Entah kenapa Jaehyun terlihat sangat emosi, cowok itu hanya mengambil laptop nya yang tertinggal di ruang tv lalu kembali ke kamar nya tanpa berbicara apa-apa lagi.
Ia juga mengabaikan perkataan Johnny yang mengejeknya karena sudah sering marah akhir-akhir ini. Padahal biasanya Jaehyun akan protes jika Johnny mengejek nya seperti tadi, tapi Jaehyun tetap diam saja. Bahkan Jaehyun tidak menatap ke arah Jean sama sekali, ia seakan sangat enggan menatap gadis itu.
"Jaehyun beneran pms kayak nya."
"Iya kali."
Johnny terkekeh, "Yaudah ntar gue beliin soptek deh biar kaga marah-marah mulu." Katanya.
Jean menoyor kepala Johnny, "Goblok, udah ah gue mau tidur." Kata Jean seraya beranjak dari sofa dan mengambil tasnya.
"Inget, tidur di kamar sendiri! Awas aja kalau gue mergokin lo tidur di kamar Jaehyun, gue gak akan segan-segan buat ngusirㅡ"
"Ngusir gue?"
"ㅡngusir Jaehyun."
Jean menggelengkan kepalanya, Johnny memang agak gila juga akhir-akhir ini. "Iya serah lo dah, lagian Jaehyun kalau di usir juga pasti bisa ke beli rumah sendiri." Komentar nyaㅡ mengingat betapa kaya nya keluarga Johnny.
"Iya sih, makanya gue bisa ngusir dia kapan aja kan, Je?" Kata Johnny bersemangat. Ia sepertinya memang sudah tidak tahan tinggal bersama adik nya itu.
"Bodo amat, John. Rumah punya lo, kok malah jadi nanya sama gue?"
"Ya kan kali aja ntar rumah ini jadi milik kita bersama, Je." Johnny nyengir.
"Bacod lah, udah ya gue tidur bye." Ujar Jean sambil berjalan menuju kamar nya tanpa mau mendengarkan ocehan Johnny lagi.
Jean berhenti di depan pintu kamar nya, ia menoleh ke arah kamar Jaehyun yang berada di sebrang sana. Seketika kejadian kemarin malam di kamar Jaehyun pun terngiang-ngiang di pikiran nya. Rasanya ia sangat tidak ingin mengingat hal itu, tapi kenapa kejadian itu terus saja melintas di pikiran nya?
Tatapan Jaehyun, senyuman Jaehyun sentuhan bibir Jaehyun, atau pelukan Jaehyunㅡ semuanya terasa sangat jelas. Oh tidak, bagaimana pun juga Jean harus melupakan semuanya karena semua yang di lakukan Jaehyun adalah di bawah alam sadar cowok itu. Ya, Jaehyun tidak ingat apa-apa.
Jean pun segera memasuki kamar nya dengan berusaha tidak mengingat hal-hal yang berkaitan dengan Jaehyun lagi.
Sementara Jaehyun yang mendegar suara pintu menutup dari kamar Jean, tiba-tiba saja teringat sesuatu. Sesuatu yang berkaitan dengan Jean ketika dirinya sedang mabuk kemarin malam.
Sial, Jaehyun ingat bahwa malam itu ia benar-benar melakukan hal yang memalukan. Ketika tangan Jean terluka, Jaehyun meminta maaf pada Jean dengan cara yang sangat jauh dari kata gentleman, lalu ia meminta ciuman dari Jean dan terakhirㅡ ini bisa membuat Jaehyun gila karena Jaehyun benar-benar mencium Jean atau menyentuh tubuh gadis itu seakan ia hendak menidurinya.
Tapi tak hanya sampai di situ, Jaehyun juga terkejut mengingat bahwa Jean juga membalas ciuman nya. Jaehyun jadi berfikir apa mungkin Jean mabuk juga malam itu? Atau sebenarnya Jean memang sengaja membalas ciuman nya?
Jaehyun panik sekaligus malu. Ia tidak bisa menghadapi Jean jika situasi yang sebenarnya malah seperti ini. Cowok itu menggerutu kesal, bagaimana mungkin ia melakukan hal tersebut dengan Jean? Cewek yang dia benci selama ini?
Entahlah Jaehyun juga tidak mengerti, fakta nya di balik semua itu Jaehyun merasa bersalah pada Jiho. Seharusnya ia tidak melakukan hal itu dengan cewek lain, Jaehyun terus memikirkan Jiho. Ia pun langsung mengetik sesuatu di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
housemate | jaehyun ✓
Fanfiction❝I want you forever, even when we're not together.❞ Published [14/02/19] Finished [12/02/20] ©kisujae, 2019