10ㅡ eye contact

3.6K 592 295
                                    

Jaehyun mendudukan Jean di sofa, lalu ia mengambil kotak obat di dalam lemari. Ia terlalu panik sehingga menjatuhkan kotak obat itu ke lantai. Tak mau mengulur waktu, Jaehyun hanya mengambil beberapa obat yang di perlukan. Ia membiarkan obat-obat lain nya berserakan di lantai.

Jean hanya bisa mematung melihat Jaehyun begitu sangat panik, apa Jaehyun benar-benar mengkhawatir kan nya? Atau Jaehyun hanya sekedar menolong nya saja?

Secara perlahan Jaehyun meraih kaki Jean, lalu membersihkan sisa-sisa beling yang menempel pada jari kaki gadis itu. Jean ngilu ketika Jaehyun mulai menempelkan obat cair di atas luka nya.

"Pelan-pelan, Jae."

"Tahan aja sih, ntar juga sakit nya ilang kali."

Jean memutar bola matanya, Jaehyun masih saja menyebalkan di situasi seperti ini. "Udah ah sakit!" Protes gadis itu dengan menjauhkan kaki nya dari Jaehyun.

Jaehyun melotot, ia menarik kaki Jean lagi dan menahan nya di sana agar kaki Jean bisa diam. "Ini tuh harus di obatin! Kalau enggak, nanti infeksi." Jelasnya sembari terus menempelkan obat di atas luka tersebut.

"Ya tapi pelan-pelan lah! Jangan kayak gini, sumpah perih!" Jean menggerutu kesal, kali ini ia benar-benar menahan rasa sakit nya.

"Ini udah pelan-pelan, lo aja yang lebay." Sahut Jaehyun emosi, Ia pikir Jean memang terlalu berlebihan.

Jean menyilangkan kedua tangannya, "Lo aja yang terlalu kasar ngobatin nya." Katanya sambil terus menatap tajam ke arah Jaehyun.

Jaehyun menghentikan pergerakan tangan nya di sana, ia refleks menatap ke arah Jean. Namun kedua nya justru terkesiap ketika menyadari wajah mereka yang begitu sangat dekat. Bahkan hanya berjarak sekitar beberapa senti saja.

Ada jeda beberapa detik ketika Jaehyun dan Jean saling bertatapan mata. Rasanya Jean sulit untuk bernafas, tubuh nya terpaku.

Sama halnya dengan apa yang di rasakan Jaehyun. Cowok itu terkesima, untuk sepersekian detik ia menyadari betapa Jean begitu sangat cantikㅡ bola matanya berwarna coklat, di tambah dengan gigi kelinci yang membuat gadis itu terlihat sangat menggemaskan.

Mungkin kalau Jaehyun tidak mengingat Jiho pada saat itu, Jaehyun bisa saja mencium bibir Jean lagi.

Jean yang sudah tidak bisa menahan salah tingkah nya, langsung memalingkan wajah nya ke arah lain. "Ituuu lanjutin lagi aja ngobatin nya." Kata nya pelan.

Jaehyun berdeham, ia juga jadi salah tingkah. "Tapi jangan banyak protes lah, pusing gua dengernya." Jawab nya sembari mengambil perban, lalu melilitkan perban itu pada luka di kaki kanan Jean.

"Iya, maaf."

Tak lama setelah itu, Jaehyun pun selesai mengobati kaki Jean. Ia kembali meletakkan kotak obat itu ke dalam lemari, kemudian menatap Jean lagi.

"Luka nya jangan kena aer dulu, terus kayaknya itu lo bakal sakit buat jalan jadiㅡ" Jaehyun tiba-tiba menggantungkan perkataan nya.

"Jadi?"

Jaehyun baru sadar kalau dirinya terlihat begitu khawatir. Maka dari itu, ia tidak akan melanjutkan perkataan nya. "ㅡgak apa apa, terserah lo deh mau kena aer kek, mau enggak kek, bodo amat." Katanya cuek lalu meninggalkan ruangan itu.

Jean mengepalkan tangan nya kuat-kuat. Sungguh, ia emosi bukan main. Jean hanya tak habis pikir, kenapa sikap Jaehyun bisa berubah-ubah dalam hitungan detik?

Ia tidak terima fakta bahwa manusia super menyebalkan seperti Jaehyun mampu membuat perasaan nya tidak karuan seperti ini.

Tiba-tiba terdengar bel rumah berbunyi, Jean pun berjalan secara perlahan ke arah pintu utama. Rupanya benar, kaki nya sangat sakit ketika berjalan.

housemate | jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang