringat sesuatu. Ya, Jaehyun. Apakah Jean harus membuat sarapan untuk Jaehyun juga?
Kalau di pikir-pikir Jean malas sekali membuat sarapan untuk cowok songong itu, tapi mau bagaimana pun juga Jaehyun tetap adik dari sahabat nya. Mau tak mau akhirnya Jean pun membuatkan sarapan untuk Jaehyun.
Selang beberapa menit kemudian, Johnny keluar dari kamar nya. Di susul Jaehyun yang sudah terlihat rapih mengenakan kaus hitam dan jaket levis seperti akan berangkat ke kampus.
"Yeay omlet kejuuuu."Johnny kegirangan melihat omlete buatan Jean, ia langsung duduk dan mencicipinya.
Sementara Jaehyun masih berdiri di sana, seakan enggan untuk dudukㅡ apalagi menyantap sarapan buatan Jean.
Jean yang menyadari hal itu lantas buka suara, "Kalau mau sarapan di makan, kalau enggak yaudah." Katanya sambil melirik sekilas ke arah Jaehyun, kemudian duduk di samping Johnny seperti biasa.
"Tau sih, malah bengong." Tambah Johnny dengan mulut yang di penuhi makanan.
Jaehyun memutar bola matanya, ia pun duduk tanpa berbicara apapun. Ada jeda beberapa detik sebelum akhirnya dia memakan omlete tersebut.
Bisa di lihat Jaehyun sangat terpaksa memakan nya, membuat Jean kehilangan selera makan. Entahlah rasanya setiap melihat apapun yang di lakukan Jaehyun pasti membuat nya emosi.
"Oh iya flu nya udah sembuh belom?"
"Belom nih, tapi makasih lho ya obat nya, Jon." Senyum Jean.
Johnny bingung, ia tidak mengerti dengan apa yang Jean bicarakan. "Kapan gue kasih obat ke lo? Perasaan gue baru aja mau beli obat." Jelas nya.
"Lah gue kira obat yang di kamar gue itu dari lo, terus siapa dong?"
Jean dan Johnny pun refleks menatap ke arah Jaehyun. Keduanya menatap curiga ke arah cowok itu.
"Lo kan yang ngasih obat ke Jean? Hayo ngaku lo?" Kata Johnny seakan tebakan nya 100% benar.
Jaehyun menghela nafas panjang, ia bangkit dari kursi nya lalu menatap tajam ke arah Johnny. "Lah, kan semalem lo sendiri yang nyuruh gue buat ngasih obat ke Jean." Tegas nya.
"Ah masa sih? Ko gue gak inget."
"Serah lo deh." Jawab Jaehyun sinis, ia pun mengambil tas beserta kunci mobil di ruang tv lalu pergi begitu saja.
Melihat sikap Jaehyun yang seperti ini sudah cukup menjelaskan bahwa tidak mungkin Jaehyun memberikan obat pada Jean.
"Lah? Tapi seriusan deh gue kaga inget sama seㅡ"
"Mungkin lo yang lupa, udah ah gue mau ngampus bye." Pamit Jean.
Johnny mengangguk, "Yaudah hati-hati, obat nya jangan lupa di minum ya!!!" Teriak Johnny mengingatkan.
"Iye iye."
Jean pun berjalan ke kamar nya mengambil tas, tak lupa memasukan laptop. Bertepatan dengan satu chat masuk dari Taeyong. Rupanya Taeyong sudah berada di depan rumah. Well, Jean pun bergegas menghampiri cowok itu.
Tapi langkah Jean terhenti ketika mendapati Jaehyun ternyata belum berangkat. Cowok itu sedang membuka kap mobil nya, seperti memeriksa sesuatu.
Tin!
Tin!
"Jean, ayo telat nih." Panggil Taeyong membuat Jean dan Jaehyun otomatis melihat ke asal suara.
Jean langsung memasuki mobil, sementara Jaehyun menatapi cowok yang berada di mobil tersebutㅡ entahlah rasanya Jaehyun merasa sangat tidak asing dengan muka cowok itu.
"Woi kirain udah otw lo."
"Bikin kaget aja bangsat." Sahut Jaehyun emosi, suara Johnny memang terlalu kencang.
"Bused ngegas mulu, oiya ngaku aja deeeeh lo kan yang ngasih obat ke Jean?" Johnny nyegir, seakan tau kalau adik nya ini sedang menutupi sesuatu.
"Apasih gue bilang enggak ya enggak!"
Walaupun pada kenyataan nya memang Jaehyun lah yang memberikan obat pada Jean.
KAMU SEDANG MEMBACA
housemate | jaehyun ✓
Fanfiction❝I want you forever, even when we're not together.❞ Published [14/02/19] Finished [12/02/20] ©kisujae, 2019